27 September 2008

Kebekuan Berpikir Manusia dan Tatanan Dunia Baru

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS
Lefke, Siprus: 11 Desember 2001


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim, Bismillaahir rahmaanir rahiim, Laa haula wa laa quwwata illa bi-llahi-l ‘Aliyyi-l ‘Azhiim… “Kulli yaumin Huwa fii Sya’an…” Tidak ada batas bagi keagungan Allah SWT, dan setiap saat Dia berada pada maqam (keadaan) yang lain. Bagian terkecil dari waktu pun berisi maqam yang tak terhingga, baik keadaan maupun kondisinya. Ada miliaran manusia, dan bagi setiap orang di antara mereka, terdapat tajali yang berbeda.. Setiap tajali, atau manifestasi, adalah suatu Atribut dari Allah SWT. Kekuatan dan Keagungan-Nya tidak berbatas. Segala sesuatu muncul dan lenyap, dan keadaan-keadaannya selalu berubah…

Suatu amal yang dapat membuka pintu-pintu rahasia dan pintu menuju hal-hal tersembunyi adalah tafakkur, berpikir reflektif. Tanpa ini, kalian hanyalah seperti seorang Mongoloid—yang terbelakang, mereka tak mampu berpikir, dan mereka tidak bertanggung jawab. Selain itu, ada pula orang-orang berkepala kotak, yang memenjarakan diri mereka sendiri dalam empat sudut (kotak). Mereka mengganggap bahwa diri merekalah yang terhebat, sehingga mereka mempunyai keinginan untuk memimpin hidup “mereka sendiri,” mereka tidak melihat apa yang ada di luar mereka, dan mereka tidak menginginkan siapa pun untuk ikut campur. Seperti inilah kaum muda zaman sekarang, tak satu pun yang mau mencampuri urusan hidup mereka, baik orang tua mereka, maupun pemerintah.

Semua sistem di abad 21 ini ditujukan untuk melengahkan manusia dari berpikir. Manusia telah menjadi kehilangan orientasi, seperti pesawat terbang tanpa radar—mereka tidak melihat apa yang ada di depan mereka, dan tidak pula melihat apa yang ada di belakang mereka. Seekor siput memiliki dua antena untuk meraba dan bereaksi. Tetapi, orang-orang zaman sekarang tidak lagi mempunyai radar dan tidak pula mempunyai antena. Mereka seperti duplikat satu sama lain—tanpa perasaan, tanpa naluri… Mereka menginginkan untuk membuat manusia suatu massa yang tak berpikir agar mudah untuk diperintah dan diarahkan. Hal ini bermula di Barat, tetapi kini telah menyebar ke segala tempat. Masyarakat kita menerima segala sesuatu yang berasal dari Barat tanpa pertimbangan yang kritis, dan menolak segala sesuatu yang berasal dari Timur sebagai sesuatu yang buruk dan inferior. Tidak peduli apa pun juga, selalu dianggap sebagai kelas dua, terbelakang. Ada pula kelas ketiga, kelas keempat—orang-orang Afrika—dan kelas kelima adalah kelas binatang. Hal itu adalah bala’ yang besar, suatu ketidakberuntungan. Ada beberapa orang yang menulis suatu rencana rahasia untuk suatu “dunia baru.” Dan orang-orang hanya tidur, mereka tidak berpikir dan tidak memahami. Kata yang dipakai adalah “global”—satu orang memerintah semua, dan setiap orang harus mematuhinya. Mereka menyebutnya pula “kosmopolitan.” Tidak ada lagi kebebasan atau kepribadian yang akan tersisa… Saat ini di Eropa, 15 negara telah memutuskan untuk memakai mata uang bersama. Dan sesungguhnya mata uang mewakili kepribadian mereka masing-masing. Rencana mata uang bersama ini adalah dari Setan, bukan dari Allah SWT. Kita datang dari satu pasangan (Adam AS dan Hawa’ RA), tetapi setelah itu, kita menjadi orang-orang dengan kekhususan dan identitas masing-masing. Kini, mereka ingin membuang semua itu dalam satu pot. Inggris tidak mau bergabung dalam rencana itu, dan mereka tidak bisa menendangnya keluar. Jika, seandainya Jerman juga tidak setuju dengan rencana mata uang bersama itu, akankah mereka mampu menendangnya keluar? Tetapi, mereka berusaha untuk menyeragamkan orang-orang, agar otak mereka tidak bekerja lagi. Itu adalah cara Setan. Apakah kalian mengajarkan sejarah bangsa kalian kepada anak-anak kalian? Sejarah kita tidak hanya tentang 80 tahun terakhir ini. Mereka membuat pula suatu hukum bahwa pria dan wanita adalah sama, dan hal ini membalik segala sesuatunya dari atas ke bawah. Seorang laki-laki adalah seorang laki-laki, dan seorang wanita adalah seorang wanita. Seorang laki-laki haruslah hidup dalam kelaki-lakiannya, dan seorang wanita pun mesti hidup dalam kewanitaannya. Saat ini manusia benar-benar sakit… Jika sebuah kapal memiliki dua kapten yang memberikan perintah, tentu saja kapal itu akan tenggelam… Mereka ingin untuk menghabisi kemanusiaan dan menciptakan suatu tatanan “dunia baru.” Dan orang-orang tidak menyadari bahwa mereka adalah manusia yang berkepala kotak, terpenjara dalam sebuah kotak. Segala sesuatu disajikan bagi mereka, dan mereka tidak berpikir lebih jauh di luar hal-hal yang disajikan itu. Karena itulah, saat ini sangat sulit untuk menceritakan mereka tentang suatu hal, atau berusaha menjelaskan sesuatu kepada mereka…

Wahai Allah SWT, hanya Engkau yang dapat menyelamatkan kami. Engkau memiliki kekuatan—kirimkanlah kami sang penyelamat. Semoga kata-kata-Mu didengar di dunia ini dan semoga kesultanan Setan terhancurkan. Amin.

No comments: