25 September 2008

Jangan Ikuti Setan dan Wanita



A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Ey rahmati bol Padischah… Wahai Engkau Sultan yang penuh dengan barakah… Turunkanlah hujan!

Kisah tentang semut dan Nabi Sulaiman AS. Ketika Nabi Sulaiman AS melewati jalan yang dipakai semut, beliau mendengar semut yang mengeluh perihal tentara beliau, yang membunuh begitu banyak semut. Semut itu berkata, “Seandainya Aku memiliki kekuatan, akan kuhabisi anak Adam AS.” Nabi Sulaiman AS mendengar perkataan ini dan beliau tersenyum seraya memaafkannya atas perkataannya yang seperti itu. Semut itu berbicara dengan berani seperti itu karena dia sedang bersama istrinya dan dia ingin pamer dan unjuk kekuatan. Dan sang istri semut menyukai hal ini.

Semoga Allah SWT menjauhkan Setan dari kita! A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim… Kalimat ini adalah senjata yang amat kuat untuk membombardir Setan. Setan selalu berusaha melindungi dirinya dari serangan semacam kalimat A'uudzu… (taawudz). Hanya saja, dia tidak menyerah. Setan berkata, “Mungkin saja ini cuma gurauan. Mari kita coba lagi. Saat ini dia tengah bersama istrinya, coba kita goda istrinya untuk berbuat fasad.”

Ketika kalian bersama istri kalian, kalian lemah dan mudah untuk ditipu. Adam AS tidak tertipu pada mulanya. Tetapi karena Hawa RA, yang datang menggoda, beliau mendengar padanya sesaat dan kemudian memakan sepotong kecil dari buah apel larangan… Jangan “mendengarkan” istri kalian di rumah—pada keluhan-keluhannya, keinginan dan kemauannya yang tak pernah habis. Jika kalian mendengar dan menurutinya, kalian masuk dalam bahaya. Semua masalah datang, karena laki-laki mendengar dan menuruti istri-istri mereka… Setan tidaklah lebih kuat daripada kita, Tetapi karena ego kitalah, kita menjadi lemah. Dan Setan berusaha membawa manusia jauh dari iman, ketulusan dan kelurusan, dan dari berbuat kebaikan. Dia berusaha untuk menjauhkan kita dari beramal baik yang akan membawa kita dekat kepada Allah SWT.

Negara kita telah turun sampai nol dan Setan demikian senang…. Semua Hoca telah memakai tanda kufur saat ini—cravatte, dan mereka tidak lagi diizinkan untuk memelihara jenggot, hingga mereka terlihat seperti wanita. Bahkan di Eropa pun para pendeta tidak memakai cravatte, melainkan pakaian khusus mereka. Tetapi, mereka ingin menghabisi kita karena kita pernah mempunyai kekaisaran Ottoman. Dan mereka membuang Islam. Tetapi, hari-hari mereka sedang dihitung! Karena itu, Setan dan pengikut-pengikutnya sedang waspada saat ini dan tergesa-gesa untuk segera menghancurkan ummat manusia, dan terutama kaum Muslim, karena Muslimlah yang menentang Setan. Setan adalah musuh manusia dan dia adalah penyebab terusirnya Adam AS dari Surga dan terlempar ke bumi, tempat yang tidak akan kalian temukan kedamaian atau ketenangan di dalamnya.

Suatu ketika, seorang murid dari Grandsyekh Syarafuddin QS mengundang Grandsyekh untuk menghadiri suatu pesta… (Semoga himma dan faiz beliau beserta kita). Kalian membuat saya untuk tidak berbicara, tetapi dengan pertolongan beliau, Saya boleh berbicara. Bahkan ketika Saya berbicara, tak ada yang mendengar saya… Pada jalan yang lurus, kedamaian akan datang ke dalam hati. Siapa yang tidak merasa damai pada asosiasi saya boleh pergi ke tempat lain. Tetapi tak ada tempat di mana pun di Timur atau Barat di mana kalian akan temukan seorang Syekh atau Ulama, saat ini, yang dapat membuat kalian berada dalam kedamaian. Allah SWT telah membuat saya melakukan perjalanan ke Timur dan Barat, Saya pernah berada di Amerika maupun Jepang, dan di mana pun mereka menampilkan Syekh-Syekh dan Alim-ulama kepada saya. Tak seorang pun dari mereka yang mempunyai hak untuk membuka mulutnya. Siapa pun boleh datang dan mengaku punya otorisasi—pendeta atau rabbi atau siapa saja. Saya pernah di Sri Lanka, berada dalam sebuah kuil Buddha yang besar di Colombo. Di pintu masuk, Saya ingin melepas sepatu saya, tetapi mereka bilang bahwa itu tidak perlu. Tetapi mengapa? Jika seseorang datang ke dalam masjid, kalian biarkan dia untuk tidak melepas sepatunya? Maka, Saya pun melepas sepatu saya, dan mereka menyukainya. Satu jam lamanya Saya berbicara kepada mereka tentang Buddha. Ada seorang professor yang memiliki keahlian tentang Buddha dan dia begitu takjub akan hal-hal yang Saya katakan pada mereka… Dalam suatu konferensi Saya bertemu dengan seorang rabbi yang datang dengan ditemani pengawal-pengawalnya. Saya bertanya kepadanya, “Bagaimana kalian mengatakan bahwa kalian adalah seorang ahli Tuhan sedangkan kalian bergantung pada orang-orang ini untuk melindungi kalian?” Pada hari berikutnya, dia datang tanpa mereka… Maka, siapa pun boleh datang, presiden atau paus. Saya akan berdiri di Post-Tower di Inggris, atau di menara Eiffel di Paris dan Saya akan berkata, “Ya Allah SWT!” dan menjatuhkan diri saya sendiri ke bawah. Siapa pun boleh datang. Saya akan panggil paus ke menara Pisa dan berkata kepadanya, “Jika kalian benar, buatlah menara ini menjadi tegak lurus.” Kemudian Saya akan mengucapkan syahadat dan membuatnya lurus… Saya bukanlah apa-apa saat ini, tetapi Saya mempunyai orang-orang besar yang berdiri di samping saya dan mendukung saya. Sekarang, Saya tidak dapat melakukan apa-apa, Saya hanya berbicara, tetapi ketika izin dan perintah datang, Saya akan mempunyai kekuatan untuk melakukannya… Sekarang Saya hanya berbicara untuk menghibur kalian…

(Kembali kepada Grandsyekh Syarafuddin QS dan muridnya…)
Setelah makan malam, sang murid berkata pada Grandsyekh, “Semoga pertemuan kita kali ini tidak sia-sia. Mari kita mengadakan shuhba.” Grandsyekh bertanya, “Apakah kau yang akan berbicara atau kami? Jika dirimu yang akan berbicara, kami akan mendengarmu, karena sungguh suatu pertemuan tanpa sohbet adalah seperti kesunyian di kuburan.” Bahkan jika dua orang duduk bersama, salah satu harus berbicara dan yang lain mendengarkan. Maka kekuatan akan datang dalam kebersamaan mereka itu. “Ya Sayyidii”, kata sang murid, “…di suatu pertemuan di mana kalian berada, Saya tidak mampu berbicara. Saya tahu apa yang menjadi hak kalian. Apa pun yang kami mampu bicarakan, kalianlah yang menyampaikan semua maqam ilmu. Karena itu, kami akan mendengarkan kalian, karena kalian berada di atas kami. Apa yang kami dapat ucapkan adalah seperti Malayani dibandingkan kata-kata kalian. Izinkan kami mengambil faiz dari kata-kata kalian.” Grandsyekh berkata, “Kalau begitu Saya akan bertanya kepadamu terlebih dulu dan kamu harus mengatakan yang sesungguhnya. Apakah dirimu mendengarkan istrimu di rumah atau dia yang mendengarkanmu?” “Ya Sayyidi,” dia berkata, secara umum istriku yang mendengarkan Aku, tetapi terkadang Aku pun mendengarkannya.” “Kalau begitu kamu tidak dapat mendengarkan kami”, Grandsyekh menyahut, “Bahkan Adam AS hanya mendengar satu kali pada istrinya dan pada saat itu beliau tidak mendengar Allah SWT. Beliau adalah Safiyullah, seorang Nabi, dan bahkan beliau pernah tidak mendengarkan Allah SWT. Maka, siapakah dirimu hingga kamu membolehkan dirimu mendengarkan saya?” Apa yang Saya katakan ini tidaklah disukai kaum wanita. Tetapi murid saya akan mendengarkan saya dan tidak pada egonya. Demikianlah sifat alami wanita. Sedangkan laki-laki melihat firman Allah SWT dan perkataan Rasulullah SAW. Jika kalian melihat istri kalian, ego kalian akan turut campur dan mendongakkan kepalanya. Jika kalian mendengar Allah SWT, ego akan turun. Maka, berbaiklah dan lunaklah terhadap istri-istri kalian. Mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dan jika kalian mencoba meluruskan mereka, mereka akan patah… Sangat sulit untuk menjadi seorang laki-laki. Karena itulah, kita mendapatkan semua masalah-masalah ini di keluarga, di antara tetangga, dan di antara teman, karena laki-laki mendengar pada wanita. Kalian harus berkonsultasi dengan Syekh kalian jika ada problem tertentu. Ini penting. Jika kalian melakukan apa yang Saya katakan, kita semua akan seperti ikan dalam samudra. Setan menjadi demikian bahagia jika dia berhasil membuat fitnah di antara suami dan istri serta di antara teman. Dan dia akan menghancurkan manusia.

Hari ini, setelah Isyraq (terbit matahari), Saya akan beristirahat, dan menarik selimut karena dingin. Saya teringat pada tayangan gambar yang Saya lihat di televisi kemarin malam, anak-anak di Afghanistan, kelaparan dan kedinginan, tidak memiliki apa-apa. Saya berdoa untuk mereka dan pada saat yang sama Saya bersyukur atas apa yang Saya miliki. Kemudian melalui jalur langsung yang Saya miliki kepada Grandsyekh, sebuah jawaban datang, “Wahai Nazim Effendi QS, kenapa semua ini terjadi pada orang-orang? Ini adalah karena mereka mengikuti orang-orang yang jahat dan buruk.”

Kalian mungkin mengerti atau tidak. Mereka mengikuti Setan yang menulis, “Ikuti aku!”, dan semua pemerintahan presiden, serta semua orang yang mendengar dan mengikutinya. Dan Setan memimpin mereka menuju ke kebinasaan. Milliaran orang akan mati. Allah SWT berfirman, “Kuunuu ma’as Shaadiqiin”, “Beradalah bersama orang-orang yang benar”, tetapi, tak seorang pun mengerti… “Allah SWT adalah Sang Penguasa dan keputusan-Nya telah dibuat. Dia telah berbicara, maka jangan katakan apa pun…”

Wahai Allah SWT, kami percaya kepada-Mu. Jadikanlah kami termasuk golongan orang-orang yang mengikuti Nabi-Mu. Kirimkanlah hamba-Mu yang kuat secara spiritual…

No comments: