08 July 2010

Mencari Wangi Mawar Surgawi

Mawlana Shaykh Nazim Adil Al-Haqqani Sultanul Awliya

Saturday, Sep 12, 2009 Lefke, Cyprus

(Sultan berdiri untuk memuji Allah)

Allahu Akbar wa li'Llahi l Hamd! Segala kemuliaan dan pujian hanya untuk-Mu, Oh, Tuhan kami, Pencipta kami! Kami bukan apa-apa, kami berusaha memberi-Mu penghormatan sebanyak-banyaknya. Engkau memiliki Samudra-Samudra Pengagungan Mutlak, Engkau memiliki Samudra Pujian yang mutlak dan Daerah Kekuasaan-Mu tak terhingga mencakup semua daerah kekuasaan. Tak terhingga makhluk dan ciptaan berusaha memberikan pujian dan pengagungan yagn tak terhingga, dan mereka semua tak ada artinya di samping Samudra Keagungan-Mu yang mutlak.

Wahai Tuhan kami, terimalah dari hamba-Mu yang lemah, pujian dan pengagungan yang tak terhingga itu. Kami katakan untuk hamba-Mu yang tercinta, satu-satunya dalam Hadirat Ilahiah-Mu, Sayyidina Muhammad (s), kami katakan bahwa Engkau telah menciptakannya dan Kau telah meletakkan namanya yang suci. Engkau telah menganugerahkan kepadanya, sebuah nama yang suci dan meletakkannya di depan Nama-Mu yang Agung, la ilaha ill-Allah Muhammad Rasul Allah, hanya satu. Salam dan penghormatan tak terhingga untuk-Mu, wahai Tuhan kami, Pencipta kami! Berikan kami lebih banyak agar kami dapat memberikan kepada-Mu, sesuai dengan kapasitas kami. Kami ucapkan Allahu Akbar, Allahu Akbar, la Ilaha Ill-Llah, w'Allahu Akbar, Allahu Akbar wa li'Lahi 'l-Hamd! Sebgaimana Engkau memuliakan kekasih-Mu, kami mengucapkan Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad! Engkau menciptakan beliau pertama kali dan beliau juga yang terakhir. Tak peduli dengan kaum Wahabi, tak peduli dengan kaum Salafi, kami memberikan penghormatan tertinggi dan pengagungan kepada Sayyidina Muhammad (s). Oh! Tidak seorang pun yang mengetahui kemuliaan beliau kecuali Allah Yang Maha Kuasa, dan kami mengatakan di bulan suci ini agar kami diberikan suatu pemahaman yang lebih baik, wahai Tuhan kami, demi kekasih-Mu. Biarkan semua bintang berlari kepada beliau dan memberikan salamnya, karena beliau Sayyidina Muhammad (s), adalah wakil-Mu yang mutlak. Tak seorang pun yang bisa menjadi wakil-Mu sejak masa pra-abadi hingga masa abadi.

Wahai Tuhan kami! Berikanlah kepada beliau lebih banyak kemuliaan dan keagungan! Berikanlah semua daerah kekuasaan kepada beliau! Engkau tidak pernah membutuhkan apa yang telah Kau ciptakan, tidak pernah, tidak pernah, ya Allah! Berikan pengagungan-Mu yang terakhir, yang Kau berikan kepada seseorang di antara ciptaan-Mu, berikan itu kepada Nabi Penutup (s)! Engkau memberikan kepadanya melalui setiap detik—atau kurang dari satu detik—sebanyak yang telah Kau berikan kepadanya pada masa Pra-Keabadian.

Kami bahagia denganmu Ya Rasulullah! Berikanlah kepada kami syafaatmu di Hadirat Ilahi melalui bulan suci ini. Dan kami meminta perlindungan, dan mengucapkan, a`udzu biLlahi min asy-Syaythani ‘r-rajiim. Bismillahi’r-Rahmaani’r-Rahiim, berlari menjauh dari Setan menuju perlindungan perwakilan-Mu. Dan kami mengatakan bahwa Engkau telah menganugerani kami begitu besar, Samudra Rahmat yang begitu luas, dan Engkau memerintahkan kami untuk mengucapkan Bismillahi’r-Rahmaani’r-Rahiim!

Allahu Akbar, Allahu Akbar! Kami bahagia, bangga atas apa yang telah Engkau anugerahkan kepada kami, berikanlah kami lebih dan lebih banyak lagi. Kami lapar, dan sebanyak yang Engkau berikan, kami minta lebih dan lebih banyak lagi wahai tuhan kami.

As-salaamu `alaykum kepada semua pendengar. (Sultan duduk)

Wahai manusia, berusahalah untuk menyibukkan diri kalian hanya untuk mengagungkan Tuhan. Begitu banyak nabi yang telah diutus, wahai Grand Master kami, Grandsyekh, engkau adalah guru kami, dan penguasa bagi planet ini. Engkau adalah penguasa, engkau telah dikaruniai anugerah Ilahiah dan anugerah itu membuatmu menjadi orang suci, orang yang suci.

Wahai umat manusia, berusahalah menjadi orang yang suci tidak seperti Qarun, Qarun yang menganggap dirinya sebagai orang terkaya di bumi. Dan Qarun berkata bahwa, “Aku adalah yang paling terhormat yang tidak seorang pun yang mencapai kehormatanku,” kemudian ia ditanya, “Apa yang membuatmu begitu bangga wahai Qarun?” “Karena aku telah diberi karunia yang tidak dimiliki oleh orang lain.” Karunia, itu adalah harta surgawi. Untuk harta surgawi, kalian dapat mengatakannya sebagai karunia dari surga. Harta duniawi diberikan kepada beberapa orang yang eh…., tidak ada nilainya bagi harta itu. Allah (swt) memberi, menganugerahi para nabi dan pengikutnya dari Daerah Kekuasaan-Nya yang Suci dan tidak akan ditarik kembali, itulah karunia atau anugerah!

Anugerah yang berasal dari Tuhan yang sudah diberikan dan tidak pernah ditarik kembali, itulah yang namanya anugerah. Anugerah berarti anugerah surgawi. Jika Allah (swt) menganugerahi, menganugerahi dari Daerah Kekuasaan Surgawi-Nya, samudra ciptaan. Itulah anugerah, ketika diberikan dan tidak ditarik kembali, itulah anugerah! Tetapi untuk Qarun bagaikan seseorang yang melemparkan tulang ke hadapan anjing. Tulang itu membuat anjing sangat senang, ia begitu senang dengan tulang itu.

Banyak orang sekarang menghabiskan waktunya dengan anjing, anjing!! Mereka berpikir bahwa mereka telah diciptakan untuk merawat anjing atau telah diciptakan untuk melatih anjing, atau mereka berpikir bahwa mereka telah diciptakan untuk eh…, melayani anjing. Mereka berpikir bahwa mereka telah diciptakan untuk menjadi pelayan anjing.

Dan lihatlah sekarang wahai manusia mulai dari timur ke barat, khususnya orang barat; mereka memelihara anjing, melayaninya dan memberikan segala sesuatu untuk merawatnya, agar anjing-anjing itu bahagia. Apa itu? Ini adalah puncak peradaban di abad ke-21, membuat orang melayani anjingnya. Ha, ha! (Sultan tertawa kecil). Ya Rabb, kirimkanlah kepada kami seseorang untuk memperbaiki kami. Di abad ke-21 ini Setan membuat orang mengikuti anjing… “Oh Syekh, kau belum melihat dan menyaksikan bagaimana anjing-anjing dan tuan mereka ketika keluar anjing-anjing itu dirantai hingga lehernya?“ Anjing-anjing berlari seperti ini dan orang itu mengejarnya seperti ini dan menghampirinya dengan berkata, “Oh sayangku,… bawalah aku”, anjing itu melihatnya dengan keheranan. “Wahai pelayanku, mengertilah… aku perlu ke toilet.” Hah!

Ini adalah jalan utama orang-orang hooow, “hhoo, hwoo, aku harus pergi keluar, datang sedikit ke sini” dan menunggu kekasihnya untuk melakukan eh,eh… toilet dan kemudian eh… membawa tuannya, suatu benda dengan sebuah sikat dan (sultan menyapu dengan tongkatnya)… ”Sudah selesai sayangku?” Huff, huff selesai! Menyapu ini dan sangat senang, itulah salah satu titik dalam peradaban mereka. Untuk menjadi pelayan anjing, mereka tidak pernah berpikir untuk menjadi pelayan Tuhannya tetapi berlari menjadi pelayan anjing!! Itukah peradaban? Allah (swt) akan membawa mereka pergi! “Wahai Syekh, jangan katakan ini, itu adalah hobi kami!” Kalian dan hobi kalian boleh pergi ke Jahanam. Itukah peradaban? Menjadi hobi bagi kalian?

Wahai para pendengar, ini bukanlah kata-kata saya tetapi sesuatu dari orang suci, untuk membuat kalian bangkit dan belajar menjadi hamba bagi Pencipta kalian, bukan menjadi pelayan untuk anjing dan membersihkan anjing dan kotoran mereka,… untuk merawatnya. Itu adalah peradaban abad ke-21 dan mereka mungkin akan sangat marah terhadap saya, jangan marah. Jangan marah, kami mengatakan kebenaran. Tuhan surgawi telah menciptakan kalian untuk menjadi orang yang suci, bukan menjadi orang yang kotor! Tuhan surgawi menciptakan kalian dan mengutus para nabi untuk kalian; bagaimana seharusnya kalian bersama Tuhan kalian, bagaimana seharusnya penghambaan kalian terhadap-Nya, bukannya membuat kalian menjadi pembersih anjing. Malu, kalian seharusnya merasa malu pada diri kalian, kalian berada pada level tertinggi di antara semua ciptaan. Dan anjing berada pada level terendah, bagaimana kalian menjadi pembersih kotoran anjing? Dan mereka sangat senang menjadi pelayan anjing dan menjadi pembersih kotoran anjing.

Pada suatu masa ada seseorang yang terpandang di masyarakat, ia diberitahu bahwa ada seorang yang suci melewati kota ini dan dia boleh mengunjunginya. “Ya, aku akan mengunjunginya, tidak masalah.” Mereka lalu membawanya menemui orang suci itu, dia duduk, melihat-lihat dan berkata, “Wahai Tuanku, berikanlah aku bajumu, begitu eh… kotor, sedikit kotor Syekh, kotor ini sangat kotor, berikanlah padaku agar aku dapat mencucinya supaya bersih.”

Kemudian orang suci itu bertanya kepadanya, “Ya, aku akan memberikan bajuku wahai hamba Tuhanku, dan kau akan mencucinya dan membawakan baju yang bersih yang dapat kupakai.” Setelah 10 hari atau satu bulan kau datang dan berkata, “Oh Tuanku, kami harus membersihkannya lagi”, dan akan kuberikan untuk dicuci lagi. “Ya Tuan! Apakah menurutmu, wahai hamba Tuhan, apakah menurutmu kita telah diciptakan untuk mencuci baju?” Setiap bulan kau bawa dan setelah satu minggu akan menjadi kotor, apakah kalian pikir kita telah diciptakan untuk mencuci baju, tidak ada yang lain?

Lihatlah pemikiran orang itu, mentalitas dan kepandaiannya, mengatakan bahwa setiap waktu (pakaian) akan menjadi kotor dan tidak ada lagi pekerjaan lain dalam hidup ini kecuali mencuci, mencuci sampai selesai. Itulah cara berpikir mereka. Orang yang suci mengatakan, karena aku tidak mempunyai waktu luang seperti itu dalam beribadah kepada Tuhanku, untuk membuat ini setiap waktu untuk mencuci dan berdandan. Tidak, tinggalkan itu!

Dan saya mendengar dari Grandsyekh kita, beliau berkata, “Para Sahabat Nabi (s), jika kalian memeluk mereka, muncul wangi parfum mawar dari Sahabat Nabi (s).” Mungkin orang Wahabi marah dengan hal itu, atau Salafi karena mereka setiap hari mengganti topi mereka. Setiap hari, sabah (pagi) satu, sore satu, dan membuat seperti ini sangat senang, begitu bersih; jika mereka meletakkan sebotol parfum sejak pagi hingga sore, biarkan mereka, karena itu adalah parfum yang bagus. Tetapi para Sahabat Nabi (s), jika kalian memeluknya, akan muncul parfum sejati dari pakaian mereka. Itu adalah parfum surgawi yang disemprotkan oleh para malaikat kepada mereka. Jika saya mengatakannya, orang-orang Wahabi pasti akan sangat marah, tidak mungkin pakaian yang kotor mempunyai wangi mawar? Mustahil. Jangan dikira bahwa siapa pun yang berada di sekitar Nabi (s) bahwa beliau adalah satu-satunya mawar di antara seluruh ciptaan sehingga… wangi beliau yang harum akan menyebar dari timur ke barat. Percayalah akan hal ini! Wahai orang Wahabi dan Salafi dan para pendukungnya, ketika Nabi (s) lewat di suatu jalan, orang-orang berkata bahwa Nabi (s) baru saja lewat sini. Begitu indahnya!!

Di mana orang-orang itu yang seharusnya memberikan penghormatan kepada Nabi Penutup (s). Mereka tidak pernah mengerti meskipun jika mereka hidup ribuan tahun, “Apa itu Nabi Penutup (s)? Apa manzilatun-nya? Bagaimana maqamnya di Hadirat Ilahi?” Mereka berpikir untuk menggunakan parfum, menggunakannya pada diri mereka, kalian menipu orang dengan parfum buatan! Tetapi Nabi Penutup (s) mengeluarkan, yafuur, muncul dari dirinya, keluar dari dirinya. Beliau adalah mawar sejati di antara semua ciptaan!

Wahai manusia, wahai umat Muslim, berusahalah untuk percaya kepadanya. Percaya kepada Nabi Penutup (s), yang paling dicintai di Hadirat Ilahi. Berusahalah untuk percaya kepadanya, agar kalian mempunyai nilai di level-level surgawi. Semoga Allah (swt) mengampuni kita.

Wahai manusia, ini adalah sebuah samudra, ini sudah cukup. Itulah sebabnya kita mengucapkan:

Dumm dumm dumm dumm dumm dumm dumm dumm

Dumm dumm dumm dumm dumm dumm dumm dumm....

Kita adalah orang-orang yang bahagia karena kita percaya kepada Mawar yang telah mekar dan memberikan wanginya dari level dunia terendah hingga level-level surgawi tertinggi. Berbahagialah karena kalian telah percaya pada banyak hal yang semua itu hanyalah setetes dari sebuah samudra tentang (Nabi) tercinta itu.

O ya Rasul Allah, ya Habiib Allah

Dumm dumm dumm dumm dumm dumm dumm dumm....

Kebahagiaan dan kenikmatan bagi mereka yang percaya kepadamu, wahai hamba yang paling dicintai di Hadirat Ilahi.

Dumm dumm dumm dumm dumm dumm dumm dumm

Itu adalah pemikiran Ilahiah melalui surga bahwa setiap detik malaikat bernyanyi dan mengucapkan

Dumm dumm dumm dumm dumm dumm dumm dumm

Fatiha

(40 menit)

Itu adalah angka yang sempurna yang membuat orang-orang bisa mencapai satu tingkat ke tingkat lainnya.

dumm dumm dumm dumm

dumm dumm dumm dumm..(semua orang menikmati nyanyian Sultan)

dumm dumm dumm dumm.

Fatiha

(Subhan Allah hampir 300,000 orang)

"Syukria" Sultan berkata kepada kameramen

10 bahasa


No comments: