19 June 2008

Kedudukan Nabi Muhammad SAW di Hari Akhir

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Nabi terakhir di antara para nabi, Sayyidina Muhammad SAW, adalah seseorang yang paling rendah hati di antara manusia; tak seorang pun mampu menyamai kerendahan hati beliau di Hadirat Ilahi. Rendah hati adalah sifat manusia yang paling dicintai dalam pandangan Allah SWT. Hingga tingkat mana kita mampu bersikap rendah hati, sebanyak itu pulalah Allah SWT akan meninggikan derajat kita lebih tinggi; semakin sombong seseorang di hadapan Tuhannya, sebanyak itu pulalah Tuhannya akan merendahkan derajatnya.

Allah SWT meninggikan derajat kekasih-Nya Muhammad SAW hingga tingkatan tertinggi dalam Hadirat Ilahiah dan mempercayakan padanya pembagian tingkatan-tingkatan bagi seluruh manusia menurut kebutuhan mereka. Tingkatan-tingkatan dari berbagai nabi dan awliya' juga telah dibagi dan diberikan oleh Muhammad SAW, dan juga bagi orang-orang beriman secara umum, tingkatan-tingkatan mereka dalam Iman telah diberikan pula oleh beliau. Allah SWT telah menjadikan beliau sebagai wakil-Nya dalam menghakimi setiap makhluk, tapi beliau tak pernah menghakimi di luar batas wewenang itu—wewenangnya mungkin menjangkau setiap makhluk, tetapi Allah SWT adalah Hakim dari semua hakim dan Dia-lah Yang Menggenggam dalam Tangan-Nya penghakiman atas seluruh makhluk termasuk Muhammad SAW. Grandsyekh 'Abdullah Fa-iz ad-Daghestani QS pernah berkata bahwa Allah SWT mungkin akan membuka bagi Nabi-Nya hakikat menjadi hakim bagi seluruh makhluk di Hari Akhir nanti. Allah SWT akan memberi beliau otoritas (wewenang) untuk menjadi hakim bagi seluruh orang yang berkumpul di Hari Akhir dalam Hadirat Ilahiah. Pada hari itu, wewenang Nabi SAW untuk menjadi hakim akan muncul. Mengetahui hal ini adalah cukup untuk mengetahui kehormatan yang dimiliki Nabi kita, yang bersabda dalam sebuah hadis, “Pada hari itu, Adam AS dan seluruh nabi akan berada di bawah benderaku. Aku tidak mengatakan hal ini karena sombong, tetapi hanya untuk memberitahu kalian agar kalian beriman pada apa yang diberikan Tuhanku padaku di Hari Akhir nanti; di hari itu seluruh nabi akan berada di bawah benderaku atas perintah Allah SWT, dan dengan perintah-Nya pula aku memberitahukan pada kalian agar kalian tahu derajat setiap orang dalam Hadirat Ilahiah.”

Saat roh Adam AS mula-mula ditiupkan ke badannya, ia melihat ke atas ke 'Arasy (singgasana) Allah SWT; kemudian ketika ia berbuat dosa di Surga dan Allah SWT mengirimkannya ke bumi, ia memohon pada Tuhannya, “Wahai Tuhanku, demi kehormatan Muhammad SAW, ampunilah aku.” Allah SWT bertanya padanya, “Wahai Adam AS, bagaimana kau tahu mengenai Muhammad SAW padahal ia belum diciptakan?” “Wahai Tuhanku, saat rohku memasuki tubuhku dan aku mula-mula membuka mataku, aku melihat ke 'Arasy-Mu, dan di sana aku melihat tertulis, “Tak ada tuhan selain Allah SWT, dan Muhammad SAW adalah utusan-Nya” (Laa ilaaha illallah, Muhammadun Rasulullah), dan aku pun tahu bahwa ia pastilah seseorang yang paling dicintai oleh-Mu Yang Mahatinggi dan yang paling terhormat di antara makhluk-Mu hingga namanya sampai tertulis di samping nama-Mu. Allah SWT menjawab Adam AS, “Ya, kau benar, dialah kekasih-Ku, dan ia begitu terhormat dalam Pandangan-Ku hingga Ku-ciptakan seluruh alam semesta ini demi dirinya; jika engkau memohon pada-Ku ampunan demi dirinya, akan Ku-ampuni dirimu dan Aku pun akan Mengasihi anak-anakmu.”

Allah SWT akan memberikan wewenang kepada Muhammad SAW di Hari Akhir nanti. Di hari itu Allah SWT akan menghakimi setiap orang, dan saat Dia telah selesai dengan keputusan-Nya, Dia akan memanggil Muhammad SAW dan menempatkannya di kedudukan paling terpuji (al-Maqam-ul-Mahmud), yang tak seorang pun lainnya mampu meraihnya. Allah SWT akan berfirman, “Mintalah, dan apa pun yang kau inginkan akan diberikan padamu, karena orang-orang itu kini menjadi tanggungan dari penghakimanmu.” Inilah makna dari salah satu ayat dalam Qur’an yang mengatakan bahwa Muhammad SAW tidaklah diutus melainkan sebagai Rahmat (Kasih-Sayang) bagi seluruh alam.

No comments: