14 May 2008

Setiap Orang akan Bersama dengan Orang yang Dicintainya

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Hari ini kita berbicara tentang cinta kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Grandsyekh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani QS menyampaikan sebuah Hadis yang mengatakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW sedang memberikan ceramah, tiba-tiba seorang Baduy mendatangi pintu masjid dan berkata, “Wahai Rasul, kapan Hari Akhir itu tiba?” Rasulullah SAW tidak menjawabnya sehingga ia bertanya lagi, tetapi pertanyaan kedua pun tidak dijawab. Rasulullah SAW menunggu Allah SWT untuk memberikan jawaban karena hanya Allah SWT yang mengetahui kapan Hari Akhir itu tiba. Kemudian Malaikat Jibril AS mendatangi beliau dan berkata, “Tanyakan kepadanya apa yang telah dipersiapkannya untuk Hari Akhir.” Orang itu menjawab, “Muhammad SAW, Aku mencintaimu dan Aku mencintai Tuhanmu, tidak ada lagi yang lain, hanya itu.” Kemudian Jibril AS berkata kepada Rasulullah SAW, “Katakan kepadanya bahwa ia akan bersamamu dan bersama Allah SWT seperti dua jari yang bersama. Setiap orang akan berkumpul bersama orang-orang yang dicintainya di Hari Akhir.” Ketika mendengar ini Abu Bakar RA bertanya, “Ya Rasulullah SAW, apakah tidak diperlukan suatu perbuatan tertentu, apakah cinta saja cukup?” Beliau menjawab, “Tidak, wahai Abu Bakar RA, tidak ada persyaratan untuk melakukan perbuatan tertentu, yang paling penting adalah cinta. Setiap orang akan berkumpul bersama orang-orang yang dicintainya.”

Jika seseorang dikuasai egonya dan perbuatannya sangat jahat, tetapi ia mencintai orang yang shaleh, dan tidak mencintai orang-orang jahat atau kejahatannya sendiri, maka ia akan mendapat manfaat melalui cintanya itu. Ketika Abu Bakar RA mendengar jawaban ini, beliau salat dua rakaat sebagai tanda bersyukur kepada Allah SWT dan berkata, “Ya Rasulullah SAW, Aku tidak pernah mendengar kabar gembira sebaik ini.” Lihatlah pada kerendahan hati Abu Bakar RA, tak seorang pun dapat mencapai maqamnya. “Sampai sekarang hatiku masih terikat dan tidak bisa kulepaskan. Sekarang Hadismu yang melepaskannya. Aku merasa puas, hatiku sangat tentram. Dalam hidup ini Aku merasa tidak sabar tanpa kehadiranmu. Aku berpikir, jika ada suatu perbuatan yang menjadi persyaratan agar bisa bersamamu di Surga, bagaimana Aku bisa bersamamu? Perbuatan apa yang bisa menandingi apa yang telah kau lakukan?” Dan apa perbuatan kita yang bisa menandingi perbuatan Abu Bakar RA? Oleh sebab itu Rasulullah SAW telah memberikan kata-kata yang manis kepada orang-orang. Dalam Islam tidak ada hal yang lebih tinggi daripada Cinta.

Langkah pertama bagi kita adalah berseru kepada orang-orang agar mencintai Tuhan kita. Dalam hal ini kita dapat bertemu setiap orang dari berbagai agama, setiap orang yang mempunyai keyakinan terhadap Allah SWT. Jika pertemuan di sini cukup, maka persetujuan dapat menyusul secara bertahap. Yang kedua kita katakan bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk mencintai semua orang baik secara umum. Secara individu, kita tidak bisa memaksakan seseorang agar saling menyukai satu sama lain, tetapi dia harus setuju terhadap prinsip untuk mencintai semua orang yang baik. Kebenaran selalu di atas, yang salah selalu terbenam dalam kegelapan.

No comments: