03 January 2013

Merayakan Tahun Baru



Sultan Awliya Mawlana Syekh Nazim al-Haqqani (q)
Lefke, Siprus, Senin, 31 Desember 2012


Bismillaahir rahmaanir rahiim

“Wahai Abu Wak Wak, mengapa engkau terburu-buru sekali?”  “Apa kau tidak tahu bahwa malam ini adalah malam yang penuh berkah?” “Diberkati bagaimana?”  Mereka bilang ini adalah malam yang penuh berkah.  Setiap orang akan menerima apa yang paling pantas bagi mereka.  Setiap orang akan menerima apa yang seharusnya bagi mereka, baik berupa kebaikan maupun keburukan.

Bagaimana menurut kalian dengan sore ini, di mana orang-orang akan menjadi gila.  Baik Raja-Raja, dari golongan tertinggi hingga terbawah.  Mereka semua akan menjadi gila.  Tidak ada kebaikan di sana, tidak ada kebaikan.  Saya menyesal bahwa umat Muslim sedang bersiap-siapa untuk menyambut sore pertama, yang dipersiapkan oleh Bangsa Eropa.  Bahwa malam ini adalah akhir dari tahun 2012 dan awal bagi tahun 2013.  13 adalah angka yang tidak disukai bagi para ahli hakikat.  Itu adalah malam yang akan membawa nasib buruk.  Dan orang-orang tengah bersiap-siap untuk merayakan, dari Timur ke Barat, semua tipe Muslim. Mereka bersiap-siap untuk menyambut perayaan tahun baru, tetapi tidak ada landasannya, itu adalah batil.  Saya menyesal bahwa umat Muslim, mulai dari Raja-Raja hingga ke lapisan bawah sedang bersiap-siap menyambut tahun baru.  Mereka tidak mengatakan, “`Aam, `aam al-jadiid.”  Mereka mengatakan, “Sana al-jadiid.”  Sana/tahun yang akan mempunyai kesulitan dan juga mempunyai kemudahan.

Tahun baru dalam Islam (Hijriah) telah lewat.  Mereka tidak pernah berdiri untuk merayakannya.  Tahun hijriah yang mempunyai landasan untuk dirayakan sebagai tahun baru.  Tetapi mereka malah bersiap-siap untuk malam ini yang tidak ada dasarnya, menyambut datangnya tahun baru.  Saya juga menyesal bahwa barang siapa yang tidak mengatakan kebenaran, ia adalah setan yang diam.  Dan saya juga menyesal bahwa Raja-Raja mereka, para Umara, para ulama, dan orang-orang pada umumnya siap membuat perayaan dengan segala macam hal yang haram.  Berbagai hal yang dilarang.  Hal itu membuat setan senang dan membuat murka ar-Rahmaan, semoga Allah mengampuni kita.

Nabi (s) bersabda, “Barang siapa yang mengikuti segolongan orang, maka ia adalah bagian dari mereka.”  Pertama-tama apa yang akan menimpa mereka di dalam kubur mereka?  Ketika seorang jenazah berada di dalam kuburnya, dua malaikat akan menghampirinya dan bertanya padanya.  Mereka bertanya, “Wahai manusia, apakah engkau ikut merayakan tahun baru ini?”  “Bagaimana dengan yang ini, apakah engkau Muslim atau Nasrani atau Yahudi atau Majusi?”  Apakah kalian tidak mendengar bahwa Nabi (s) bersabda, “Barang siapa yang mengikuti segolongan orang, maka ia adalah bagian dari mereka.”  Dan kuburnya akan ditiup dan diisi dengan api, dengan api.  Semoga Allah (swt) melindungi kita.

Wahai Mukmin, saya menyesal dengan kalian, karena kalian mengikutinya.  Bukannya menjadi kepala, kalian malah menjadi ekor.  Mengikuti non-Muslim bukanlah kemuliaan bagi Muslim, untuk apa kalian melakukan hal ini?  Tetapi kini mayoritas orang tidak peduli dan mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang hal ini.  Malam ini adalah haram bagi Muslim, bagi para Umara dan masyarakat umum untuk membuat perayaan.  Itu akan menjadikan malam yang penuh kegelisahan dan malam yang menyedihkan bagi mereka.  Na`udzubillah.

Wahai Muslim, bertobatlah kepada Allah, bertobatlah kepada Rasulullah (s) dan jadikanlah jalan kalian, jalannya Islam, jalan menuju kedamaian.  Saya adalah hamba yang lemah, jika orang tidak mau mendengar, berarti mereka tidak waspada terhadap bahaya.  Mereka memasuki sebuah terowongan dan tidak ada jalan untuk kembali bagi mereka.  Hafazhallah, semoga Allah melindungi kita, semoga Allah melindungi kita.   Yang akan terjadi di akhir zaman adalah Armageddon dan ia hanya menyisakan mungkin separuh dari seluruh orang di dunia.  Separuh orang akan tewas dan separuhnya lagi tetap hidup.  Bertobatlah kepada Tuhanmu, dan kembalilah kepada-Nya.

Dan jika kalian berkumpul, maka berkumpullah untuk membaca Mawlid Nabawi-Syariif, sehingga perbuatan ini dapat menjadi sebab untuk mengampuni dosa-dosa kalian.  Dan tahun depan insya Allah tidak ada lagi jejak-jejak orang yang kufur di permukaan bumi dan bendera Islam bisa berkibar di seluruh dunia dari Timur ke Barat karena kabar dari langit memberi kabar gembira tentang hal ini dan Salam `alaykum.

Wahai Muslim, Raja-Raja dan Umara, bertobatlah kepada Tuhanmu.  Dan Allah menjadi saksi atas apa yang telah kami katakan.  Hasbunallah wa ni`mal wakiil, tub `alayna yaa Rabbanaa. “Angkatlah bagi kami seorang Raja agar kami dapat berperang di Jalan Allah.” (2:246)  Kita dapat berperang, fii sabilillah memerangi Setan dari golongan manusia dan jin.  Kalau tidak, semoga Allah melindungi kita dari apa yang akan terjadi pada hari-hari ini.

Bertobatlah pada Tuhanmu.  Ini hanya sepatah-dua patah kata, tetapi orang-orang sedang mabuk dan mereka tidak menangis.  Bertobatlah, daripada bersiap-siap untuk melakukan perayaan.  Berkumpullah dan bacalah Mawlid Nabawi ‘sy-Syariif.  Itu akan menghilangkan beban berat dari diri kalian, yaitu kesulitan-kesulitan di tahun ini.  Dan bertobatlah agar kalian tidak lagi melakukan perayaan seperti ini lagi.  Kami bertobat dan berpaling kepada-Mu wahai Tuhan kami.  Dan Alhamdulillah, wahai Tuhan jagalah kami di bawah perlidungan-Mu.

Allaahumma tub `alayna.  Allaahumma tub `alayna.  Fatiha.

Tahun ini, tahun baru ini... ketika kita mengatakan `Aam jadiid, itu akan menjadi tahun yang penuh dengan kebahagiaan.  Sementara ini adalah tahun-tahun yang paling berat sejak awal dunia ini.  “Jika debu-debu disingkirkan, maka kalian akan melihat bahwa yang ada di bawah kalian adalah seekor kuda atau keledai.”  Kita lihat apa yang akan terjadi besok.  Setiap orang akan mendapat pengganti, baik itu berupa kebaikan dan kebahagiaan atau penderitaan dan kemurkaan.  Jangan berlari ke daerah yang penuh kemurkaan.  Sore ini orang-orang pergi ke daerah (yang mendatangkan) kemurkaan (Allah).  Ia tidak mempunyai rasa, tidak untuk sore ini dan tidak pula untuk tahun ini.

Wahai Tuhan kami, karuniakanlah dari Kemuliaan dan Kebesaran-Mu.  Yaa Rabb, ihdina ‘sh-shiraata ‘l-mustaqiima, shiraata ‘l-ladziina an`amta `alayhim mina n’-Nabiyyina wa ‘sy-Syuhadaa’ wa ‘sh-Shaalihiin, Fatihah.



No comments: