Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani QS
1 Januari 2005
A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin
Patuhilah Allah SWT, patuhilah Nabi SAW dan mereka yang memiliki otoritas di antara kalian. Mematuhi Allah SWT menyebabkan mencapai Surga. Mematuhi Nabi SAW menyebabkan … Mematuhi mereka yang memiliki otoritas akan mencegah seseorang dari masuk penjara.
Allah SWT berfirman, “Zhahar al-fasaada fil-barri wal-bahr bi ma kasabat aydiin-naas li yudhiiqahum ba’da alladzii `amiluu la`allahum yarji`uuna.” “Telah nampak kerusakan/ korupsi di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah SWT merasakan kepada mereka sebagian dari perbuatan mereka, agar mereka kembali (dari perbuatan buruk mereka). [QS 30-41].”
Fasad berarti korupsi. Fasad dapat berarti orang yang meninggalkan salat, puasa, sedekah, meninggalkan zikir, melupakan Rasulullah SAW, tidak melakukan yang diinginkan Allah SWT, berzina, mabuk-mabukan, melakukan segala hal yang dilarang oleh Allah SWT. Itu adalah satu sisi dan sisi lainnya adalah korupsi di dalam sistem, korupsi antar pemerintah, korupsi di bidang usaha, korupsi dalam arti menipu orang lain. Semuanya adalah tergolong fasad. Termasuk juga bergunjing, membicarakan keburukan orang lain, mencoba menyebarkan fitnah, mencoba membuat inovasi mazhab baru yang radikal dan tidak Islami.
li yudhiiqahum ba’da alladzii `amiluu la`allahum yarji`uuna supaya Allah SWT merasakan kepada mereka sebagian dari perbuatan mereka, agar mereka kembali (dari perbuatan buruk mereka).
Korupsi itu telah terjadi di darat dan di laut. Di darat segala macam korupsi telah muncul. Lautan juga dipenuhi korupsi, penuh dengan fasad. Hal ini terjadi oleh apa yang telah dilakukan manusia untuk kepentingan mereka sendiri. “Inilah yang telah kalian lakukan, wahai manusia!” Allah SWT menyebutkan hal itu di setiap generasi sejak awal hingga akhir. Dan Allah SWT berfirman bahwa Dia akan membuat mereka merasakan, apa yang telah mereka lakukan, merasakan masa-masa yang penuh kesukaran.
Dan Allah SWT mempunyai banyak jalan dan cara untuk membuat orang merasakan kesulitan dari apa yang telah mereka lakukan melalui korupsi mereka. Tetapi di antara mereka, orang-orang yang bersalah juga akan terkena imbasnya. Ketika hukuman telah datang, dia akan terjadi secara general. Dia akan menimpa orang-orang yang bersalah maupun yang tidak. Korban yang tidak bersalah akan menjadi syahid, sedangkan yang bersalah, Allah SWT memberi mereka kesukaran.
Dan Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Aisya RA, kita adalah umat yang diberkahi Allah SWT (umatun marhuuma).” Jadi Allah SWT memberi kita kesulitan di dunia untuk membersihkan mereka di kehidupan berikutnya. Ini kerena, dunia tidak mempunyai nilai sama sekali bahkan jika dibandingkan dengan seekor nyamuk. Barangkali sayap nyamuk itu pun lebih memiliki nilai dari pada seluruh dunia ini. Jadi Dia ….
Dan Allah SWT memiliki banyak cara untuk melakukan itu. Dia tidak menunggu orang lain. Dia mungkin membuat beberapa orang berkelahi dengan yang lain.
Katakanlah, “Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami.” [QS 6:65]
Dan Allah SWT memiliki banyak jalan dan cara, bukan hanya banyak, namun tak terhingga. Dan tak seorang pun dapat berbuat apa-apa. Mereka mengatakan “alam sedang murka.” Allah SWT tidak suka, Allah SWT murka dengan apa yang terjadi.
Suatu ketika Sayyidina Musa AS berkata, “Wahai Tuhanku, bila Engkau mengirimkan hukuman-Mu kepada beberapa orang, banyak orang tak berdosa akan termasuk.”
Adakah jawaban terhadap pertanyaan ini? Allah SWT berfirman, “Wahai Musa AS, pergilah ke hutan itu, lihat sebuah batu karang dan duduklah pada batu karang itu dan tunggulah jawaban-Ku.” Beliau adalah Kaliimullah, berbicara dengan Allah SWT tanpa perantara.
Jadi pergilah beliau ke batu karang itu dan menunggu jawabannya. Di tempat beliau duduk terdapat sarang semut. Allah SWT memerintahkan semut untuk merambati kakinya. Dan Musa AS tidak merasakan ketika semut-semut itu merambat naik ke pahanya. Kemudian Allah SWT memerintahkan salah satu dari ratusan semut itu untuk mengigitnya. Maka seekor semut mengigit Sayyidina Musa AS, kemudian karena beliau kesakitan, beliau menekan kakinya dan memusnahkan semut itu.
Allah SWT berfirman, “Wahai Musa AS, ketika azab datang, siapa pun yang berada di daerah itu akan terkena.”
Itulah sebabnya mengapa Sayyidina Luth AS diperintahkan untuk membawa anak-anaknya dan pergi keluar (daerah itu). Sayyidina Nuh AS diperintahkan untuk membawa mereka yang beriman dengannya karena ketika azab datang, itu semua akan lenyap. Karena ketika azab datang, dia tidak meninggalkan siapapun.
Ketika Sayyidina Muhammad SAW datang, beliau memohon kepada Allah SWT, ”Janganlah Engkau membuat umatku seperti mereka sebelumnya yang ketika Engkau mengambil, semuanya diambil sekaligus.” Allah SWT menerima doa itu dan berfirman, “Aku tidak akan mengambil mereka sekaligus, namun mereka akan saling berkelahi antara sesamanya.”
Kini Allah SWT sedang memberi kita sebuah pelajaran dan Dia memiliki banyak tanda-tanda. Dan segala sesuatu patuh kepada Allah SWT. Segala sesuatu sedang menunggu perintah Allah SWT. Ketika perintah Allah SWT datang, tak seorang pun dapat menghentikan peristiwa itu. Dan perintah Allah SWT ini datang dalam bentuk sebuah inspirasi atau sebuah bentuk pengertian yang mungkin tidak disadari oleh manusia, namun itu adalah sebuah cara untuk memerintahkan, yang dengannya Perintah Surgawi turun. Ketika Kehendak (Iradah) Allah SWT datang, dia bergerak dari Samudera Iradah-Nya menuju Samudera Ilmu-Nya. Ketika Dzat-Nya, ketika Dzatullah, Yang Tidak Diketahui, Mutlak Tidak Diketahui, yang bahkan Sayyidina Muhammad SAW hanya diberitahu, qul huw Allahu ahad. Hu artinya Mutlak Tidak Diketahui. Ketika kalian mengucapkan Allah SWT, itu meliputi 99 Nama dan Atribut. Kalian tidak dapat mengetahui lebih dari Nama dan Atribut itu: Maha Pemberi; Maha Menutupi; Maha Pengampun.
Ketika Dia menghendaki sesuatu, maka Atribut al-`Aalim, mengambil dan merencanakannya. Kemudian Atribut al-Qaadir-Nya melaksanakannya. Dan ketika qudrah, melalui nama al-Qaadir, ketika kekuatan muncul melalui qudrah-Nya, itulah yang dinamakan energi (kekuatan).
Setiap saat sebuah ciptaan datang menjadi nyata. Bukan hanya bumi kita. Apa itu bumi? Dia bukanlah apa-apa, melainkan kepala sebuah pin di alam semesta ini, itu bukan apa-apa.
Dan jika seseorang mau saja sedikit berpikir, mereka mengatakan bahwa bumi bergeser sedikit dalam putarannya mengelilingi sumbunya, akibat gempa bumi itu, karena itu adalah sebuah gempa yang besar. Namun mereka tidak mengatakan siapa yang membuat bumi itu berputar mengelilingi sumbunya.
Jika terdapat ilmuwan dan orang-orang yang jenius hari ini, dapatkah mereka membalik putaran bumi menjadi searah putaran jam? Atau dapatkah mereka menghentikan putaran itu? Siapa yang membuat bumi berputar? Itu adalah sesuatu yang di luar batas pikiran. Jika orang mau berpikir sedikit saja, orang akan berada dalam posisi sujud siang dan malam, karena tidak ada satu saat pun untuk dibiarkan sia-sia. Jika kalian menyia-nyiakan waktu kalian bukan dalam sujud, berarti kalian telah menyia-nyiakan waktu kalian.
Orang kebanyakan tidak berada dalam keadaan (mood) seperti itu. Awliya berada dalam keadaan itu. Apakah Izrail AS datang dengan hukuman atau ampunan? Itulah sebabnya kalian melihat mereka (para Wali) selalu dalam keadaan beribadah, kalau tidak dalam salat menolong orang lain, mengunjungi orang sakit atau memberi nasihat atau konsultasi bagi Allah SWT. Tidak melakukan lainnya. Kita sibuk dengan segala macam kesibukan yang menyebabkan kita menyimpang dari apa yang Allah SWT kehendaki bagi kita.
Wa maa khalaqta al-jinn wal-ins ill-liya'buduun
Dan Aku tidak menciptakan Jinn dan manusia, melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku [QS 51:56]. Aku tidak menghendaki rezki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan [QS 51:57].
Barang siapa melakukan itu (ibadah), Allah SWT akan memenuhi kebutuhan mereka. Itu untuk orang biasa (normal). Namun mereka yang bekerja untuk dunia dan bekerja keras untuk dunia dan memberi di jalan Allah SWT, itu dianggap ibadah bagi mereka. Mereka yang bekerja untuk dunia dan menolong si miskin seolah-olah mereka selalu berada di jalan Allah SWT, seperti Awliya, yang selalu dalam keadaan bersujud. Tetapi mereka yang mengejar dunia… Allah SWT akan mempunyai keputusan yang lain bagi mereka.
Sayyidina Musa AS menekan kakinya dan menyebabkan semua semut mati. Siapa pun yang terlibat bencana, khususnya ketika tenggelam, Nabi SAW berkata, “Barang siapa meninggal karena tenggelam atau meninggal terpanggang api, mereka adalah syuhada.” Karena Allah SWT mengirimkan peringatan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Yang membuat bumi berputar pada sumbunya, tak seorang pun dapat mengatakan apapun kepada-Nya, itu adalah Kehendak-Nya. Dia dapat membuatnya berputar ke arah sebaliknya atau berhenti berputar atau meniupnya sampai hilang.
Segala sesuatu memuji Allah SWT, tetapi kalian tidak mengerti puji-pujian mereka. Mengapa ketika seseorang berbicara, kalian dapat mendengarnya? Suara itu datang dalam bentuk sebuah getaran, kemudian masuk ke telinga, yang di dalamnya terdapat tiga tulang, lalu tulang-tulang ini mengetuk-ngetuk sebuah tabung berbentuk koil yang berisi banyak sekali syaraf, dan dengan cara ini gelombang tadi ditangkap oleh syaraf-syaraf ini.
Dan ketika kita berbicara, kita menimbulkan getaran dan kita mendengar. Lalu mengapa kita tidak dapat mendengar apa pun yang sedang bertasbih? Telinga kita tidak dibersihkan atau tidak diselaraskan (tuned). Tidak, mereka tidak diselaraskan. Itu artinya panjang gelombang yang berbeda-beda dikeluarkan oleh mineral dan ciptaan lainnya. Bumi memiliki tasbihnya sendiri, rembulan memiliki tasbihnya sendiri dan apa pun yang ada di bumi juga memiliki tasbihnya sendiri.
Kalian melihat walkie-talkie yang kalian beli. Masing-masing memiliki frekuensinya sendiri. Mereka dapat mendengar sesuai dengan frekuensi yang ditetapkan untuknya.
Allah SWT menciptakan manusia untuk menciptakan mesin yang dapat mendengar berbagai aspek tubuh dan membacanya, mereka dapat membaca jantung dan membuat grafiknya. Kalian dapat melihat EKG (grafik) itu. Kalian hanya dapat mendengar sebuah suara menggunakan sebuah stetoskop; kalian dapat mengatakan secara umum apakah jantung itu dalam keadaan baik. Namun kadang-kadang mereka memasang sebuah alat di sana untuk mengamati jantung. Apabila dia memperlihatkan grafik datar, apa itu artinya? inna lillahi wa inna ilayhi raaji`uun. Kalian tidak dapat mengetahuinya sampai garis itu menjadi nol.
Itu artinya setiap bintang memuji Allah SWT, demikian pula setiap konstelasi; mereka memuji Allah SWT dalam vibrasi mereka masing-masing. Itulah sebabnya mereka menerima vibrasi ini dari kejauhan. Itu artinya mereka ada pada frekuensi yang berbeda.
Ma zaala `abdii yataqarabu ilaya bin-nawaafil hatta uhibuh. Fa idza ahbabtahu kuntu sam`aulladzii yasma`u bihi wa basar-ulladzii yubsiruu bihi wa yadah-ulladzii yabtashu bihi wa rijlah-ullazii yamsyii bihi…
“Hamba-hamba-Ku mendekati-Ku melalui ibadah sunnah sampai Aku menjadi telinganya yang dengannya dia mendengar ….”
Itu artinya getaran-getaran itu dapat didengar. Itulah yang membedakan Awliya dari orang biasa (normal). Itu adalah getaran dengan jenis yang berbeda, seperti halnya cahaya ultra violet (yang tak dapat dilihat mata biasa). Dan itu bukan hanya getaran dengan jenis yang berbeda namun itu (juga) bahasa yang berbeda. “Kalian tidak dapat mengerti tasbih mereka,” Itu artinya mereka berbicara dengan suatu bentuk bahasa.
Lihatlah pada komputer, ada berapa macam bahasa di sana? [200, 300] Di mana bahasa-bahasa itu? Dapatkah kalian menyebutkan beberapa di antaranya?
Dan apa yang mereka lakukan agar berbagai bahasa itu dapat digunakan untuk berbicara satu sama lain? Mereka menciptakan sebuah piranti lunak (software) untuk saling berbicara satu sama lain. Mereka semua mempunyai frekuensi yang berbeda, tetapi piranti lunak itu dapat berinteraksi dengan semua bahasa yang berbeda-beda itu. Jika hal itu dapat dilakukan dengan piranti lunak, apakah kalian pikir bahwa Allah SWT tidak dapat memberikan piranti lunak yang demikian itu kepada Rasul-Nya yang melalukan Isra Mi`raj?
Serupa dengan itu terdapat begitu banyak bahasa yang dapat dilihat dan dimengerti oleh mereka yang mewarisinya dari Nabi SAW. Itu harus kalian pahami …
Kadang-kadang kalian melihat pertunjukan di panggung dan di sana ada seorang tukang sulap. Tukang sulap itu mengambil seekor kelinci dari topinya. Berapa banyak? Dia terus saja mengeluarkan kelinci itu. Atau dia melambaikan tangannya dan membuat seseorang menjadi lenyap. Itu berasal dari dua malaikat Nabi Sulayman AS.
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh Setan-Setan pada masa Kerajaan Sulayman AS, padahal Sulayman AS tidak kafir, hanya Setan-Setan itulah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babylon yaitu Harut AS dan Marut AS, sedang keduanya tidak mengajarkan kepada seorang pun sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanya cobaan, oleh sebab itu janganlah kamu kafir.” Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang dengan isterinya. Dan mereka itu tidak memberi mudarat (keburukan) dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah SWT. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui [QS 2:102].
Wa labis ma syaraw bihi anfusahum… Allah SWT berfirman bahwa mereka mengajari manusia bagaimana memecah belah manusia satu sama lain untuk menimbulkan kekacauan dan tidak memberi manfaat satu sama lainnya.
Apa yang dikerjakan para penyihir itu? Mereka mengubah frekuensi cahaya yang sedang dipancarkan. Sehingga frekuensi itu… sehingga ketika mereka menggerakkan tangan mereka, mereka mengubah frekuensi itu. Dan kemudian kalian tidak lagi melihat apa yang berada di panggung; atau mereka memperlihatkan frekuensi dari kelinci kepada kalian. Jika demikian keahlian penyihir itu, bagaimana halnya dengan Nabi SAW? Bahkan bagaimana pula dengan para Sahabat? Sayyidina Umar RA dalam sedetik bisa mencapai Saariya RA (Panglima perang Sayyidina Umar RA) dari Madinah al-Munawwarah ke Syam (Damaskus).
“Dan hal-hal demikian itu sebagaimana turun di Babylon kepada malaikat Harut AS dan Marut AS. Namun tidaklah mereka mengajarkan seseorang hal yang demikian tanpa mengatakan, “Kami hanya untuk mencoba-coba; jadi janganlah menjadi musyrik.”
Jika orang mewarisi dari Setan, bagaimana orang-orang keras kepala ini mengatakan bahwa tak seorang pun mewarisi dari Nabi SAW? Dari mana mereka belajar ilmu yang seperti itu, tasawuf. Dan mereka menjadi begitu congkak sehingga mereka tidak dapat menangkap frekuensi demikian ini.
Mereka belajar dari Setan mengenai cara-cara untuk menanamkan konflik di antara suami dan isteri. Dan betapa sungguh buruknya bahwa mereka telah menjual diri mereka sendiri jika sekiranya mereka tahu. Jika demikianlah halnya, segala sesuatu memiliki bahasanya masing-masing, apabila kalian memiliki hati yang benar-benar murni, alaa bi-dzikrillah tatma’in al-quluub “Mereka yang beriman, dan hatinya mendapatkan ketenangan (kepuasan) dalam mengingat Allah SWT. Karena sesungguhnya dalam mengingat Allah SWT hati mendapatkan kepuasan.” [QS 13:28]
Allah SWT memberikan sebuah bahasa kepada bumi dan memerintahkannya untuk memuji-Nya terus-menerus di daerah tertentu, karena telah terjadi terlalu banyak korupsi di sana. Ketika puji-pujian itu dimulai, hal itu menimbulkan terlalu banyak gelagak (seperti mendidihnya air). Kaana tastajiir.
Bumi menangis, memohon kepada Allah SWT dan mendidih, memohon bantuan surgawi pada malam itu. Memohon kekuatan surgawi untuk turun ke bumi. Memohon kepada Allah SWT untuk mengirimkan awliya-Nya untuk mengambil korupsi itu. Memanggil Mahdi AS untuk datang. Dan suara itu datang dari daerah itu. Daerah di Indonesia itu, terdapat banyak sekali Awliya di sana, terdapat banyak sekali Jinn Muslim di sana. Di seluruh daerah itu, Thailand, India, Sri Lanka, Samudera Hindia. Mereka memohon agar dikirimkan kekuatan surgawi dari atas. Musim Hajji datang. Dunia…. Kebanyakan hadis (tentang Hari Akhir) telah terjadi. Lihatlah dalam kitab hadis, Sahih Muslim dan Bukhari. Dunia datang kepada akhirnya.
Mereka berdoa dan berdoa dan berdoa begitu banyak; dan (doa) itu membumbung ke angkasa dari daerah itu. Mereka yang mengetahui bahasa getaran itu, dikaruniai kesucian, mereka tahu apa yang sedang terjadi. Janganlah menganggap gempa bumi datang secara acak seperti itu. Mereka mengatakan terdapat sabuk gempa bumi. Itu adalah sabuk Awliya, dan Jinn. Itu adalah maqam utama para Awliya dan Jinn. Mereka adalah yastajiiruuna billah.
Itu hanya sebuah guncangan kecil, tunggulah guncangan yang lebih besar lagi. Ketika seluruh bumi ini bergetar (terguncang) serentak. Wahai mukmin, berusahalah untuk mempelajari bahasa bumi, matahari, dan bulan. Pelajarilah bahasa alam semesta. Maka kalian akan berkata seperti sabda Nabi SAW, “Jika kalian tahu apa yang Aku tahu, kalian akan lebih banyak menangis dan lebih sedikit tertawa.” Kita bukan diciptakan hanya untuk mengejar hasrat yang buruk.
Semoga Allah SWT melindungi kita dari bencana besar yang sedang mendatangi. Nabi SAW bersabda, “Terlalu banyak gempa bumi yang terjadi pada Hari Akhir.”
Empat tahun yang lalu Mawlana mengatakan kepada saya, “Anakku, akan datang suatu hari di masa mendatang yang sangat dekat ini, di mana engkau akan mendengar bahwa 100.000 orang meninggal, 500.000 orang meninggal, sebuah kota lenyap.”
Muhyiddiin ibn Arabi QS berkata bahwa akan datang satu waktu di mana orang akan berjalan di atas mayat. Kini kalian telah menyaksikannya. Tidak seorang pun percaya kepadanya, bahkan mereka masih bicara buruk tentang dia.
Apa yang kalian pikirkan ketika bencana yang besar datang, idza zu lzilat al-ardhu zilzalaha.
Kita harus berusaha sebaik-baik yang dapat kita lakukan. Kita bukan Sahabat Nabi SAW, kita buka Awliya. Karena kita lemah dan tak berdaya, inna ma `amaalu bin-niyyaat. Setiap perbuatan tergantung pada niatnya. Kalian hanya harus menetapkan niat kalian. Kita tidak dapat berbuat apa yang diperbuat oleh Nabi SAW. Kita tidak dapat berbuat apa yang diperbuat oleh Sahabat. Kita tidak dapat berbuat seperti yang diperbuat oleh Awliya. Kita hanya dapat melakukan seperti apa yang dilakukan oleh semut.
Bumi masih memohon berlindung kepada-Nya terhadap korupsi yang sedang berlangsung hingga hari ini. Lokasi itu adalah lokasi untuk korupsi. Kini mereka tidak lagi berada di sana.
Kini mereka melakukan di banyak lokasi di Teluk (Timur Tengah). Mereka membuat sebuah resor di Teluk dari banyak pulau yang mengambil bentuk seluruh bumi. Dan mereka menjual rumah di sana, sehingga kalian dapat membeli sebuah rumah, misalnya di Pulau Somalia. Dan segala macam pelacuran dan perzinaan dan mabuk-mabukan sedang berlangsung di sana. Itu juga mendatangi mereka. Allah SWT tidak meninggalkan mereka. Siapa pun yang melawan Allah SWT, Allah SWT akan melawan mereka. Semoga Allah SWT menyelamatkan kita dan menyelamatkan kita dari orang yang korup.
Bi-hurmatil fatiha.
No comments:
Post a Comment