27 November 2008

Dari Allah SWT kepada Allah SWT

Shuhba  Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS

 

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

 

Syukur ya Rabbi, Syukur ya Rabbi, Syukur Alhamdulillah, Taubat ya Rabbi, Taubat ya Rabbi, Taubat Astaghfirullah (Syukur dan Alhamdulillah membuka pintu Surga, Taubat dan Astaghfirullah menutup pintu Neraka)

Thariqatuna as-Sohbet wa khairu fi jamiat… Ini adalah kata-kata Shah Bahauddin Naqsyband QS, semoga Allah SWT memberi kemuliaan lebih banyak lagi kepadanya.  Sejak dulu sampai sekarang beliau masih tetap membimbing Umat Nabi Muhammad SAW menuju Allah SWT.  Kita semua berasal dari Surga, dari Allah SWT, kita datang ke planet ini dan kembali lagi kepada-Nya.  Tidak ada yang lain. 

Ketika kita tiba di planet ini dengan cara kita, mungkin ini akan berlangsung selama seratus tahun, delapan puluh, empat puluh, atau mungkin hanya delapan tahun.  Periode hidup kita semuanya berbeda.  Aneka peristiwa terjadi di dunia, membuat kita tertarik dan mengerahkan semua kekuatan untuk mendapatkannya… dan sebagian besar tergolong Batil… Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an, “Inna lillaahi wa inna ilayhi raji’uun…Kita berasal dari Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya…” itulah yang Haqq, kebenaran yang sesungguhnya.

Orang-orang di abad ini tidak pernah tertarik untuk mengetahui dari mana mereka berasal, dan ke mana mereka akan pergi.  Mereka hanya tertarik pada Dunya, apa yang mereka sentuh dalam hidup ini sampai mereka meninggal.  Mereka pikir enam puluh atau tujuh puluh tahun itu banyak. Mereka juga berpikir bahwa mereka dapat menikmati sendiri masa hidupnya yang pendek ini… enam puluh, tujuh puluh, kurang atau lebih … orang yang berusia sembilan puluh dan seratus tahun sulit sekali ditemukan…

Di mana kalian berada sebelum hidup di dunia ini?  Kalian semua berada dalam Hadirat Ilahi.  Kalian berasal dari-Nya, kalian datang dengan menempuh perjalanan yang sangat jauh… sampai-sampai kalian melupakannya.  Apa yang membuat kalian lupa?  Itu disebabkan karena kalian tidak percaya.  Jika kalian percaya, kalian akan mempunyai rasa ingin tahu dalam hati, “Apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi?”  Tetapi orang-orang tidak pernah menggunakan akalnya… Mereka hanya tertarik pada waktu hidup mereka yang singkat itu.

Dan segala yang ada dalam kehidupan ini sedemikian rupa diarahkan sehingga orang tidak akan tertarik pada masalah spiritual dan kehidupan spiritualnya.  Segala yang telah terjadi atau terjadi pada saat ini hanya akan membuat kalian tidak tertarik terhadap tempat asal kalian, kalian tidak akan bertanya dari mana kalian berasal, dan ini adalah masalah besar bagi umat manusia…

Kalian melihat air sungai yang mengalir, lalu kalian bertanya “Dari mana sungai ini mengalir? murni atau tidak?”  untuk air kalian bertanya.  Tetapi untuk diri kalian, walaupun kalian mengalir setiap hari bagaikan sungai, kalian tidak tertarik untuk bertanya, “Dari mana aku berasal? Ke mana aku akan pergi?”  Jawabannya adalah seperti yang tadi telah kita bicarakan, kalian berasal dari Allah SWT dan akan kembali kepada Allah SWT. 

Waktu kita sangat singkat dan penuh dengan daya tarik yang tidak akan membiarkanmu mencari segala sesuatu tentang kehidupan abadi kalian—dan kehidupan abadi itu adalah bersama Allah SWT.  Dialah Yang Maha Kekal, dan jika hamba-Nya meminta keabadian, maka Dia akan menyandangkannya dengan suatu cahaya, dan dengan kekuatan tertentu membuat minatnya akan berubah sedikit demi sedikit.  Kemudian kalian akan mencapai satu titik di mana kalian akan mengerti dari mana kalian berasal dan ke mana kalian akan pergi.  Ada suatu rencana.  Di dalamnya tertulis, ‘Dari Allah SWT’ dan pada rencana yang lain tertulis, ‘Menuju Allah SWT’

Kalian harus berusaha menyerahkan diri untuk Allah SWT.  Kalian harus berusaha untuk memaksa egomu agar hidup untuk Allah SWT dan belajar memahami bahwa kalian berasal dari Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya.  ‘Aku tidak pernah menaruh minat padamu di kehidupan ini.  Aku hanya tertarik kepada Allah SWT.  Aku datang dan melangkahkan kakiku di planet ini, dan setelah beberapa saat kakiku akan diambil dari bumi ini dan diarahkan menuju arah tertentu… mungkin arah yang tidak dikenal… mungkin ke suatu tempat di mana tidak ada lagi arah tertentu. 

Wahai kalian, siapa yang menentang seruan Allah SWT akan pergi menuju arah yang salah.  Oleh sebab itu orang yang memahami hal ini, tetapi tidak menjaganya akan diberi hukuman.  Dalam hidup yang singkat ini kalian harus memahami segala yang telah terjadi, apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi selamanya.  Berhati-hatilah terhadap apa yang kalian lakukan di sini, apa yang kalian tanam di sini, sehingga kalian akan menjadi kuat, dan penuh kepuasan dan kenikmatan. 

Wahai kalian, berusahalah untuk membuat ego kalian berkata bahwa kita semua berasal dari Allah SWT dan kita mengganti awak, mengisi bensin, lalu berangkat lagi menuju Surga dalam pesawat antariksa kita.  Setiap orang mempunyai kendaraannya masing-masing, seperti perahu yang telah dianugerahkan kepada Sayyidina  Nuh AS.  Kalian boleh memasukinya dan pergi dengan bebas menuju Hadirat Ilahi. 

Semoga Allah SWT mengampuni kita dan membuat kita mengerti.  Sudah jelas— kita berasal dari Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya.  Wahai kalian, hiduplah untuk Allah SWT, bekerjalah untuk Allah SWT, jadilah untuk Allah SWT … Fatiha

No comments: