02 October 2008

Shuhba di Akhir Ramadan



A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Kita berlari menuju Allah SWT dari Setan! Setan memiliki 1001 tipu daya dan perangkap untuk menangkap manusia. Salah satunya adalah bahwa dia membuat kalian merasa mampu untuk melakukan sesuatu, bahwa kalian mungkin pantas untuk sesuatu, bahwa kalian adalah istimewa. Jangan mengklaim apa pun—itu adalah berasal dari ego (nafs atau kedirian)—tetapi katakanlah, “Saya tidak dapat melakukan apa pun.” Mampu melakukan hal-hal duniawi tidaklah memiliki nilai. Adakah Allah SWT telah ciptakan kalian untuk suatu profesi tertentu, atau untuk melayani-Nya dan untuk kehambaan? Apakah kalian pantas untuk itu? Kita berkata, "Oh, Di bulan Ramadan ini kita telah salat Tarawih 600 raka'at.” Masyaa Allah! Bagaimana jika seandainya kalian melakukan salat seperti itu dalam satu malam!? Ego berkata, “Kami telah salat demikian banyak bulan ini—tentu kami telah mencapai 600 derajat.” Jika kalian berpikir bahwa kalian dapat melakukan apa saja, maka kalian akan melawan perintah Allah SWT.

Rabia Adawiya QS pernah berkata, “Setiap malam Aku melakukan salat 1000 rakaat. Wahai Allah SWT, semoga hamba-hamba-Mu mengetahui bahwa Aku salat bukan karena berharap Surga-Mu atau karena takut akan Neraka-Mu, tetapi semata-mata hanya bagi-Mu.”

Adalah tugas seorang hamba untuk mengatakan, "Engkaulah Sultan, dan Aku hamba. Segala sesuatu yang Engkau putuskan bagiku adalah 100% adil, tidak ada keraguan. Jika Kau lempar aku ke dalam Neraka, maka itu adalah yang pantas bagi egoku."

Kita salat 600 rakaat dalam satu bulan, Rabia QS 1000 rakaat setiap malam... Mintalah agar kalian mampu pula melakukan seperti ini, inginkanlah, dan Allah SWT akan memberi kalian kekuatan untuk melakukannya. Berpuasa adalah untuk memutus ikatan ego, agar dia tak mampu mengangkat kepalanya. Puasa adalah yang terbaik bagi orang-orang yang mengaku sebagai sesuatu atau mengaku mampu melakukan sesuatu, yang bagaikan tertiup meledak seperti sebuah balon.

Saat ini, orang-orang mengklaim bahwa mereka dapat membuat hukum mereka sendiri, dan mereka berkata, laki-laki dan perempuan adalah sama. Tetapi, Allah SWT berkata dalam al-Quran yang suci bahwa Dia telah mengangkat pria di atas wanita untuk dapat menjaga mereka, untuk melindungi mereka. Penciptaan pria dan wanita adalah berbeda. Pria lebih kuat daripada wanita, dan karenanya mereka pantas untuk bekerja di luar rumah. Wanita adalah makhluk yang halus dan lembut, karenanya Allah SWT telah mengkaruniakan mereka tugas paling terhormat sebagai ibu dan sebagai istri. Mereka tidak pantas untuk bekerja di jalan-jalan. Tetapi, segala sesuatunya saat ini telah terbalik, wanita bekerja seperti pria dan mereka pun kehilangan kehormatan mereka. Kini, orang-orang tak tahu lagi apa yang mesti dilakukannya. Bandingkanlah seorang presiden laki-laki dengan seorang presiden perempuan, suatu majelis laki-laki dengan suatu majelis perempuan. Biarkan laki-laki berkuasa atas laki-laki, dan perempuan berkuasa atas perempuan, dan lihat, ke mana mereka akan sampai. Hal seperti itu tidak akan dapat berlangsung. Dan siapa yang berkuasa menurut egonya, akan merugi.

Jangan menganggap bahwa kalian dapat melakukan sesuatu. Itu adalah dari ego. Katakan, "Wahai ego-ku, engkau memang mampu melakukan segala macam pekerjaan, tetapi engkau bukanlah diciptakan untuk itu. Engkau diciptakan untuk penghambaan kepada Allah SWT. Apakah kau mampu untuk itu?” Bagaimanakah Rabia dapat melakukan salat 1000 rakaat setiap malam? Allah SWT adalah Sang Pencipta dan Dia memiliki dan menguasai ruang dan waktu... Pernah ada seorang suci, Imam Abdul Wahhab Sya'rani QS, yang biasa membaca al-Quran yang suci tujuh kali di antara Maghrib dan ‘Isya dari al-Fatihah hingga an-Nas. Dia memiliki 12.000 murid, dan ketika dia berbicara, setiap orang dari mereka mendengarnya seakan-akan sang Syekh duduk di sampingnya... Seorang suci yang lainnya biasa salat seratus rakaat dan di setiap rakaat dia menamatkan seluruh al-Quran... Itulah kekuatan yang telah Allah SWT karuniakan kepada orang-orang suci. Kekuatan spiritual mereka bekerja—suara kita bahkan tidak dapat mencapai dari sini ke pintu itu... Tetapi nanti saat Sayyidina Mahdi AS datang dan mengucapkan takbir, Allahu Akbar! ini akan terdengar di seluruh penjuru Timur dan Barat... Kalian harus percaya! Allah SWT menguasai ruang dan waktu. Dia adalah Qadir, Muqtadir, Dia menciptakan waktu dalam waktu dan ruang dalam ruang. Jika tidak, bagaimana lagi Rabi'ah QS dapat melakukan salat 1000 Rakaat dalam satu malam!?

Bermohonlah kepada Allah SWT, “Ya Allah SWT, Aku ingin melayani-Mu, tak ada kehormatan di atas hal ini,” dan kemudian lakukan (ibadah-red) sebanyak yang kalian mampu... Tetapi, jika kalian berpikir bahwa kalian dapat melakukan apa pun oleh diri kalian sendiri, bahwa apa yang kalian lakukan adalah berasal dari kalian sendiri, maka kalian akan habis—itu berasal dari ego. Kalian tak akan memperoleh kedamaian dan kalian tak akan meraih apa pun...

Allah SWT dengan kasih-Nya telah menerapkan ukuran dan hukum tertentu bagi dunia (sunnatullah). Tetapi, agama didasarkan atas iman, percaya. Kalian tak dapat menerapkan hukum-hukum dari dunia material atasnya. Jika kalian melakukannya, maka tidak ada lagi agama, kalian pun tak meraih barakahnya dan kalian akan pergi ke Neraka... Ketahuilah bahwa semua kemampuan dan kekuatan kalian untuk melakukan kebaikan berasal dari Allah SWT—maka kemudian ego tidak akan mampu memamerkan dirinya. Katakanlah, “Aku mengabdi hanya demi Allah SWT,” maka ego akan takluk...

Wahai Allah SWT, ajarkanlah kami ilmu yang bermanfaat dan tambahkan bagi kami ilmu tersebut agar kami dapat lebih mengetahui-Mu. Jika tidak, maka tidak ada manfaat dalam ilmu itu. Dan bahkan seandainya ilmu ini hanya dapat ditemukan di Cina, kita harus mencarinya di sana... Ego akan selalu berkata, “Aku adalah diriku dan engkau adalah dirimu.” Kita harus takut akan Allah SWT, kita harus bersama-Nya, hidup untuk-Nya. Siapa yang meninggalkan Allah SWT, tidak lagi memiliki nilai apa pun. Kita mengatakan hal ini sejak 60 tahun yang lalu, tetapi tak ada yang menerimanya...

Ramadan ini akan berakhir. Tahun depan, Saya berharap untuk mencapai Shahibuz Zaman Sayyidina Mahdi AS, dan hamba-hamba istimewa Allah SWT... Jalan Allah SWT adalah jalan menuju Surga—jalan-jalan lainnya menuju Neraka. Manusia akan terus menghancurkan satu sama lain. Mereka telah mencapai derajat ke-5 sekarang, dan ada tujuh derajat semuanya... Itu bagaikan ketika sang penjagal tengah mempersiapkan daging-giling. Dia meletakkannya di dalam mesin dan menggilingnya. Jika hasilnya belum cukup kecil dan halus, dia akan meletakkannya lagi di mesin itu dan sekali lagi, hingga siap...

Wahai Allah SWT, izinkan kami mencapai hari-hari yang indah itu. Kirimkanlah kami Shahib dari umat ini serta Pertolongan Ilahiah-Mu. Kirimkan Rahmat-Mu kepada kalbu manusia agar mereka berpaling kepada-Mu.

No comments: