29 April 2009

Misi dan Kehormatan Manusia adalah Bertindak atas Nama Tuhannya

Mawlana Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani QS

Shuhba, 9 Oktober 2005/7 Ramadan 1426 

Ini adalah shuhba pertama Mawlana Syekh Nazim QS setelah kembali dari Suriah dan Lebanon 

A'uudzu billaahi minas-syaythaanir-rajiim

Bismillahir-rahmanir-rahiim

la hawla wa la quwatta illa bi-llaahi-l 'Aliyu-l 'Azhim. 

As-salamu alaykum!  Madad, ya Sulthanul Anbiya, Madad, ya Sulthanul Awliya, Madad, ya Shahibu Zaman, ya Sulthanana, Madad! 


Kita berada di bulan suci.  Inilah bulan tersuci sepanjang tahun: Syahru Ramadhan, Ramadhan Mubarak (bulan Ramadhan, Ramadhan yang penuh berkah-ed.).  Kita bersyukur kepada Allah SWT, dengan mengatakan, “Ya Rabbi, laka-l hamd wa syukr, Ya Tuhan, segala puji dan syukur, bahwa Engkau memperkenankan kami meraih bulan suci ini kembali.  Begitu banyak orang bersama kita tahun lalu, tetapi tahun ini tidak lagi, mereka telah diambil-Nya.  Kulli syay yarju ila aslihi - Segala sesuatu akan kembali ke asalnya.  Segala sesuatu harus kembali, ini adalah hikmah yang tidak dapat diubah dan merupakan perintah Allah SWT. 

Ada sebuah ungkapan bahwa segala sesuatu yang berada di bumi adalah bumi; kulli syay ‘ala turab turabun.  Inilah dunya, inilah dunia.  Kalian melihat dan menyaksikan banyak hal di di dalamnya: tetumbuhan, hewan, peradaban manusia, dan kalian mengatakan, “Ini pohon, itu binatang, itu manusia,” - bagaimana kalian katakan segala sesuatu di atas planet ini, dari apa pun asalnya, akan menjadi seperti sebelumnya, seperti asalnya – tak ada sesuatu di bumi ini? 

Dan Sang Khalik, Dia mengatur dunia ini, di antara begitu banyak, ratusan, ribuan, jutaan, dan milyaran bintang dan galaksi, Dia memilih planet ini untuk menjadi kampung halaman kita.  Dia mempersiapkannya dan kemudian mendaratkan Sayyidina Adam AS (di atasnya), karena beliau ditunjuk dan diberi kehormatan oleh Tuhan Langit untuk menjadi khalifah di bumi ini, menjadi wakil Tuhan kita.  Oleh sebab itu, Dia menyiapkan tanah ini dan akhirnya mengirim khalifah-Nya.  Ya, Sayyidina Adam AS diciptakan di surga, dan beliau dulu tinggal di sana, tetapi Allah SWT telah berfirman kepada para malaikat-Nya, “Aku akan menciptakan suatu makhluk baru yang akan menjadi wakil-Ku.”  Ketika Allah SWT berfirman seperti itu, para malaikat berkata, “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau menciptakan seorang wakil, suatu makhluk baru, yang akan melakukan banyak hal di atas bumi yang membuat-Mu tidak bahagia dengan perbuatannya?”  Allah SWT  berfiman, “Aku mengetahui apa yang kalian ketahui, dan Aku mengetahui apa yang kalian tidak ketahui!  Kalian mengetahui bahwa makhluk baru ini akan menjadi penyebab berbagai masalah, saling bertengkar, membunuh, dan merusak serta melakukan hal-hal yang tidak disukai, tetapi Aku lebih tahu tentang mereka daripada kalian, karena Aku adalah ‘ala ya’lamu ma khalaq, Zat yang Maha Mengetahui apa yang Dia ciptakan.  Akulah Sang Pencipta, jaga adabmu, Aku tahu apa yang baru Ku-ciptakan!  Kalian tahu mengenai hal ini, tetapi Aku tahu hal-hal yang lain,” begitulah Allah SWT berfirman. 

Dan mereka ada di sana, di surga, sementara bumi ada di sini.  Sayyidina Adam AS ditunjuk untuk menjadi khalifah di bumi, khalifatullah, wakil Allah SWT.  Dan ketika Allah SWT merencanakan segala asbab yang akan terjadi, maka terjadilah jalan atau wasilah untuk datang ke bumi, untuk mendarat di sana.  Demikianlah maka terjadilah banyak hal dan akhirnya Adam AS dan Hawa RA mendarat di bumi.  Mereka datang untuk menjadi raja di muka bumi, untuk berbuat segala sesuatu bagi kehormatan-Nya, untuk bertindak di muka bumi sebagai wakil Allah SWT.  Itulah misi kalian, setiap orang diberi kehormatan bahwa mereka harus melakukan segala sesuatu atas nama Tuhan mereka, Allah SWT! 

Apa yang kalian pikirkan?   Umat manusia, di mana mereka sekarang?  Umat manusia tahu misi mereka?  Tidak, tidak ada yang tahu, tidak ada yang membicarakan hal ini, tidak ada yang berkata: misi kami adalah untuk bertindak sebagai wakil Sang Pencipta, Tuhan kami, Allah SWT?  Di mana para pejabat pemerintah?  Di mana para pemimpin kita? Universitas-universitas kita, guru-guru kita, sekolah-sekolah - di mana mereka, apa yang mereka ajarkan?  Inilah yang seharusnya diajarkan pertama kali kepada yang anak-anak kita: untuk apa mereka diciptakan dan oleh siapa.  Apakah mereka mengajarkan hal ini?  Tidak! 

Saya berada di New York kira-kira sepuluh tahun yang lalu, dan mereka membawa saya ke markas PBB.  Tampak sebuah simbol di sana, sebuah pistol, mungkin lebih besar dari saya, dan sebuah sapu tangan diikatkan pada pistol itu.  Itu berarti: mereka mencoba menghentikan pistol tersebut, diikat, sehingga tidak ada perang lagi di muka bumi ini.  Wahai orang-orang mabuk!  Jika telah tertulis bagi mereka bahwa mereka akan saling berperang, dapatkah kalian menghentikannya?  Saya masuk, melihat ke sekeliling dan melakukan Salat Dzuhur.  Tetapi beberapa saudara kita, termasuk Raja Ashman- semoga Allah SWT memberkahinya juga - sekelompok yang datang belakangan, mereka bertanya kepada saya apakah mereka boleh salat di tempat itu.  Saya katakan, “Okay, ya, kalian boleh melakukannya.  Ada masalah?  Tempat bebas, silakan salat.”  Mereka lalu memulainya (tiba-tiba) datang seseorang seperti seekor beruang kutub utara.  Dia berlari dan berteriak, “Kalian tidak boleh salat di sini, karena dari pintu masuk ini, Allah SWT tidak pernah masuk ke sini!”  Lalu datang lagi lima atau tujuh beruang (seperti orang pertama), lari dan berkata, “Kalian tidak boleh salat di sini!  Tidak ada Allah SWT di sini!” 

Kalian pikir apakah mereka berbuat sesuatu demi kebaikan umat manusia?  Tidak pernah!  Selalu untuk kebaikan setan.  Mungkin ada 200 atau lebih wakil pemerintah di sana, bangsa-bangsa datang, termasuk negara-negara muslim kita yang lalai (ghafil) – mereka juga datang dan hadir di sana.  Saya sangat marah dengan mereka.  Mereka datang ke suatu tempat yang menentang Tuhan mereka!  Tidak hormat, tidak mengucapkan Bismillahir Rahmaanir Rahiim, tetapi malah berteriak dan berdebat, sehingga tidak ada hasil yang baik.  Itulah sarang setan, sarang Diablo, Sadanas!  Demi Sadanas mereka ada di sana. 

Setelah gerhana selalu terdapat beberapa tamparan (slap) 2-3 detik dan 100.000 orang berada di bawah reruntuhan sekarang…  Setelah gerhana pasti akan terjadi sesuatu… dan perang juga akan terjadi!  Umat manusia tidak akan menjumpai hari-harinya seperti yang telah mereka lalui.  Kini bagaikan dedaunan yang menguning dan berguguran.  Mereka akan jatuh satu per satu. 

Mereka tidak mengajarkan… Tidak ada Allah SWT?  Tidak ada Tuhan?  Allah SWT akan menunjukkan mereka apakah Dia Sang Pencipta, Tuhan, atau bukan!  Misi kita adalah bertindak sebagai wakil Tuhan di atas planet ini, lain tidak!  Adakah di antara uskup, rabbi, orang-orang Hindu, atau Buddha yang mengatakan hal ini?  Siapa yang merasa keberatan dengan apa yang saya katakan?  Misi dari umat manusia di bumi adalah untuk bertindak sebagai wakil Tuhan atau dunia ini akan dihancurkan - dari Timur hingga Barat dan dari Utara hingga Selatan.  Selesai!  Dicap… X.!  Kalian mengerti atau tertidur…? 

Allah SWT berfirman kepada Rasulullah SAW, “Engkau hanyalah seorang pemberi peringatan (mudzakkir); engkau harus mengingatkan hamba-hamba-Ku di bumi, karena mereka lupa.  Ingatkan mereka!  Hanya inilah yang saya katakan: Ingatkan setiap orang tentang apa yang menjadi misi mereka.  Itu juga merupakan misi saya, saya termasuk dalam misi itu. 

Bulan ini adalah bulan suci, dan misi kalian kini adalah untuk menjaga perintah khusus, yaitu bahwa bulan suci ini dikhususkan oleh puasa dan salat.  Kami meminta dan mengatakan pada kalian agar mematuhi perintah Tuhan dan berpuasa, patuhi perintah Tuhan dan bersujudlah! Jagalah posisi kalian agar tetap berada di Hadirat Ilahi, jangan sampai terlempar keluar. 

Wahai manusia, datanglah pada kenyataan dan terimalah! Kalian harus dapat menerima kenyataan.  Manusia lari dari kenyataan, karena mereka mabuk.  Tinggalkan itu, datanglah dan terimalah kebenaran! 

Apakah kebenaran itu?  Kebenaran hanya ada bersama orang-orang jujur yang kalian temukan.  Kalian tidak dapat meminta perhiasan dari sebuah warung.  Tidak, warung tidak pernah menjual perhiasan.  Kalian hanya dapat meminta tomat, kentang dan kol.  Kebenaran, itu adalah hal yang paling berharga di muka bumi; apakah kalian bisa memperolehnya dari sebuah warung?  Tidak, kebenaran diberikan kepada Nabi SAW, Nabi terakhir, penutup para nabi, kehormatan bagi seluruh makhluk, Sayyidina Muhammad SAW, beliau telah dikaruniai seluruh perbendaharaan bumi dan langit!  Beliau memilikinya, dan berikutnya adalah orang-orang yang mengikuti jejaknya, hanya merekalah orang-orang yang  benar. 

Suatu saat putra Sayyidina `Umar RA, semoga Allah SWT memberkahinya, Sayyidina `Abdullah RA, berada dalam perjalanan ke Hijaz, Mekkah al-Mukarramah, dengan sebuah karavan.  Mereka berjalan dan sampai di suatu tempat.  Di tempat itu unta-untanya pergi mengikuti kemauannya sendiri.  Ada semacam pengalihan dan Sayyidina `Abdullah RA, putra Sayyidina `Umar RA, berjalan seperti ini dan datang seperti itu dan kemudian terus melanjutkan perjalanannya.  Orang-orang di karavan bertanya kepadanya, “Wahai Sayyidina ibn `Umar RA, mengapa engkau mengikuti jalan ini dan meninggalkan jalan karavan itu di sini?”  Dia berkata, “Aku bersama Nabi SAW di jalan ini dan ketika beliau datang ke sini, beliau berjalan seperti ini, berbelok begini dan membuat jalan seperti ini.  Oleh sebab itu aku ingin mengikuti jejak beliau.”  Dan benar, di mana Nabi SAW meletakkan langkahnya, cahaya beliau muncul dan masih ada, tetapi orang-orang buta.  Mereka tidak bisa melihat cahaya itu.  Sayyidina ibn `Umar RA hanya berkata begitu, tetapi beliau melihat di mana Nabi SAW meletakkan jejak kakinya, di sanalah muncul cahaya. 

Mereka adalah orang orang yang benar!  Jika kalian ingin mendapatkan kebenaran, tanyakan pada orang-orang seperti itu!  Kalian tidak akan menemukannya dengan mudah – sebagaimana sulit menemukan rubi, intan,  atau mutiara.  Orang-orang seperti itu tidak mudah untuk ditemukan.  Kalian harus melihat dan berusaha menemukan mereka.  Hal ini memang sulit, tetapi siapa meminta, dia akan mendapatkannya.  Oleh sebab itu - kebenaran hanya dapat ditemukan melalui orang-orang yang benar.  Mintalah, dan kalian akan menemukannya. Jika kalian menemukan, kalian telah terselamatkan. 

Semoga Allah SWT mengampuini saya, dan memberkahi kalian dan membuat kita dapat menjaga perintah suci-Nya dan berada pada misi kita yang sebenarnya, meraih kebahagiaan di sini dan di hari kemudian, menjadi orang-orang yang diberkahi!  Demi kemulian orang yang paling dihormati di Hadirat Ilahi, Sayyidina Muhammad SAW, Fatiha. 

Wa min Allah at tawfiq

No comments: