21 September 2008

Tafakur, Manusia, dan Akhir Zaman

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS

Lefke, Siprus: 2 Desember 2001

 

 

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

 

Tafakur—berpikir reflektif, kontemplasi, meditasi, adalah seperti anak tangga atau pesawat yang membawa kalian naik, dan lebih dari itu, dia (tafakur) membawa kalian menuju tingkat spiritual tertinggi seperti sebuah roket, saruh. Karena itu, dikatakan bahwa satu jam bertafakur adalah lebih baik daripada 70 tahun salat tanpa tafakur. Tafakur adalah suatu aspek penting dari ibadah dan dia membuka pintu-pintu rahasia—tanpanya tak ada pintu yang akan terbuka bagi siapa pun.

Seorang manusia yang telah matang, mukallaf, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan beriman setidaknya harus berpikir sebelum bertindak apa pun, apakah tindakannya itu untuk Allah SWT atau untuk ego-nya, apakah tindakannya itu untuk menyenangkan Allah SWT atau untuk Setan.  Tanpa refleksi ini, apa pun yang dia perbuat akan seperti sampah. Dan hidupnya akan seperti kehidupan binatang-binatang di hutan. Ukuran untuk kehidupan seorang yang beriman adalah berpikir apakah yang dia perbuat adalah untuk Allah SWT, rahmani, atau untuk Setan, setani.  Islam menunjukkan kepada kita suatu disiplin, suatu ukuran untuk hidup kita dan semua amal kita.  Dan siapa yang bertanggung jawab mesti menjawab pertanyaan berikut, “Mengapa kalian melakukan hal ini?” “Untuk siapakah kalian hidup?” “Untuk apakah kalian berlari?” “Bagaimana kehidupan kalian berlalu?” “Untuk Allah SWT atau untuk dunia?” Ukuran ini adalah untuk seluruh amal perbuatan kita, untuk setiap gerakan. Tetapi, orang-orang tidak ingin berwaspada, sadar dan berpikir, tetapi mereka malah menyerahkan semua urusan berpikir dan menghitung pada komputer. Bagaimana dengan kemampuan dan kapasitas kalian sendiri?  Namun tak seorang pun kini berpikir…

Siapakah yang mengerti bagaimana mesin-mesin ini bekerja? Apa di dalamnya yang membuatnya bekerja? Dahulu, kita mempunyai jam yang harus diputar untuk membuatnya bekerja.  Saat ini kita tidak memiliki jam tangan seperti itu lagi, segala sesuatu telah menjadi otomatis.  Segala sesuatu telah dibuat dengan suatu cara agar kendalinya tidak lagi berada pada tangan manusia.  Orang-orang telah menjadi seperti robot, makan, minum, dan menikmati, datang dan pergi seperti sebuah mesin. Manusia-manusia abad 21 tidak lagi memiliki kewaspadaan dan kesadaran lagi, mereka tidak lagi berpikir dan becermin lagi.  Mereka diberitahu hal seperti ini, “Kami yang akan berpikir bagi kalian di laboratorium-laboratorium, dan kalian cukup beristirahat dan berada dalam kedamaian, kami berpikir untuk kalian.” Tetapi, orang-orang tidaklah berada dalam kedamaian karena kedamaian datang dengan kedekatan pada Allah SWT.  Jika roh/jiwa datang mendekat pada Allah SWT, manusia akan menemukan kedamaian. Dengan membuat jarak dari Allah SWT, rasa takut akan tumbuh. Dan semua pengembangan dan penemuan telah digunakan untuk membawa orang semakin jauh dari Allah SWT, dan dari diri mereka sendiri.  Semua jalan ditutup kecuali jalan Setan di mana orang dipalingkan dari tafakur dan berpikir, dan hanya ada tiga pintu terbuka, yaitu: makan, minum dan kenikmatan seksual. Orang-orang melakukan hal haram dan di bawah pengaruh alkohol mereka benar-benar di luar kendali. Dalam keadaan demikian, orang menjadi mudah untuk dikuasai.  Segala sesuatu menjadi bebas, tidak ada lagi kendali atas mereka, orang-orang menjadi seperti monster, dan sedemikian kotor.  Dan ada Firaun-Firaun dari kerajaan Setan di atas mereka…

Atas apa yang manusia perbuat, kini pembalasannya datang kepada mereka. Orang-orang kini seperti berada dalam sebuah terowongan, terowongan satu arah tanpa jalan keluar. Orang-orang saling mengancam satu sama lain, mereka ingin membunuh dan menghancurkan satu sama lain.  Dan Setan akan menonton segala sesuatunya dari suatu bukit dan akan tertawa terbahak-bahak karena dunia akan terbakar dan semua bangunan akan ambruk, kecuali yang dibangun atas Haqq, kebenaran… Miliaran orang akan pergi…

Inilah yang telah dipersiapkan oleh Setan untuk anak-anak Adam AS. Dari permulaan, dia telah menentang Sayyidina Adam AS.  Ketika dia melihat makhluk Allah SWT yang baru itu (yaitu manusia), dia memasuki bentuk tanah liat kosong itu dari mulutnya dan pergi ke setiap tempat di dalam tubuh, melalui setiap arteri dan vena, karena tubuh adalah kosong. Setan berpikir bahwa dia akan dengan mudah menguasai manusia. (Kita memiliki pembuluh-pembuluh darah vena yang lebih halus dari sehelai rambut, dan mereka mengangkut oksigen dan CO2 dan memberi makan tubuh. Lihatlah tajalli ‘Azhimat yang dimiliki manusia! Tetapi orang-orang telah menjadi gila. Begitu banyak saraf dan pembuluh darah vena--bagaimana mereka diatur. Bagaimana mungkin suatu kekuatan atau pencipta dapat menciptakan hal seperti ini jika pencipta itu buta?).  Para malaikat berkata, “Inilah makhluk Allah SWT yang baru”, dan Setan berkata, “Betapa aneh—kalian diciptakan dari cahaya, Aku diciptakan dari api, tetapi yang ini diciptakan dari tanah liat, bumi.  Suatu makhluk yang aneh. Pastilah dia memiliki suatu rahasia, suatu hikmah. Wahai malaikat, jika Allah SWT menganugerahi makhluk baru ini dengan tingkatan yang lebih tinggi daripada kalian, apakah kalian mau menerimanya?”, “Ya”, jawab para malaikat, “Kami menyerah pada perintah Tuhan kami, kami akan menerimanya.”  Setan berkata, “Jika makhluk baru ini ditaruh di atasku, Aku tidak akan menerimanya.  Dan jika dia tidak ditaruh melebihiku pun, Aku tidak akan berbuat baik kepadanya pula. Aku akan menghabisinya.” Dan dia (Setan) memohon izin Allah SWT untuk menghabisi mereka (manusia).

Karena itulah, perang terbesar akan datang, Merhamet Kubra.  Komputer-komputer tak akan mampu menghitung jumlah yang mati… Menghancurkan manusia adalah tujuan Setan. Dan dia menentang Islam. Siapa yang berlaku menentang Islam, maka dia pun adalah Setan.  Orang-orang akan membunuh dan menghabisi satu sama lain. Seperti bangunan-bangunan di New York itu, semua bangunan yang tidak berdasarkan Haqq akan runtuh. Tak akan ada yang terjadi pada masjid-masjid.  Masjid tidak akan ambruk. Malulah bagi Muslim yang membaca al-Quran tanpa memahaminya.  Mereka tidak memiliki kekuatan melawan kekufuran, tetapi mereka pun tidak mengenali mereka yang kuat secara spiritual, para Wali.  Mereka tidak menerima para Wali, dan menyebutnya syirik, ketika kita memanggil para Wali untuk pertolongan… Mereka pergi melawan Amerika, tetapi mereka tidak mampu melakukan apa pun melawan kekufuran dan sekutunya… Sekarang api dan asap ini akan berlanjut hingga kemunculan Sayyidina Mahdi AS…. Bagaimana Setan akan tertawa!  Siapakah yang telah Allah SWT tunjukkan sebagai musuh kalian? Setan.  Tetapi, kalian bertarung satu sama lain.  Mereka menunjukkan Setan kepada kalian sebagai teman terbaik kalian… Orang-orang tidak lagi mendengar kepada Allah SWT. Tetapi, seandainya seluruh dunia ini lenyap sekalipun, Allah SWT tetap memiliki ribuan dunia-dunia. Jika dunia tidak dalam kondisi yang sedimikian jelek ini, dunia tidak akan terbakar… Sekarang dunia akan dibersihkan dan kemudian suatu pintu rahmat akan dibuka, karena Allah SWT memiliki rahmat yang tak terbatas…

Mereka mencoba untuk membuat hujan turun di Istanbul, dan kini kita mendapatkan hujan tersebut (yang demikian deras) hingga bendungan-bendungan pun luber isinya…

Di Mesir mereka membangun sebuah bendungan, bendungan Aswan, besar seperti milik Turki, tetapi bendungan itu tak akan mampu menahan air.  Yahudi dan Kristen telah menipu mereka untuk membangun bendungan ini dengan beribu-ribu ton semen.  Mesir akan tenggelam, berdasarkan nubuwwah, dan itu adalah suatu tanda akhir zaman…

“Seluruh kekuatan ada pada-Ku,” kata Allah SWT, “Siapakah engkau?!” Semoga Dia mengkaruniakan akal untuk memahami…

No comments: