26 September 2008

Pentingnya Adab dan tentang Pertolongan Allah SWT



A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Tak ada lagi orang yang tersisa yang dapat menjadi seorang Syekh... Tidak ada lagi Muslim (dalam arti sesungguhnya—red), orang-orang telah menjadi tak berguna...

A’udzu bi-llahi minasy-syaythaanir-rajiim, Saya lemparkan sebuah bom kepada Setan—Bismillahir rahmaanir rahiim ....

Apa yang Saya katakan bukan berasal dari diri saya sendiri, itu bukanlah kata-kata saya. Siapa yang berbicara dari dirinya sendiri hanyalah menjadi penerjemah untuk ego-nya... Bagi kami, mereka membuka sebuah jalur besar, dan kami berbicara dari situ.

Adab adalah permata paling berharga yang pernah dikaruniakan kepada manusia. Tanpa adab, kalian tidak dapat mendekati Hadirat Tuhan. Tanpa adab, kalian akan dilempar jauh, tak berguna. Ada suatu ayat dalam al-Quran suci yang mengatakan kepada kita untuk bergaul satu sama lain dengan adab dan untuk menaruh hormat pada orang-orang terhormat. Tetapi, karena mereka telah menaruh orang-orang terhormat itu di bawah, kita tidak lagi mempunyai orang-orang yang bermanfaat. Saya sekarang bertanya, “Masih adakah orang-orang yang dihormati, yang pintunya selalu terbuka, yang orang-orang suka untuk mengunjunginya, mencium tangan mereka, menghormati mereka dan yang kata-katanya didengar?” Tidak ada. Tidak di Konya, tidak pula di Istanbul, dan Istanbul adalah sebuah kota dengan penduduk lebih dari 10 juta... Sungguh malulah orang-orang.... Dan setiap orang kini menderita. Mengapa? Apakah yang menjadi kekhawatiran bagi mereka? Dunia! Selain itu, tidak ada yang mereka khawatirkan. Dan Allah SWT ingin menarik kalian keluar. Dia ingin menyelamatkan kalian. Berpalinglah menuju pelayanan kepada-Nya. Palingkan wajah kalian kepada-Nya, maka tak akan ada kekhawatiran yang tersisa. Orang-orang berkata, “Kami tak mempunyai waktu untuk mendengarkan kaset-kaset Syekh, kami berada dalam krisis ekonomi...” Dan mereka memerlukan polisi, karena tak ada lagi orang-orang dengan turban yang dipenuhi dengan heybet... Cemas akan dunia membuat kita tak berguna. Wahai Allah SWT, janganlah Kau buat dunia sebagai kekhawatiran terbesar bagi kami! Dan saat ini, kecemasan terbesar orang-orang adalah dunia. Bahkan pada para Muslim, dan ini tidak pantas bagi seseorang yang beriman.

Wajah seorang yang beriman dipenuhi cahaya. Tujuannya adalah Allah SWT, dan karena itu, Allah SWT mengaruniakan padanya malaikat Mu’in, malaikat penolong di sisinya. Tetapi, jika seseorang tidak menjadikan Allah SWT sebagai tujuannya, sepanjang waktu orang tersebut akan cemas dan khawatir, dan dia tidak akan mencapai apa pun. Dan hal ini akan membuatnya gila, karena Setan selalu akan berusaha mencampurinya untuk merusaknya.

Grandsyekh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani QS, pernah bercerita tentang seorang laki-laki yang berdagang karpet. Dia biasa mengerjakan semua salat dan menutup tokonya jika tiba waktu salat. Laki-laki itu biasa menjual sekitar 100 karpet setiap harinya. Kemudian entah bagaimana dalam dirinya terbesit keinginan untuk meningkatkan bisnisnya, dan dia mulai meninggalkan salat ini atau salat itu, meninggalkan sunnah ini atau itu, untuk mendapatkan lebih banyak waktu menjual karpetnya. Tetapi di akhir hari, dia memperhatikan bahwa dia hanya dapat menjual 80 karpet dan tidak mencapai 100 seperti sebelumnya, sekalipun dia telah ‘meluangkan’ dua jam ekstra untuk bisnisnya. Maka, di hari berikutnya, dia meninggalkan lebih banyak salat. Tetapi, ujung-ujungnya, setelah diahitung-hitung, ternyata dia hanya menjual 60 karpet. Ini adalah suatu cerita pengajaran, tidak masalah apakah cerita ini benar-benar terjadi atau tidak, tapi cerita ini mengandung kebenaran. Akhirnya, orang itu berkata pada kaumnya, “Wahai hamba-hamba Allah SWT, lihatlah, ada pelajaran bagi kita atas apa yang telah terjadi ini. Selama kita memelihara teguh dan menghormati perintah Allah SWT, Dia akan membuat perdagangan kita menjadi mudah dan mengaruniakan kita pendapatan yang berlimpah. Tetapi, di saat kita mulai mengabaikan salat dan tidak mengikuti perintah-Nya lagi, seraya berpikir bahwa kita akan memperoleh lebih banyak, maka rezeki kita akan dikurangi menjadi lebih sedikit.” Wahai orang-orang yang beriman, jangan berpikir bahwa apa yang kau peroleh berasal dari dirimu sendiri karena usahamu. Tidak, tetapi dia berasal dari dari malaikat-malaikat penolong yang Allah SWT kirimkan untuk menolong orang-orang beriman (mukmin), dan yang menjadikan urusan-urusan menjadi mudah dan terberkati.

Pernah ada seorang Syekh di Daghestan, Syekh Surughi Hazletleri QS. Dia biasa menjatuhkan apa pun yang dia pegang dan segera pergi ke masjid begitu panggilan Azan dikumandangkan. Suatu saat, Setan datang mengunjunginya dalam samaran. Syekh Surughi QS sedang membangun sesuatu, dan saat itu Azan baru saja dikumandangkan. Beliau menjatuhkan batu bata yang baru saja akan beliau letakkan di tempatnya. “Wahai tuan,” kata Setan dengan cepat, “Mengapa engkau tidak menyelesaikan saja apa yang sedang kau lakukan? Mengapa terburu-buru? Saya menasihati engkau untuk menyelesaikan dulu urusan ini, hal ini akan lebih mudah bagimu.” “Perhatikan, siapa pun engkau”, jawab Syekh Surughi QS, ”Engkau tidak pergi ke Masjid? Kalau begitu, jika engkau ingin menolong saya dan melakukan suatu kebaikan bagi saya, lanjutkanlah sendiri dan taruhlah bata-bata ini.” Tetapi, Setan membuat beberapa alasan, sehingga Syekh berkata, “Karena engkau tidak datang untuk berbuat kebaikan apa pun bagi saya, pergilah sana ke Neraka!”

Semakin kalian menjaga perintah-perintah Allah SWT dan menghormati-Nya, semakin banyak pula pertolongan yang akan Dia kirimkan bagi kalian. Ada begitu banyak orang-orang suci di Konya, tapi orang-orang hanya khawatir dengan urusan dunianya. Mereka mati dengan warna yang sama, Konya tidak lagi suatu “Kota Hijau” seperti sebelumnya... Saya serahkan segalanya kepada Allah SWT. Wahai Allah SWT, kirimkan kebahagiaan ke dalam hati orang-orang yang beriman dan ketakutan pada hati orang-orang tak beriman, musuh-musuh Islam...

No comments: