13 May 2008

Pentingnya Bertahan dalam Menghadapi Kesulitan

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Grandsyekh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani QS berbicara mengenai cobaan. Setiap hari cobaan baru akan datang dan setiap murid harus bisa menghadapinya, dengan demikian imannya akan menjadi iman yang sejati. Setiap orang dapat meningkatkan maqamnya. Bagi orang-orang yang masih berada di bawah pengaruh egonya, ia akan diuji dengan sesuatu yang tidak disukai egonya. Cobaan itu bisa berasal dari mana saja; keluarga, teman, pekerjaan, atau tetangga. Sesuatu yang tidak kalian sukai akan mendatangi kalian. Jalan untuk berkembang adalah dengan bersabar. Tidak ada perkembangan yang sifatnya instan. Seseorang harus bisa menerima semua peristiwa yang terjadi di sekelilingnya. Jika kalian bisa bertahan dari orang yang mengganggu kalian, itulah tanda dari suatu perkembangan. Kalian tidak perlu menjadi orang yang bisa terbang di langit atau berjalan di atas permukaan laut atau bisa terlihat di beberapa tempat sekaligus atau bisa bermimpi yang indah dan bagus. Yang penting dalam tarekat kita adalah sabar, bertahan dari segala gelombang kejahatan bagaikan gunung yang menghadang badai, ia tidak terdorong mundur. Itulah yang dinamakan perkembangan. Atau seperti samudra yang tidak tercemar dengan air sungai yang masuk ke dalamnya. Orang dengan kekuatan luar biasa, bisa saja terbang, tetapi ia bisa kehilangan imannya di saat akhir hayatnya bila Iblis menggoda mereka. Kita harus bisa bertahan dari segala hal yang menyakitkan yang dilakukan oleh orang lain. Grandsyekh berkata, kita harus bisa bangkit dari segala hal yang berlawanan dengan keinginan kita dan siap untuk mentoleransinya. Ini adalah maqam Iman yang sejati. Tiga kali sehari Syekh akan mengunjungi murid-muridnya, tetapi bukannya memberi kesenangan melainkan dengan mengirimkan sesuatu yang tidak disukai murid-muridnya. Apa kalian bersabar, atau menyerah? Jika kalian bersabar, hati kalian akan tenang dan ia akan mendatangkan kepuasan kepada kalian. Kemudian cahaya akan memasuki mata kalian yang sesungguhnya dan keimanan kalian akan bertambah. Pada setiap kesempatan kalian bisa mengalami peningkatan atau malah terperosok. Masa sekarang akan dipenuhi dengan segala hal yang tidak kalian sukai, dunia ini dipenuhi kejahatan dan setan. Rasulullah SAW bersabda bahwa menjaga agama di saat seperti ini lebih sulit daripada membiarkan api di tangan seseorang. Kita harus bersabar. Allah SWT memberi pahala yang tidak terhingga kepada orang yang bisa bertahan dari hal-hal yang tidak disukainya. Itu merupakan jalan iman yang sejati, seperti halnya jalan Rasulullah SAW dan para Awliya, yaitu untuk bertahan dari orang-orang jahat.

No comments: