30 May 2008

Keutamaan Salat Subuh dan Isya

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Al-Haqqani QS

Syekh ‘Abdullah Faiz ad-Daghestani QS berkata bahwa perilaku yang baik adalah hal terpenting dalam tarekat dan dalam semua ajaran agama. Dengan beribadah, orang bisa mendekati Surga, tetapi dengan perilaku yang baik, adab, orang bisa mendekati Tuhannya. Tidak diragukan lagi bahwa kedekatan terhadap Allah SWT lebih baik dibandingkan hanya ibadah saja. Ibadah tanpa adab ibarat tubuh tanpa jiwa, karena adab adalah jiwa bagi ibadah. Syekh ‘Abdullah Faiz ad-Daghestani QS adalah orang yang sangat baik dalam mengajarkan adab ini. Syari’at mengajarkan ibadah sementara itu tarekat mengajarkan cara menjaga adab terhadap Allah SWT. Syekh ‘Abdullah Faiz ad-Daghestani QS pernah berbicara mengenai manisnya ibadah. Allah SWT mengajarkan kepada kita melalui Rasul-Rasul-Nya jenis-jenis ibadah yang paling diterima. Ibadah apa yang paling indah di antara mereka semua? Syekh ‘Abdullah Faiz ad-Daghestani QS berbicara atas nama 7007 Syekh Naqsybandi, karakteristik mereka telah mencapai kehidupan yang sesungguhnya selama berada di dunia (yang fana ini) dan semua telah memberikan suatu ilmu yang haqiqi, pandangan atau visi dan kebenaran yang haqiqi. Mereka berbicara dengan kebenaran yang nyata sebagaimana yang dilakukan oleh Abu Bakar ash-Shiddiq RA. Kita dapat mempercayai mereka tanpa keraguan sedikit pun dan seluruhnya sepakat bahwa ibadah yang paling indah adalah salat Fajr (subuh). Salat itu sangat penting karena setiap subuh Allah SWT memberikan kekuatan suci-Nya kepada setiap makhluk. Kehidupan yang baru timbul dari setiap makhluk dan peristiwa ini harus disaksikan oleh seluruh makhluk. Bahkan orang-orang yang lalai dan tidur, jiwanya telah siap untuk upacara tersebut. Rasulullah SAW, yang merupakan wakil Allah SWT yang paling mulia memerintahkan Bilal RA untuk mengumandangkan azan di Surga pertama. Seluruh wali dan rasul dari Alam Barzakh wajib menghadiri salat itu, fardhu bagi mereka. Bagi kebanyakan orang di alam Barzakh yang selama di dunia ini tidak mampu mencapai level karakter manusia yang sejati, salat ini tidak wajib bagi mereka, tetapi sunnah. Seperti salat Jumat adalah fardhu bagi pria dewasa yang merdeka dan berbadan sehat, tetapi tidak wajib bagi wanita, budak, dan orang yang lumpuh atau buta. Rasulullah SAW bertindak sebagai Imam dan Bilal RA mengumandangkan azan setiap hari di alam Barzakh. Semua orang yang mendengar azan tersebut harus menghadiri salat itu. Dari pertemuan itu datang cahaya kepada semua Imam yang memimpin salat Subuh di bumi. Perwakilan para jemaah hanya gambaran saja di sini, sebenarnya mereka salat di sana.

Syekh ‘Abdullah Faiz ad-Daghestani QS berkata bahwa para awliya mampu mendengar azan yang dikumandangkan oleh Bilal RA di Surga, karena mereka melaksanakan syari’at dengan ketat, sebagai tanda bahwa ini adalah jalan satu-satunya untuk mencapai Surga. Beliau mengatakan bahwa Allah SWT menunjuk satu malaikat untuk setiap kelompok yang melakukan salat Subuh berjamaah dan siapa saja yang mengikuti salat itu akan diberi ganjaran seolah-olah ia telah melakukan salat bersama Rasulullah SAW. Allah SWT membuat salat itu sebagai alasan yang kuat untuk melindungi para jamaah dari gangguan Setan dan marabahaya pada hari itu. Allah SWT berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku, kalian harus mengetahui dengan pasti bahwa salat bisa menjaga kalian dari setiap kejahatan dan Setan. Setiap orang yang melakukan salat Subuh akan selamat.

Syekh ‘Abdullah Faiz ad-Daghestani QS berkata bahwa mukmin pertama dalam Islam, yakni Abu Bakar ash-Shiddiq RA, suatu ketika bertanya kepada Rasulullah SAW, “Yaa Rasulallah SAW, bagaimana gambaran tentang level terendah dari salat yang diterima yang dapat memberi perlindungan kepada orang yang melakukannya.” Beliau menjawab, jika seseorang mengucapkan takbir, “Allahu Akbar,” berniat untuk salat, tetapi kemudian pikirannya melayang ke mana-mana sehingga yang dapat diingat setelah itu hanyalah ucapan, “As-Salamu ‘Alaykum,” pada akhir salat, itu saja sudah cukup dan akan melindunginya dari kemurkaan Allah SWT di Akhirat.

Mengenai salat ‘Isya, Syekh ‘Abdullah Faiz ad-Daghestani QS mengatakan bahwa Allah SWT menciptakan malaikat khusus dari Cahaya Ilahi dan mereka selalu hadir di Surga Pertama setiap malamnya. Abu Bakar ash-Shiddiq RA adalah Imam mereka. Siapa pun yang mengerjakan salat ‘Isya secara berjamaah akan diberi ganjaran seolah-olah ia telah melakukan salat bersama Abu Bakar RA. Cahaya malaikat ini begitu rupa sehingga hanya para Syekh dari Tarekat Naqsybandi yang dapat melihatnya. Melakukan salat ‘Isya berjamaah dapat melindungi kita dari kejahatan di malam itu. Sekarang kalian mengetahui betapa bernilainya salat Subuh dan ‘Isya. Jadi Setan tidak akan membiarkan kalian begitu saja, mereka akan mengatakan bahwa kamu butuh istirahat pada waktu itu. Siapa pun yang berjuang untuk melakukan salat adalah seorang pejuang dalam Jihad al-Akbar.

No comments: