17 July 2008

Perbedaan Tingkatan dalam Kehidupan

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani QS

Jakarta, 12 Desember 2004


A'uudzu billaahi minas-syaythaanir-rajiim
Bismillahir-rahmanir-rahiim

Nawaytul Arba'in
Nawaytul I'tikaf
Nawaytul Khalwah
Nawaytul 'Uzlah
Nawaytur Riyadhah
Nawaytus Suluuk
Lillahi ta'alaa al-Azhim fii hadzal Masjid


Ati’ullaha wa ati’ur rasula wa ulil amri minkum. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah SWT dan taatilah Rasul (Nya) SAW, dan orang-orang yang berwewenang di antara kalian. [QS 4:59]

Segala sesuatu yang ada di bumi ini, dengan kebesaran Allah SWT tampak seperti sebuah lingkaran. Lihatlah di malam hari, bulan tampak bundar, begitu juga dengan matahari. Bawalah teleskop, amatilah planet Mars, Venus dan planet-planet lain, mereka terlihat bundar. Dan semuanya bergerak secara konstan, tak berhenti.

Gerakan mereka juga melingkar, bukan bergerak lurus. Segalanya bergerak melingkar, bertawaf, bahkan atom yang paling kecil sekalipun. Elektron di dalam atom juga bergerak melingkar. Allah SWT berfirman, “wal-ardha madadnaahaa" – Dan Kami hamparkan bumi itu … [QS 50:7]

Was-samaa-i banaynaahaa bi-aydin wa innaa la muusi`uuna – Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. [QS 51:47]

Madadnaaha; dapat diartikan seperti saat kalian membuat roti, kalian membentuknya dengan sebuah penggilas, saat kalian memutar penggilas itu, adonan akan mengembang.
Allah SWT berfirman, “Dia selalu mengembangkan jagad dan bumi ini.” Bumi tidak dapat dikembangkan, namun di sini berarti membuatnya berputar, tak berawal dan tak berakhir seperti sebuah lingkaran yang terus berputar.

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. [QS 36:40]

Setiap planet, bintang-bintang, bulan, matahari dan galaksi bergerak pada orbitnya masing-masing. Ilmuwan mengatakan bahwa mereka menemukan 6 milyar galaksi, dan satu galaksi berisi 80 milyar bintang dan masing-masing bergerak berputar, Subhana-Allah!

Jika ini yang mampu kita pahami, maka itu hanyalah setetes dari samudra pengetahuan yang dimiliki Mawlana. Dan pengetahuan Mawlana adalah setetes dari samudra milik Grandsyekh; demikian pula jika dibandingkan dengan samudra milik Nabi SAW. Bayangkan apa yang bisa diceritakan oleh para Sahabat kepada kita, dan apa yang bisa dijelaskan oleh Nabi SAW pada kita. Dan bayangkan apa yang Allah SWT sembunyikan dari kita, Keagungan Samudra-Nya, `azhiim asy-syaan.

Seperti kalian ketahui, ada Bahr lahuut, Samudra Ke-Ilahian; Bahr al-malakuut, Samudra Kerajaan; Bahr al-jabaruut, Samudra Keagungan; dan banyak lagi samudra-samudra lain sesuai gelar yang Allah SWT miliki. Ada lagi yang dinamakan Bahr al-`azhamuut, Samudra Kebesaran. Itulah Kebesaran Allah SWT, dan itu hanya salah satu atribut-Nya, bukan esensi-Nya.

Lihatlah kebesaran-Nya. Bumi berputar sendiri pada porosnya. Bergerak seperti lingkaran, menjadikan siang dan malam. Allah SWT menciptakan mereka berputar sendiri untuk apa? Untuk menjadikan waktu menjadi siang dan malam. Kemudian Allah SWT membuat bulan mengelilingi bumi, untuk apa? Untuk membuat waktu menjadi bulanan. Kemudian Allah SWT menciptakan bulan dan bumi berputar pada porosnya untuk kemudian bersama mengelilingi matahari agar menjadikan tahun.

Itu yang kita tahu tentang bumi, bulan dan matahari. Bayangkan ada apa dengan 6 milyar galaksi dan segala bintang-bintang yang berada di sana?

Allah SWT memerintahkan kita untuk salat menghadap Ka'bah, Rumah Allah SWT. Namun hal ini bila jarak kita jauh. Bila jarak kita dekat dengan Ka'bah, kita tidak boleh langsung beribadah di sana sebelum melakukan thawaaf al-qudoom. Kalian harus melaksanakan tawaf berkeliling Ka'bah dulu, baru boleh salat dan melaksanakan ibadah umrah atau haji.

Segera setelah memasuki Mekah dan akan memasuki Haram al-Makki, kalian tidak diizinkan melakukan apapun sebelum melakukan tawaf—mengelilingi Ka'bah dengan arah yang berlawanan dengan arah jarum jam. Seperti saat berputarnya bumi pada porosnya, lalu bulan beredar mengelilingi bumi, kemudian keduanya beredar mengelilingi matahari. Semuanya dengan arah kebalikan dari putaran jarum jam. Bumi, bulan, semuanya ber-thawaaf mengelilingi matahari.

Kekuatan seperti apa yang Allah SWT berikan pada benda-benda itu agar berputar? Apakah mereka punya kehidupan seperti kita? Punyakah mereka jiwa yang membuatnya mampu bergerak, seperti kita mempunyai jiwa yang membuat kita mampu bergerak, adakah perbedaan ataukah sama?

Tentu ada perbedaan energi yang Allah SWT berikan, perbedaan kekuatan masing-masing dalam membuat gerakan. Saat bumi bergerak, ilmuwan berinovasi dengan sebuah mesin baru yang mendeteksi gerakan itu pada sebuah jarum akibat vibrasi/getaran yang ditimbulkan. Bahkan saat gempa terjadi, hal itu menimbulkan getaran. Begitu pun dengan bulan yang menghasilkan gelombang, matahari juga menimbulkan gelombang elektromanegtik. Segalanya menunjukkan sebuah gelombang yang berbeda. Tiap-tiap gelombang punya kode sendiri-sendiri. Kalian harus mampu memecahkan kode-kode itu.

Manusia seperti sebuah komputer, menghasilkan gelombang-gelombang yang berbeda pada bagian-bagian tubuhnya. Dokter memeriksa gelombang-gelombang itu saat melakukan elektrokardiogram, MRI, tes untuk rematik dan tes darah.

Bahkan saat manusia berbicara, mereka membuat gelombang-gelombang. Kadang gelombang yang dihasilkan manusia bertepatan dan serupa dengan gelombang yang dihasilkan oleh bumi, bulan ataupun matahari. Bila ada ilmuwan intelektual yang paham dengan bahasa komputer maka mereka mungkin menemukan piranti lunak/software untuk menentukan bahasa (planet-planet) dan menemukan jawaban-jawabannya. Namun itu berada di tangan para wali Allah SWT, bukan di tangan para ilmuwan.

Allah SWT berfirman,
Innaa `aradhnaal amaanata `alaas-samaawaati wal ardhi wal jibaali fabayna ay-yahmilnahaa wa asyfaqna minhaa wa hamalahal insaanu innahu kaana zhaluman jahuula

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, [QS 33:72].

Allah SWT memberikan amanat itu. Bagaimana mereka dapat berbicara bila mereka tidak mempunyai bahasa. Itu artinya mereka mampu memberikan suara, seperti firman Allah SWT,

Wa in min syay-in illa yusabihu bi hamdihii wa laakin laa tafqahuuna tasbiihahum.
...semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah SWT. Tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. [QS 17:44]

Segala sesuatu terus bergerak, bervibrasi, berbicara. Kalian tidak tahu apa yang dikatakan karena kalian tidak mempunyai software-nya. Namun awliya mengerti semua itu, dan manusia biasa tidak mampu memahami apa yang telah wali lihat dan dengar.

Awliyaullah mampu melihat waktu jutaan tahun. Manusia biasa mampu melihat sejauh batang hidungnya. Awliya mampu melihat sejauh yang Allah SWT beri lewat rasul-Nya. Manusia selalu ikut campur pada apa yang wali katakan. Itulah perbedaan besar di antaranya. Kita masih saja memaksakan pikiran kita sendiri pada para awliya.

Bayangkan keagungan dunia dan gerakannya yang menghasilkan gelombang-gelombang. Kalian melihat diri sendiri begitu kecil, lebih kecil dari seekor semut. Saat ada laba-laba di dinding, orang-orang akan segera memukulnya. Kalian bahkan bukan seekor laba-laba. Kalian tahu bakteri terkecil yaitu virus yang bergerak ke sana ke mari. Betapa kecilnya dia, tetapi amat beracun. Ada yang bilang tidak ada yang mampu menghentikan virus, namun bakteri dapat dihentikan dengan antibiotik.

Kita ini adalah virus. Kita adalah racun, kita semua. Pikiran, tubuh, hati, kaki, darah, semua teracuni – dan harus diganti yang baru. Kalian harus mengganti semuanya, bersihkan di mesin cuci, bawa ke dry cleaning agar kalian bersih dari segala virus. Jika kalian tidak menggunakan dry cleaning, yang luar biasa panasnya untuk membunuh kuman-kuman itu, maka kalian tidak akan pernah bersih. Kalian harus disterilisasi.

Kalian perlu seorang pembimbing untuk menjadi steril karena kalian adalah sebuah virus, yang kapan saja bisa dimatikan. Walaupun penuh dengan virus beracun yang ada pada diri kita, kita masih saja bangga dan sombong. Kita ingin segala sesuatu berjalan seperti yang kita inginkan. Kita ini virus, dan yang lain juga virus. Virus-virus saling bertengkar, saling meracuni.

Jangan jadi sebuah virus. Paling tidak, jadilah sebuah bakteri. Jika kalian meningkatkan diri dari virus menjadi bakteri, lalu disterilkan, kalian akan mampu mengerti arti gerakan benda-benda angkasa. Kalian akan mengerti bahasanya.

Semoga Allah SWT menganugerahkan kita jejak para awliya, untuk belajar dari mereka agar tidak menjadi bakteri atau virus, tetapi untuk menjadi steril dan mampu menerima apa yang mereka pahami dari semua rahasia ini…

Wa min Allah at tawfiq

No comments: