Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS
A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin
Menghilangkan karakter buruk lebih sulit dari pada memindahkan sebuah gunung. Kadang-kadang karakter buruk itu tertidur dan kalian pikir ia telah mati tetapi jangan mudah tertipu. Karakter terburuk adalah marah, ia dapat bangun dengan mudah dan cepat. Syekh Syarafuddin QS sedang berada di Madinah menghadiri sutu pertemuan dengan wali dan orang-orang terhormat. Seseorang mengatakan kepadanya tentang seorang Syekh dari Maroko yang juga hadir di sana , beliau kabarnya tidak pernah marah. “40 tahun dan aku tidak pernah melihatnya marah.” Seorang pelayan mendengar hal ini dan meminta izin Syekh Syarafuddin QS untuk membuatnya marah. Ia membututi orang Maroko itu hingga ke kamarnya lalu ia mengetuk pintu kamarnya. “Siapa itu?” Pelayan itu masuk dan berlutut di hadapannya. “Aku ingin bertanya tentang mimpiku.” “Oh, baiklah, anakku” “Aku melihat dalam mimpiku bahwa Hari Kiamat telah tiba. Semua orang berkumpul bersama. Seseorang tiba-tiba memanggil, di mana Imam Malik? (Muslim Maroko merupakan penganut Mazhab Maliki yang sangat kuat). Ia dan pengikutnya akan masuk ke dalam neraka!” Syekh meloncat dan mengejar orang itu hingga kembali ke tempat pertemuan, ia berteriak, “Setan!” Pelayan itu mengambil sekeping uang emas yang telah dijanjikan oleh orang yang mengatakan bahwa Syekh tadi tidak pernah marah. Penilaian terhadap seseorang adalah melalui perbuatan terakhirnya. Jangan berkata (percaya terhadap ego) “Tidak, aku baik-baik saja.”
No comments:
Post a Comment