02 July 2008

Berbisnis pada Saat yang Tepat

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani QS

20 September 2001


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin



Berbisnis itu penting. Ketika ekonomi sedang ‘booming’, maka bisnis menjadi penting. Sebaliknya ketika ekonomi hancur maka tak ada lagi yang tersisa. Jika kalian tidak berbisnis pada saat ekonomi sedang kuat maka kalian akan rugi. Oleh sebab itu, saya memberi dorongan atas nama Allah SWT dan melalui berkah dari Sayyidina Muhammad SAW dan dengan izin dari para wali dan izin Grandsyekh dan dengan izin dari Sayyidina Mahdi AS, agar kita senantiasa kokoh dalam berbisnis ketika waktunya tersedia. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk berbisnis dengan Allah SWT. Saya tidak berbicara tentang bisnis dalam konteks duniawi. Yang saya maksud adalah untuk akhirat, hari kemudian. Ketika tanda-tanda hari Kiamat sudah jelas terlihat, pada saat itu kita tidak boleh mundur dan berkata, “Kita tidak punya banyak waktu untuk berbisnis.”

Sekarang adalah bulan Rajab. Bulan ini dimulai dari hari selasa yang lalu dan telah disebutkan dalam banyak tradisi bahwa di bulan Rajab, kalian akan melihat banyak hal-hal yang mengagumkan (Rajab tara al-‘ajab); sebaliknya di bulan Syawal kalian akan melihat hal-hal yang mengerikan. (Syawwal tara al-ahwaal).

Di bulan Rajab kalian akan melihat hal yang paling aneh—yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Seluruh wali menanti-nanti apa yang akan terjadi pada masa itu. Rajab adalah salah satu bulan untuk melakukan khalwat. Para Wali melakukan khalwat sejak awal Rajab hingga hari ke-15 di bulan Syakban. Secara spiritual mereka dalam keadaan menyepi meskipun kalian dapat melihatnya ikut serta dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana biasanya. Mereka telah menanti selama beribu-ribu tahun (untuk peristiwa Hari Kiamat).

Selalu dikatakan bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh kedamaian sebab Ramadan adalah bulannya ibadah. Kemudian di bulan Syawal kalian akan melihat bencana dan kesengsaraan. Para wali menunggu apakah tahun ini merupakan tahun yang dimaksud sebelum munculnya Imam Mahdi AS. Memang belum ada tanda bagi kemunculan Imam Mahdi AS, namun hal ini sudah sangat dekat. Sudah waktunya untuk berbisnis dan jika waktu untuk berbisnis ini lewat begitu saja tanpa melakukan bisnis maka kita akan rugi.

Di bulan ini Allah SWT telah membuka tajalli (manifestasi, perwujudan) dari (Asma Allah) al-Qahhaar, Yang Maha Menguasai. Kita mengharapkan sesuatu dari tajalli ini. Allah SWT yuhmil wa laa yuhmil, Dia menahan Pembalasan Ilahiah tetapi Allah SWT tidak pernah meninggalkan sesuatu yang pantas dihukum tanpa akhirnya memberlakukan Keadilan Ilahiah.

Dunia ini berada di hari-hari terakhirnya. Kini pembunuhan terjadi di mana-mana, kebohongan merajalela, penyimpangan seksual di mana-mana, riba di mana-mana, korupsi di mana-mana. Tiada satu tempat pun di dunia ini yang bersih. Jadi waktunya telah tiba.

Intidhar al faraji ‘ibada. Menunggu sebuah pembukaan dari Allah SWT adalah ibadah. Karena kita menunggu dibukakannya pintu rahmat, maka itu dianggap sebagai suatu ibadah. Jadi tunggulah untuk suatu pembukaan dengan tetap menjalankan ibadah. Jalan satu-satunya untuk menyelamatkan diri kita dari kesulitan yang dahsyat yang diharapkan akan segera muncul, sebelum kedatangan Imam Mahdi AS, adalah dengan mengisi waktu kita dengan ibadah.

No comments: