30 October 2008

Realitas Kekuatan Ilahi

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS

  

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu  'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin  wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

 

Grandsyekh kita berkata, “Allah SWT berfiman bahwa Dialah pemilik semua kekuatan, dan tiada daya yang dimiliki oleh hamba-hamba-Nya.  Hanya Allah SWT yang mempunyai kekuatan mutlak.  Sekarang, orang-orang berkata, ‘Kami memiliki kekuatan!’  Mereka tidak menerima ketidakberdayaan mereka.  Oleh sebab itu, mereka tidak dapat meraih suatu target dalam kehidupannya. 

Semua alam semesta memerlukan energi untuk bekerja.  Tanpa energi, tak ada yang dapat bergerak, tak ada yang dapat berdiri.  Partikel atom yang terkecil—dari mana dia mendapat energi yang besar agar bisa eksis? 

“Allah SWT, tak ada yang lain, Allah SWT-lah yang memberikan semua energi kepada segala sesuatu di alam semesta.  Semuanya, dari yang terkecil hingga yang terbesar, mendapat kekuatan dari samudra kekuatan Allah SWT yang tak terhingga.  Hanya Sang Pencipta yang dapat berkata.  Jika Dia menahan kekuatan itu walau hanya untuk sesaat, semuanya akan musnah! 

“Siapa yang memberi derajat kenabian kepada para Nabi?  Jika Allah SWT tidak memberikan derajat kenabian, mereka hanyalah orang biasa.  Begitu pula dengan Awliya, yang mendapatkan kekuatannya dari Allah SWT.  Jadi kekuatan itu diberikan kepada semua makhluk, semuanya memperoleh kekuatan yang dikaruniakan oleh Allah SWT.  Dari mana seekor semut mendapatkan energinya yang luar biasa?  Seekor gajah dengan ukurannya yang besar?  Begitu banyak jenis serangga, begitu banyak jenis makhluk di samudra, semuanya telah diberikan tujuan tertentu dan kekuatan tertentu dari samudra kekuatan Allah SWT yang tidak terhingga. 

“Muhyiddin bin ‘Arabi QS berbicara tentang ‘malakut,’ beliau melukiskannya sebagai Kekuatan Ilahi yang mencakup segalanya.  Beliau berkata bahwa kekuatan ini berada dalam genggaman Tuhan kita, dan kekuatan itu terdapat dalam setiap makhluk.  Kerajaan-Nya mencakup segalanya, mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar.  

Allah SWT adalah sumber kekuatan utama bagi seluruh makhluk.  Oleh sebab itu Nabi Muhammad SAW memohon kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku!  Jangan tinggalkan aku pada diriku sendiri!  Jika Engkau meninggalkan aku pada diriku, Aku akan musnah!”  Rasulullah SAW mempunyai pengetahuan pasti mengenai hal ini.  Oleh sebab itu beliau memohon Pertolongan Ilahi dan Kekuatan Ilahi setiap detik, setiap saat dan dalam segala kondisi selama hidupnya.  Jika seseorang mengetui hal ini (yaqin), dia tahu bahwa semakin dia tidak berdaya, dia harus meminta (kekuatan) kepada Tuhannya. 

Semua Pertolongan Ilahi, semua Kekuatan Ilahi, lebih banyak diberikan kepada orang yang lemah daripada orang yang kuat.  Jadi semakin kalian merasa membutuhkan, semakin kalian membuka kepada Allah SWT, pertolongan akan datang.  Jika kalian tidak merasa membutuhkan Tuhan kalian, kalian akan ditinggalkan pada diri kalian sendiri, dan kalian akan binasa. 

“Wahai Tuhanku, setiap saat, aku membutuhkan Pertolongan Ilahi-Mu!  Jangan tinggalkan aku pada egoku walau hanya sekejap mata atau aku akan binasa!”   Ini adalah hal yang paling penting yang harus diketahui.  Sangat sedikit orang yang mengetahui rahasia ini. 

Sekarang, orang-orang terpelajar menggantungkan dirinya pada pengetahuan mereka, orang kaya pada kekayaan mereka, orang yang kuat pada kekuatan mereka.  Ini adalah hal yang salah.  Saya selalu meminta kekuatan pada Tuhan saya untuk menerangkan realitas ini.  Tanpa dukungan-Nya, Saya tidak berarti apa-apa.  Jika seseorang mengaku, “Aku pintar!” berarti dia adalah orang pintar yang bodoh.  Jangan jadi seperti ini.  Orang yang mengaku, “Aku tahu!  Aku adalah seorang yang terpelajar!”  berarti dia adalah seorang terpelajar yang lalai.  Orang yang mengaku, “Aku orang kaya!” sebenarnya dia adalah orang kaya yang miskin.”

Wa min Allah at tawfiq

 

No comments: