07 September 2008

Keutamaan Bismillaahir Rahmaanir Rahiim

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS
Lefke, Siprus: 22 November 2001


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Tanpa Bismillaahir rahmaanir rahiim, tak ada amal yang baik, karena itu, Setan berusaha 70 kali untuk merusak atau menggagalkannya. Melupakan Bismillaahir rahmaanir rahiim berarti melupakan Allah SWT, dan tanpa Allah SWT tidak ada fondasi dan tidak ada dukungan untuk apa pun. Bismillaahir rahmaanir rahiim telah dikaruniakan kepada umat Nabi akhir zaman, dan Basmalah adalah rahmat terbesar dari-Nya. Saat Allah SWT menciptakan Loh Mahfuzh (Pelat yang Terpelihara) dan Qalam (Pena), serta memerintahkan Qalam untuk menulis kalimat Bismillaahir rahmaanir rahiim, dia memerlukan waktu 700 tahun untuk menulisnya. Barangsiapa yang mengucapkan Bismillaahir rahmaanir rahiim dengan takzim (kerendahan hati dan mengagungkan Allah SWT) akan mendapatkan pahala selama 700 tahun.

Saat ini, semua jalan tertutup kecuali dengan jalan Bismillaahir rahmaanir rahiim, dalam hal apa pun yang dilakukan. Jika kalian menggunakan Bismillaahir rahmaanir rahiim, semua pintu akan terbuka; jika tidak, pintu-pintu itu akan tertutup dan tidak berguna. Ketika mereka tidak menggunakan Basmalah, segala sesuatunya akan sirna (seperti di Turki setelah Dinasti Utsmaniyyah/Ottoman). Dan kini mereka bertanya, “Apa yang akan terjadi pada kami?” Jalan mereka adalah menuju Neraka, sudah habis bagian mereka di dunia dan di akhirat.

Tulislah Bismillaahir rahmaanir rahiim di mana pun—di rumah kalian, di atas pintu, sehingga orang masuk dengan Basmalah, di dalam mobil—tulislah dan jangan takut, dengan Bismillaahir rahmaanir rahiim, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Mereka meminta kalian untuk memiliki keimanan yang kuat. Allah SWT telah berkata bahwa al-Quran yang suci menjadi sebab bagi sebagian orang untuk naik derajatnya dan menjadi sebab bagi orang yang lain untuk turun dan jatuh ke asfala saafiliin (serendah-rendahnya derajat). Sebelum ini, al-Quran adalah mahkota kita dan menjadi sebab Dinasti Utsmaniyyah dapat berkuasa hingga 700 tahun lamanya. Sekarang mereka telah punah dan sirna, tak lagi dihormati, karena mereka tidak lagi menghormati Qalam Allah SWT, dan itu berarti mereka tidak lagi menghormati-Nya. Maka Allah SWT telah menjadikan mereka hina. Kakek-kakek kita adalah orang-orang terhormat, dan cucu-cucunya menjadi terhina.

Sultan Mahmoud (jannat makan) suatu saat lewat di suatu tempat di mana dua orang tuna netra sedang duduk berzikir, seorang di antara mereka berkata “Ya Ma'bud, Ya Ma'bud...” (“Wahai Dzat Yang Maha Disembah…”), sedangkan yang lainnya berkata “Ya Mahmoud, ya Mahmoud...” Sultan senang dengan orang kedua yang menyebut namanya, dan memerintahkan agar orang itu diberi hadiah. Beliau mengirimkan baginya seekor ayam yang telah diisi emas di dalamnya. Karena orang tersebut tidak lapar, dan dia tidak menemukan atau melihat emas di dalam ayam tersebut, dia berkata kepada temannya yang satu, “Jika engkau suka, ambillah ayam ini, Aku menjualnya kepadamu seharga dua lembar uang.” Orang itu setuju. Ketika dia menemukan emas di dalamnya, dia segera mohon diri, dan pulang ke rumahnya, memakan ayam tersebut dan menyembunyikan emasnya. Kemudian dia kembali dan dengan tenaga penuh melanjutkan zikirnya, “Ya Ma'bud, ya Ma'bud.” Orang yang satunya juga melanjutkan zikirnya.

Ketika Sultan melewati tempat itu lagi, untuk melihat keadaan orang yang diberi hadiah, beliau begitu terkejut menemukan bahwa orang kedualah yang berzikir dengan sepenuh tenaga, sementara orang kesayangannya berzikir seperti biasanya. Dia bertanya kepada prajuritnya apakah mungkin mereka belum memberikan emas kepadanya. Para prajuritnya berkata bahwa mereka telah memberinya emas, maka sang Sultan menyuruh mereka untuk memberi emas lagi kepada orang kesayangannya tersebut. Kejadian yang sama terulang. Karena dia tidak begitu tertarik pada ayam, dia menjualnya lagi kepada tetangganya, yang kemudian membawanya pulang dan menyembunyikan emasnya, dan kembali pada zikirnya dengan lebih bersemangat dari sebelumnya. Sang Sultan sangat terkejut. Karena dia tidak mengerti apa yang telah terjadi, dia memerintahkan agar orang kesayangannya itu dibawa ke istana agar dia dapat menghadiahinya secara langsung di sana. Mereka membawanya ke istana dan mengatakan kepadanya untuk mengeruk emas dengan sekop dan mengambil emas sebanyak yang dia mau. Tuna netra tersebut memegang sekop dengan cara yang salah dan tak ada emas yang tersangkut pada sekop tersebut—semuanya terjatuh dan dia tidak mendapat apa pun... Akhirnya sang Sultan mengerti, bahwa barangsiapa yang tidak menyebut dan memanggil Nama Allah SWT, dia tak akan pernah berhasil dan sukses...

Maka, Allah SWT tidak memberi kepada mereka. Mereka memerangi-Nya dan Dia tidak rida kepada mereka. Saat ini seluruh dunia adalah musuh Turki karena Turki menjadi musuh Allah SWT. Ada tulisan tak terlihat pada diri mereka, “Musuh Allah SWT”, sehingga seluruh makhluk menjadi tahu. Inna lillaahi wa inna ilayhi raaji'un—semoga Allah SWT menjauhkan kita dari orang-orang itu...

Sayyidina Mahdi AS akan mengundang ke mejanya. Orang-orang yang terpilih akan menggunakan karamah, kekuatan luar biasa, dan dalam selangkah saja mereka bisa tiba dengan segera. Yang lain cukup dengan mengedipkan mata mereka, dan mereka pun sudah di sana. Kelompok lainnya cukup dengan berkehendak untuk tiba di sana dengan hati mereka, dan itu sudah cukup untuk membawa mereka. Hal-hal ini tergantung pada tingkatan mereka...

Kami mempunyai kekuatan untuk menyelamatkan orang, siapa yang mengucapkan, “Madad, Ya Rasulullah SAW!” atau memanggil nama saya, sekalipun mereka (sebagian golongan-red) mengatakan ini syirik... Manusia suci dapat mengubah penampakan mereka, agar tidak dikenali. Ubaidullah al-Ahrar QS (Grandsyekh ke-20 pada Mata Rantai Emas Tarekat Naqsybandi-red) adalah seorang Wali besar, beliau selalu dihiasi sifat Jalal, dan tampil dengan tajali yang berbeda-beda di hadapan orang. Pernah suatu saat beberapa orang mencoba menuntut dan memperkarakannya, tetapi mereka tidak bisa memutuskan tajali yang mana dari beliau yang mesti dihukum... Seperti inilah seorang manusia suci 'dihiasi' dan siapa yang memanggil mereka untuk minta tolong, akan diselamatkan.

No comments: