23 May 2008

Target Sejati dan Target Imitasi

(Lefke, Siprus, 1 Dzul Hijjah 1424/22 Januari 2004)


Dastur yaa Sayyidi, yaa Sulthaanul awliyaa
Yaa RijaalAllaah, Madad!
A'uudzu billaahi minas-syaythaanir-rajiim
Bismillahir-rahmanir-rahiim

la hawla wa la quwatta illa bi-llaahi-l 'Aliyu-l 'Azhim.

(di luar terjadi badai disertai angin taufan, kilat dan hujan deras…)

Allah, Allah…Allah, Allah…

Subhaana man yasabbihur-ra`du bi hamdihi wal-malaa-ikatu min khiifatihi wa Huwa `alaa kulli syay’in Qadiir [13:13]

Ini adalah sebuah asosiasi, asosiasi ini menolong orang jika mereka melakukan kesalahan atau berjalan ke arah yang salah; mereka diajak kembali ke arah yang benar. Sebuah asosiasi menolong para peziarah jika mereka tersesat dalam perjalanannya melintasi padang pasir, asosiasi membuat mereka menemukan jalan kembali dan mencapai target mereka.

Dan subhanAllah! Setiap orang mempunyai sebuah target…

Subhaana man awdha`a fii kulli qalbin ma yushghiluh!
Mahasuci Dia, Yang meletakkan dalam setiap hati apa yang ada di dalamnya.

Allah SWT memberi sesuatu kepada setiap orang, atau ke dalam hati setiap orang untuk direnungkan dan sebuah keinginan untuk mencapai tujuannya. Bisa jadi ada ratusan orang di sini, dan hati mereka masing-masing berpaling ke arah yang lain. Setiap orang berpikir mengenai sesuatu yang berbeda. Bahkan untuk hati dua orang mustahil untuk diarahkan kepada tujuan yang sama.

Orang mungkin berpikir untuk menjadi anggota parlemen, itu boleh saja. Seratus orang ingin menjadi anggota parlemen... atau seribu orang, itu tidak menjadi masalah. Tetapi apa yang ada di balik niat itu, apa yang menjadi tujuan masing-masing? “Bila saya menjadi anggota parlemen, apa yang akan saya lakukan? Apa tujuan saya menjadi anggota parlemen?” Sungguh hati setiap orang dipenuhi dengan tujuan yang berbeda-beda. Itu artinya, setiap orang mempunyai target masing-masing dan setiap orang berusaha untuk menemukan jalan untuk meraih tujuannya.

Sekarang, kita adalah hamba yang sederhana dan kita bagaikan orang yang mengembara melintasi suatu padang pasir yang luas, semuanya menyebar, tidak tahu ke mana kita pergi. Ratusan, ribuan, jutaan dan milyaran orang berada di padang yang luas itu, mereka berkumpul bersama dan bertanya, “Apa yang akan kita lakukan?”

Oleh sebab itu, Tuhan mengirimkan Pesan-Pesan-Nya kepada para pengembara itu, memanggil mereka, “Wahai manusia, datanglah, bergabunglah dengan-Ku atau orang-orang yang mengikuti-Ku. Kami akan mengantar kalian menuju target sejati kalian!”

Karena target itu ada dua: target sejati dan imitasi!

Dia memanggil mereka, “Bergabunglah bersama Kami. Kami akan mengantarkan kalian keluar dari padang luas ini menuju target-target sejati kalian!”

Tetapi, seperti yang kita katakan, setiap orang mempunyai pikiran dan ide masing-masing.

Target-target sejati adalah milik diri kita yang sebenarnya. Diri kita yang sebenarnya—sisi spiritual dalam diri kita tidak akan musnah atau habis, dan yang menjadi targetnya—target sejati—juga tidak akan hilang atau tercuri. Mereka tidak pernah kehilangan nilainya. Mereka adalah milik alam yang kekal, mereka abadi.

Target-target imitasi, yang kini dikejar oleh sebagian besar orang adalah milik tubuh fisik kita. Tubuh fisik kita menikmati target-target yang murah dan palsu. Emosi mereka mengantar orang untuk mengejar target-target imitasi itu, karena kelima indra mereka diarahkan kepadanya. Target-target sejati berada di luar jangkauan mereka.

Oleh sebab itu, pertama-tama, orang-orang berhubungan dengan harapan dan keinginan fisik mereka. Mereka berpikir bahwa ini adalah keinginan sejati mereka atau inilah target-target sejati mereka. Dan kami katakan, “Wahai manusia, waspadalah! Wahai manusia, jangan tertipu, karena kalian bukan orang pertama yang tersesat dalam mengejar target-target murahan dan palsu.”

Ketika tubuh fisik mereka hancur dan mereka kehilangan kekuatan, dengan cepat mereka akan menyadari bahwa mereka tidak mencapai apa-apa. Karena kesenangan dan target dari tubuh fisik kita—dengan selalu memenuhi hasrat fisik sejak dewasa hingga seterusnya—akan semakin berkurang, berkurang, berkurang, sampai mencapai nol.

Orang-orang melihat dan memperhatikan hal itu, tetapi tetap saja iklan-iklan setani dan ajaran setani terus menipu umat manusia, dengan mengatakan, “Tidak, kalian harus melanjutkan jalan itu, untuk meraih hasrat kalian yang tidak ada habis-habisnya!” berjanji untuk memenuhi hasrat mereka yang tak terhingga, untuk memuaskan keinginan mereka yang tak terhingga.

Akhirnya, dengan napas terakhir, ketika mulut mereka terbuka lebar dan mata mereka tertutup, orang baru mengerti bahwa mereka telah tertipu. Pada saat itu, mereka mengerti bahwa mereka telah kehilangan atau dibuat untuk kehilangan segalanya. Pada saat itu mereka menyadari bahwa mereka tidak mencapai apa-apa, nol. Tetapi tidak ada lagi kesempatan bagi mereka untuk kembali ke awal yang baru, karena orang-orang ini, bahkan jika mereka dikembalikan ke awal, mereka akan melakukan hal yang sama. Bahkan jika mereka ingin kembali untuk ketiga kalinya, untuk meraih target sejati dari kehidupan mereka, hasrat fisik mereka dan kelima indra mereka akan memenuhi pikiran mereka dan memadamkan cahaya iman dalam hati mereka, sehingga mereka akan tidak mampu untuk melihat target sejatinya. Aspek material dan hasrat fisik membelenggu jiwa-jiwa mereka sehingga jiwa-jiwa mereka tidak dapat meraih ke target-target sejati mereka yang tersembunyi.

Tuhan Surgawi mengirimkan kepada kita hamba-hamba-Nya yang terpilih, yang berada dalam hubungan dengan Surga-Surga untuk mengingatkan hamba-hamba-Nya, “Wahai manusia, kalian jangan sampai tertipu untuk berpikir bahwa kenikmatan-kenikmatan yang disediakan oleh target-target imitasi adalah permanen. Ada aspek-aspek permanen untuk kalian, tetapi kalian harus datang dan melihat untuk target-target sejati hidup kalian dan menemukan target-target sejati di Surga-Surga, bukan di bumi.

Mereka yang mencoba untuk menemukan target-target sejati mereka di bumi akan berakhir seperti sampah. Mereka akhirnya akan menjadi debu dan jiwa-jiwa mereka akan terbelenggu dalam kegelapan dari dunia yang kelam, karena mereka akan tertarik lebih dekat dengan kegelapan, ke daerah kegelapan, ke dunia kegelapan, yang terletak di bawah tanah. Itulah takdir dari orang-orang yang mengejar target-target imitasi dan temporer.

Oleh sebab itu, Allah SWT telah mengutus orang-orang terpilih-Nya dari Surga-Surga, untuk membuat orang mengerti hal itu dan untuk memperlihatkan pada mereka jalan-jalan menuju Surga. Dan semua agama menunjukkan jalan-jalan menuju Surga.

Di antara jalan-jalan menuju Surga, tarekat menawarkan jalan-jalan dan jalur-jalur yang istimewa bagi manusia. Menurut kemampuan, kapasitas, atau kondisi internal mereka, orang akan meraih level-level yang berbeda di seluruh Surga. Dan jumlah level-level Surgawi tidak terbatas. Mereka tidak terbatas. Tidak ada akhir, tidak ada posisi akhir untuk umat manusia. Setiap saat mereka minta lebih, mereka akan diberi, karena target-target sejati kita adalah milik jiwa kita dan jiwa kita tidak akan musnah atau berakhir. Hanya tubuh fisik kita yang akan menjadi debu, terkubur di dalam tanah dan menjadi musnah.

Jiwa-jiwa orang yang membuat kesenangan duniawinya sebagai target-target mereka akan terpenjara dalam Sijjin (lihat al-Quran 83:7-8), itulah nama penjara di mana mereka akan ditempatkan.

Mereka yang mengejar target-target sejati mereka yang merupakan milik jiwa-jiwa mereka, satu demi satu akan sampai pada level-level yang tak terhingga di Hadirat Ilahi. Sesuai dengan peringkat pengabdian mereka, mereka akan berada pada kesenangan yang lebih besar. Mereka akan menyelam dan berenang dalam berkas Cahaya, mengantarkan mereka pada Samudra-Samudra Cahaya yang tak terhingga dan setiap samudra-samudra lainnya tanpa batas.

Inilah yang akan diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang menjaga ibadahnya di Hadirat Ilahi di bawah Kerajaan Ilahiah-Nya. Mereka akan kekal dan kehormatan tertinggi mereka adalah menjadi hamba Tuhan Surgawi yang Kerajaan-Nya tak dapat dicakup oleh seseorang. Oleh sebab itu, Tuhan Surgawi mengundang hamba-hamba-Nya untuk datang pada-Nya dengan berfirman, “Datanglah pada-Ku!... wallaahu yad`uu ilaa daaris-salaam.” [10:25]

Allah SWT berfirman, “Aku mengundang kalian untuk datang kepada-Ku, kepada-Ku, kepada-Ku... Jika kalian meminta-Ku, kalian akan menemukan Aku! Siapapun yang menemukan Aku, dia akan menjadi milik-Ku, dan masuk ke dalam Samudra-Samudra Rahmat-Ku, Samudra-Samudra Cahaya-Ku dan Samudra-Samudra Kemuliaan-Ku yang tak terhingga. Kalian akan berada di bawah Kerajaan Ilahiah-Ku dan semuanya akan menjadi milik kalian. Itu akan diberikan untuk kalian, hanya karena kalian telah memilih-Ku dan Aku menerima kalian. Kalian akan menjadi milik-Ku. Kalian mengorbankan eksistensi kalian dan kalian telah musnah, menjadi bagian dari Samudra Kerajaan Ilahiah-Ku.

Tidak akan ada lagi ‘ana—anta’, ‘Aku di sini—Engkau di sana.’ Tidak! Ini adalah maqaam fanaa fillah (maqam lenyap dalam Allah SWT), al-faani fillah (orang yang fana dalam Allah SWT), al-baaqi billaah... (orang yang kekal dalam Allah SWT setelah fana)

Orang yang telah mengorbankan dirinya, Allah SWT menganugerahkan Berkah Ilahiah-Nya, untuk bersama-Nya di dalam Kerajaan-Nya Yang tak terkira, dalam Samudra Berkah-Nya yang tak bertepi, untuk berada dalam Samudra-Samudra Indah-Nya yang tak bertepi, Samudra-Samudra Rahmat-Nya yang tak bertepi, Samudra-Samudra lain yang tak bertepi... yang tak terhingga! Itulah target-target yang sesungguhnya! Bukan sampah dunia ini!

Tetapi orang-orang sudah terlanjur tertipu oleh Setan dan mereka mengejar sampah. Mereka berlari ke tong sampah, mencari apa yang ada di sana, sementara Sultan mengundang mereka, “Datanglah pada-Ku! Aku akan memberi kalian apa yang belum pernah dilihat oleh mata, apa yang belum pernah didengar oleh telinga, apa yang tidak diketahui oleh seorang pun!”

Tetapi orang-orang berkata, “Tidak! Kami tidak menginginkan itu. Kami lebih senang mengorek tong sampah, di sanalah kami memperoleh apa yang kami butuhkan!”

Orang-orang telah tersesat sepenuhnya dan mereka telah kehilangan apa yang telah dianugerahkan oleh Tuhan mereka.

Semoga Allah SWT mengampuni kita dan mengirimkan kita dari para pembimbing-Nya yang sejati, untuk menemukan jalan-jalan kita menuju target-target sejati kita!

Demi kemuliaan orang yang paling mulia di Hadirat Ilahi, Sayyidina Muhammad SAW, al-Faatiha.


No comments: