10 July 2008

Allah SWT Menilai Niat dan Perbuatan Kita

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

Kita adalah umat manusia, dari sifat-sifat manusia, dan kita berada di antara dua kekuatan. Satu sisi Allah SWT dan rasul-Nya memanggil kita kepada kecintaan Allah SWT dan menasihati kita untuk melakukan semua kebaikan. Setiap rasul mengajarkan kepatuhan kepada Allah SWT yang merupakan kunci dari semua kebaikan dan memperingati manusia agar selalu waspada agar tidak terjerumus ke dalam kepatuhan kepada setan, yang merupakan kunci bagi semua kejahatan. Kemuliaan seorang manusia adalah tergantung dari derajat kepatuhannya. Semakin banyak ia mendengarkan nasihat dari Tuhannya, ia akan lebih terhormat di hadapan Allah SWT. Ia bisa saja berkulit hitam atau putih, seorang petani atau gubernur, pekerja atau mentri, tidak jadi soal. Kehormatan setiap orang terletak pada kepatuhannya kepada Allah SWT. Ini adalah prinsip dasar dalam Islam. Hadis mengatakan, “Allah SWT tidak melihat pada penampilanmu tetapi pada niat dan perbuatanmu.”

Islam datang sebagai agama yang dapat diterima oleh semua orang. Setiap orang bisa merasa senang, karena Islam hanya berdasarkan pada niat dan perbuatan kalian. Begitu banyak orang di muka Bumi ini, tetapi setiap orang hanya bersifat individu dalam dirinya saja, tidak ada seorang pun yang menyamainya. Allah SWT telah membuat seperti ini untuk menguji setiap orang. Semua orang harus bersyukur kepada Tuhannya bahwa mereka semua satu umat manusia. Umat manusia telah dimuliakan oleh Allah SWT. Bentuk kita yang sekarang bukanlah bentuk kita yang permanen, setiap hari mereka akan berubah. Bentuk kita yang sebenarnya akan tampak pada kehidupan setelah hari kebangkitan nanti. Cahaya kalian, kecantikan atau ketampanan kalian akan tergantung pada perbuatan kalian. Rasulullah SAW bersabda, “Setelah melewati jembatan di atas neraka dan memasuki pintu surga, di sana terdapat dua sungai yang mengalir. Setiap orang yang berasal dari Padang Mahsyar mempunyai bentuk dan rupa yang sama dengan yang dimiliki ketika ia berada di dunia. Setelah datang mereka segera memasuki sungai yang pertama dan menyelam di dalamnya, lalu setelah muncul raut mereka berubah seperti Nabi Yusuf AS, nabi yang paling tampan di antara nabi dan rasul yang lain. Wanita Mukmin akan muncul dengan kecantikan melebihi keindahan surga, bahkan jika mereka tua dan keriput. Jika salah seorang bidadari menyebarkan tangannya ke dunia ini, semerbak wewangiannya akan membuat orang-orang menjadi mabuk, melupakan makan dan minum hingga sekarat. Tidak ada orang yang sanggup untuk melihat bidadari-bidadari itu sekarang dan wanita mukmin nantinya akan lebih cantik dari mereka. Mereka akan memiliki 70 lapis pakaian yang indah, keindahan lapisan yang satu memancar menembus lapisan yang lain, tidak saling menutupi dan juga tidak menutupi kecantikan tubuhnya. Setiap wanita itu akan mempunyai 70.000 dayang-dayang untuk membawa ujung-ujung pakaiannya.” Tidak akan pernah selesai membicarakan keindahan surga. Apa yang diberikan sebuah gambar kepada kalian? Apakah kalian termasuk orang yang berada di sana? Segalanya yang dapat ditemukan di surga, tidak seperti yang pernah kalian lihat atau dengar, atau bahkan pernah terpikir oleh kalian.

Mungkin sekarang beberapa kecantikan atau ketampanan telah diberikan oleh Allah SWT kepada orang melalui Cahaya Ilahi. Orang-orang itu mungkin berada di dalam hati kalian, dan kalian mungkin bisa menemukannya dekat dengan kalian. Itu adalah hasil dari kebaikan hatinya. Tetapi beberapa orang juga mempunyai kecantikan, tetapi tetap saja tidak ada keramahan dari mereka, itu adalah karena sifat keganasan mereka.

Sudah cukup untuk beribadah dan bersyukur kepada-Nya bahwa kita diciptakan sebagai umat manusia, bahwa kita hanya memerlukan hati yang murni untuk bisa diterima di antara orang-orang dan di Hadirat Ilahi. Seluruh rasul setuju dan mengatakan, “Wahai manusia, lakukanlah hal terbaik untuk setiap orang.” Grandsyekh ‘Abdullah QS juga menasihati hal ini juga kepada semua orang termasuk kalian. Kalian tentunya mengerti apa arti kalimat tersebut. Itu berarti, lakukanlah sebanyak mungkin, jangan ditahan, jangan berhenti pada satu tempat, baik, lebih baik, lalu yang terbaik. Itu sudah cukup bagi kita untuk mendapatkan kemuliaan. Nasihat itu juga sederhana sehingga kalian dapat menyimpannya. Jika seseorang dapat mempraktekkannya, dunia ini akan seperti Surga. Kita akan mempunyai kedamaian dan kebahagiaan yang permanen bagi semua orang. Bila kalian mematuhi Allah SWT, maka kalian akan mengerjakan yang terbaik. Rida-Nya didapat melalui tindakan kalian yang terbaik. Ini adalah nasihat yang tidak pernah berubah dari setiap Rasul. Ketika kalian mengerjakan yang terbaik dan mengharapkan rida Allah SWT, Allah SWT akan membuat semua orang melakukan yang terbaik untukmu. Walaupun dunia sedang dalam keadaan perang, kalian akan tetap berada di surga.

No comments: