20 September 2008

Syukur

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS

Lefke, Siprus: 1 Desember 2001

 

 

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

 

A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim, Bismillaahir rahmaanir rahiim... Allaahumma ahsin aqibatana fi umurana kulliha... Semoga Allah SWT mengkaruniakan kita akhir yang baik (husnul khatimah).  Sayang sekali dan merupakan ketidakberuntungan jika kita mendapatkan akhir yang buruk (su'ul khatimah) setelah menjalani hidup yang baik. Orang-orang hidup dalam kenikmatan dan kemudian saat itu muncul kebangkitan yang buruk--maka apakah yang tertinggal dari kesenangan mereka sebelumnya?

Ya Allah, buatlah seluruh urusan kami berada dalam kebaikan, begitu pula dengan akhir kami, sehingga kami dapat meninggalkan dunia ini dalam kebahagiaan. Kita harus berdoa untuk itu.

Kita mendapat ilham dari al-Quran yang Suci, Allah SWT berfirman di situ, “…qalilan ma tasykurun…”--sedikit di antara mereka yang bersyukur.  Dan Allah SWT telah memberikan kepada kita segalanya—penglihatan dan pendengaran, suatu roh dan sebuah hati untuk memahami, dan Dia tidak memberikannya kepada makhluk-makhluk lainnya. Sedemikian besar nikmat dan pemberian Allah SWT, tetapi manusia selalu mengeluh dan tidak berterima kasih. Mereka tidak mengatakan, “Syukur, ya Rabbi!” “Wahai hamba-hamba-Ku,” Allah SWT berkata, “kalian tidak bersyukur kepada-Ku kecuali sedikit di antara kalian.  Sebagian besar dari kalian berbuat kufur dan tidak bersyukur, malah serakah.  Apakah yang akan kalian lakukan seandainya Aku ciptakan kalian sebagai seekor serangga atau seekor keledai? Atau seekor tikus yang hidup di saluran pembuangan air? Tidakkah kalian bahagia telah diciptakan sebagai seorang manusia? Apa lagi yang kalian inginkan?  Katakan, dan akan Ku-berikan untuk kalian.” Apa yang kalian lakukan jika kalian diciptakan dalam keadaan buta? Untuk indera penglihatan, kita berhutang terima kasih, syukur, siang dan malam kepada-Nya. Allah SWT berkata, “Aku berikan kepada kalian jiwa dan hati serta segala sesuatu di dalamnya, apa lagi yang kalian inginkan?” Dan mereka membawa begitu banyak anak kepada Saya dengan lubang di jantungnya dan harus dilihat.  Mengapa kalian tidak berterima kasih?  Tetapi, orang-orang hanyalah manusia dari penglihatan luar, di dalam, mereka seperti binatang-binatang buas. Karena itulah seluruh bala’ (musibah) ini datang kepada mereka. Orang-orang mendustakan Allah SWT, mereka tidak mau tahu tentang-Nya, mereka tidak menghormati perintah-perintah-Nya dan mempermainkan kenikmatan dari-Nya.   Dan mereka pikir tidak ada yang mencatat semua yang mereka lakukan. Tunggu hingga Bayram, perayaan ‘Ied, tunggu hingga Natal dan Tahun Baru orang Kristen!  Tahun depan seluruh malapetaka akan datang kepada orang-orang. Untuk apa mereka berperang? “Tidakkah telah Aku beri kalian segalanya? Apa yang tak ada?” Allah SWT bertanya.  Maka kalian akan mendidik satu sama lain, yang satu akan memerangi yang lain. Apa yang terjadi di Afghanistan hanyalah hal yang kecil--setelah ini miliaran orang akan mati dalam badai yang akan datang… Itulah Murka Tuhan, dan Allah SWT akan mengirimkan lapar dan dahaga kepada orang-orang.  Ada umat sebelumnya yang mencari daging di pekuburan untuk dimakan.

Rahmat dicurahkan dari langit bagi manusia, tetapi mereka malah mengirimkan tingkah laku buruk mereka sebagai rasa terima kasihnya.  Mereka mencoba untuk mengubah orang-orang menuju jalan kufur, bukan menuju jalan syukur… Semoga Allah SWT mengirimkan kita Shahibuz Zaman…

No comments: