07 August 2011

Zaman Facebook dan Youtube

Catatan Buram

Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q)

Khotbah Jumat, 5 Agustus 2011

Burton, MI

Alhamdulillah, nasta`iinahu wa nastaghfirahu wa nastahdii wa na`uudzu billah min syuruuri anfusina wa in sayyiaati `amaalin. man yahdillah fa laa mudilla lahu wa man yudlil fa laa haadiya lah wa nasyhadu an laa ilaaha ill-Llah wahdahu laa syariika lah

wa laa matsiil lah fii `uluuwi syaanihi wa `azhiimi sulthaanih. wa nasyhadu anna sayyidina wa mawlana Muhammadan `abduhu wa habiibuhu wa rasuuluh arsalahu ta`ala min arjaahi 'l-`alami miizaanan, wa awdhahaha bayaanan, wa afasahiha lisaanan, fa awdahat-thariiqata wa nasaha 'l-khaliiqa shall-Llahu ta`ala `alayhi wa `ala aalihi wa ash haabihi wa azwaajih wa dzurriyyatihi ajma`iin, khusuusan minhum `ala a'immati khulafaa'i rasuulillahi `ala at-tahqiiq, umaraa'il-muminiina hadraat Abi Bakrin wa `Umarin wa `Utsmaanin wa `Aliyy wa `ala baqiyatis-shahabati wat-tabi`iin ridhwaanullahi ta`ala `alayhimn ajma`eiin.

ayyuhal-muminuuna'l-haadhiruun. ittaqullaha ta`ala wa athii`uuh. Inna Allah ma` 'Lladziina taqaw walladziina hum muhsinuun.

nammuru fii zaman, zaman al-ibaahiyaat wa zaman al-internet wa haahuw al-islam yataathar bi hadzi al-barnamaja allatii tazhar `ala youtube wa facebook.

Kita melewati suatu masa di mana kita menghadapi masalah utama yaitu kita menyaksikan dan menggunakan facebook dan youtube dan teknologi lainnya yang disediakan oleh internet. Itu bukan lagi suatu peradaban, itu adalah suautu ketidakpedulian terburuk di mana kita terjatuh ke dalamnya.

Orang mungkin berkata, “Mengapa engkau mengatakan hal ini? Kami menggunakan internet untuk hal-hal yang legal yang kami butuhkan.” Saya bisa mengatakan, ”Ya, tetapi mungkin itu hanya 10% dan 90% lainnya digunakan untuk youtube dan facebook dan google dan yahoo kecuali untuk penggunaan seksual dan film porno seksual. Kalian kehilangan anak kalian karena kalian membesarkannya dengan cara yang salah dan anak-anak sekarang tahu bagaimana menggunakan komputer dan kalian membiarkan anak-anak duduk di belakang komputer dan menyaksikan program yang tidak diperbolehkan, dan jangan membuat alasan. Alasan kalian ditolak. Kalian mengatakan bahwa kita harus mengikuti zaman. Tidak, zamanlah yang harus mengikuti kita.

Nabi (s) menyebutkan banyak hal bagi kita agar mereka akan memberikan kita program-program surgawi yang dapat kita lihat dan kita gunakan, tetapi sayayngnya fokus kita hanyalah dunia, tidak ada yang untuk akhirat.

Nabi (s) menyebutkan bahwa, ”Cintamu tidak boleh ditujukan untuk sesuatu di dunia ini kecuali untukku.” Cinta kita harus diarahkan kepada Nabi kita (s). Kita harus membesarkan anak-anak kita untuk mencintai Nabi (s). Mereka tidak tahu, siapa itu Nabi (s). Mereka tidak tahu apa-apa, kecuali pohon Natal.

Ketika pertama kali saya datang ke negeri ini pada tahun 1991, yait ke New Jersey, kota Jersey dan seseorang yang banyak memberikan dukungan kepada masjid-masjid mengundang banyak tamu dan saya di antaranya. Dan itu terjadi di bulan Desember. Saya melihat banyak imam di sana dan mereka semua adalah orang-orang terhormat. Saya melihat-lihat dan di sudut ruang keluarganya saya melihat sebuah pohon Natal yang besar sekali, walaupun ia adalah seorang Muslim. Tidak ada orang yang mengatakan sesuatu, kecuali memujinya karena ia banyak membantu masjid-masjid.

Saya berkata, ”Dapatkah saya mengatakan sesuatu?” Ia berkata, “Ya.” Saya bertanya berapa banyak putra yang dimilikinya. Ia berkata 2, dan kemudian ia membawa mereka. Saya bertanya kepada mereka, “Siapa nabimu?” Mereka berkata, “Kami tidak tahu.” Saya bertanya, “Apakah engkau Muslim?” Mereka menjawab, “Ya.” Untuk menjadi seorang Muslim, seseorang harus mengucapkan, Asyhadu an la ilaha ill 'Llah wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullah.” Dan saya berkata, “Ini apa?” “Ini adalah pohon Natal.” “Dan itu untuk siapa?” “Itu untuk Yesus.” Dan orang itu merasa malu karena anaknya tidak tahu apa-apa mengenai Islam dan mengenai Nabi (s), yang mereka tahu hanyalah Yesus dan Natal.

Tidak ada yang menasihatinya, imam-imam ini, masukkan ke dalam kotak. Manfaat apa yang bisa kalian dapatkan dari itu? Kalian membiarkan anak-anak kalian menjadi rusak. Dan kalian tidak mendapat manfaat apa-apa di akhirat dan lebih baik kembali ke tempat asal kalian, jika di sana lebih baik, karena banyak tempat yang telah menjadi kebarat-baratan sekarang.

Saya tidak mengatakan bahwa kejadian ini terjadi di Timur Tengah. Mereka memaksa untuk menggunakan facebook. Tetapi bagi anak-anak kalian menyaksikan film-film yang buruk yang… kalian tidak mengajarkan anak-anak untuk belajar mencintai Nabi (s) dan kalian membiarkan mereka mengejar nafsu syahwatnya. Ketika kami masih muda, kami tidak membicarakan masalah seksual. Kami tidak mengetahui apa-apa, kami “bodoh dan tidak tahu apa-apa” tetapi dari sisi lain, kami mampu memenangkan sisi lainnya, dengan berkah Allah dan berkah Nabi (s).

Dan sekarang mereka menjelajahi seluruh website, tidak hanya di computer, tetapi juga di telepon seluler mereka. Mereka sedang mengikuti salat Jumat dan mereka mengecek pesan-pesan di telepon mereka. Kalian tidak bisa meluangkan waktu 5 menit untuk Islam.

Dan Nabi (s) berkata, “Apakah engkau mencintaiku?” Apakah kalian sungguh mencintainya? Kalau ya, maka kalian akan bersamanya. Jadi, buatlah agar anak-anak kalian bersama dengan Nabi mereka. Katakan kepada mereka bahwa mereka salah, kirimkan mereka ke sekolah Muslim dan pada hari Sabtu dan Minggu, jangan biarkan mereka duduk dan menonton TV sepanjang hari. Dan orang tua mendorong mereka untuk mempunyai pacar. Ini adalah Ramadan. Allah berfriman, “fa dzakkir! Ingatkan, kalian suka bila kalian suka dan kalian tidak, bila tidak.” Jadi Nabi (s) mengatakan, ”Apakah engkau menyukaiku?” Jika kalian menyukai Nabi (s), maka ikutilah apa yang beliau ajarkan dan hindari apa-apa yang buruk. ”Jika engkau mencintaiku, maka hidupkanlah sunahku.”

Nabi (s) bersabda, “ma ahya sunnatii faqad ahabani.” “Siapa yang menghidupkan sunahku, berarti ia mencintaiku.” Dan sunah Nabi (s) bukan saja untuk memakai pakaian (sunah) dan turban. Lebih baik untuk tidak memakai turban dan pakaian sunah daripada melihat facebook dan sejenisnya.

Dan sekolah mengatakan bahwa kalian harus melakukan suatu penelitian mengenai ini dan itu. Lalu kalian sampai pada pria dan wanita telanjang di internet dan nafsu syahwat kalian muncul dan kalian mengikutinya. Dan sekolah itu bisa masuk ke Neraka. Mereka mendorong anak-anak sejak usia dini untuk melakukan hal yang salah. Mereka berkata bahwa kalian harus mempunyai pacar. Jika tidak—kalian kini berada di puncak peradaban—berarti kalian ketinggalan zaman.

Bukankah mereka mengajarkan itu di sekolah? [haqq]. Jadi mereka mendorong untuk melakukan perbuatan yang haram sejak awal. Jadi, jika mereka tidak membesarkan anak-anak untuk mengetahui apa yang benar dan apa salah sejak masa kanak-kanak, maka mereka akan berpikir bahwa apa yang diajarkan di sekolah itu adalah benar. Setiap orang di sana melalakukan sesuatu yang haram dan tak ada yang melakukan yang halal.

Jadi sunah bukannya untuk memakai pakaian yang longgar dan turban. Lebih baik untuk menghentikan yang haram daripada memakai pakaian seperti itu. Lebih baik untuk mengajarkan masyarakat kalian dan memulainya dari diri kalian sendiri lalu keluarga kalian dan saudara-saudara kalian, baru kepada masyarakat. Jangan langsung pergi kepada kerabat dan masyarakat dan berusaha untuk memperbaiki mereka. Perbaikilah dulu keluarga kalian, perbaiki sampai benar. Barulah kalian bisa melakukannya pada masyarakat. Pertama lihat dulu di sekeliling kalian. Jika kalian mengatakan bahwa kalian mencintai Nabi (s), lakukanlah sunah beliau. Apakah menurut kalian sunah beliau memperbolehkan kalian melihat sesuatu di facebook atau youtube yang tidak dapat diterima? Jika menurut kalian, sunah beliau memperbolehkan melakukannya, maka kerjakanlah. Tetapi bila tidak, bahkan jika hanya satu bagian saja, 1% saja mengatakan tidak, berarti itu tidak bisa diterima dan tinggalkanlah hal itu. Bahkan jika kurang dari 1%. Mereka menguji kita apa yang bisa kita terima dan yang tidak.

Dan Nabi (s) bersabda, “Siapa yang menghidupkan sunahku, berarti ia mencintaiku.” Buatlah agar anak-anak kalian mencintai Nabi (s). Saya bertanya kepada anak-anak di New York, apakah mereka merayakan Mawlid. Mereka berkata, “Apakah mawlid itu?” “Apakah kalian merayakan Natal?” “Ya.” Tetapi mereka mengatakan kepada saya di dalam pertemuan itu bahwa itu adalah bid`ah. Mereka ada di sana bersama pohon Natal, apakah itu bukan bid`ah? Mereka bertemu dan minum di malam itu dan bersorak, “Hoorah!”

“Dan dengan mencintaiku, akan bersamaku di surga.” Jadi pastikan tidak ada lagi facebook kecuali untuk bekerja. Facebook tidak mempunyai fasilitas untuk pencarian seperti google. Apakah ia mempunyainya? Itu hanyalah tentang jejaring social. Jadi kalian tidak perlu tertarik pada facebook. Itu adalah haram. Batalkan facebook, ia tidak mengajarkan sesuatu yang baik pada kalian. Seluruh manusia telajang muncul dengan ekor mereka. Kalian menerima seorang teman dan teman itu kemudian akan datang dengan semua temannya kepada kalian.

Dan Nabi (s) bersabda, “Tidak ada seorang pun di antara kalian yang beriman, imannya belum sempurna benar, sampai ia mencintaiku melebihi cintanya pada anaknya.” Siapa yang lebih kalian cintai, anak atau istri kalian? Anak kalian mengatakan kebenaran.

Jadi Nabi (s) bersabda, “Kalian harus mencintaiku melebihi anak-anak kalian dan orang tua kalian, ibu dan ayah dan semua orang yang lain agar dapat dikatakan sebagai beriman.” Jadi apa yang harus kita lakukan? Lebih baik untuk menundukkan kepala kita ke bawah dan beristighfar daripada menasihati orang lain. Pertama perbaiki diri kalian dulu, setelah itu barulah menasihati yang lain.

“Dan bahkan terhadap seluruh manusia, Aku harus lebih dicintai daripada mereka semua, bahkan diri kalian sendiri.” Apakah kalian mencintai Nabi (s) lebih dari diri kalian sendiri? Jawab, ya atau tidak! Katakan ya, innama al-`amaalu bin-niyyaat. Segala sesuatu adalah berdasarkan niat. Besarkan mereka dengan belajar salat sejak kanak-kanak. Kalian akan ditanya di Hari Perhitungan bila kalian membiarkan anak-anak kalian tersesat dan menyimpang.

Ada banyak alasan bahwa Allah akan mengampuni. Kita memohon kepada Allah untuk mengampuni kita dan membimbing kita ke jalan yang benar, jalannya kaum Ahl as-Sunnah wa 'l-Jama'ah, jalan bagi orang-orang yang mencintai Nabi (s).

fa yaa fawzan lil-mustaghfiriin astaghfirullah.

...[duduk kemudian melanjutkan khotbah kedua]

Mereka hanya mengajarkan kita untuk menjadi sekuler. Apakah ada yang lain yang mengajarkan kita menjadi sekuler? Menjadi sekuler atau seksual, pilih salah satu. Baik menjadi sekuler dengan tidak menerima apapun atau untuk menerima agama dan menerima untuk mempunyai pacar. Terkutuk mereka!

doa

http://media.islamicsupremecouncil.org/Khutbat_al_Jum_a-3691.html


No comments: