15 November 2008

Tertipu oleh Hawa Nafsu

Shuhba  Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS 

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

Seseorang mungkin tinggal di rumah yang besar dengan perabotan yang indah.  Ia mungkin memiliki perhiasan, emas dan mobil yang banyak.  Tetapi merasa bahwa semua ini akan membuatnya bahagia hanyalah imajinasi saja, bukan kenyataan.

Seseorang mungkin pergi ke kafe, duduk sebentar, minum secangkir teh dan pergi.  Yang lain punya kesempatan untuk pergi ke tempat yang lebih mahal, dengan lebih banyak hal-hal menarik yang bisa dinikmati.  Dua keadaan  tersebut sangat  berbeda.  Yang kaya membawa beban.  Orang yang pertama membayar 50 sen (cukup untuknya).  Yang kaya membayar 50 pound, 100 atau 500 pound dan itu akan jadi beban baginya, karena: Beban yang dibawa  seseorang  tergantung seberapa banyak ia memuaskan hawa nafsu fisiknya.

Yang dilakukan oleh beban terhadap seseorang ibarat penggilingan terhadap gandum (beban akan menggiling orang).  Keserakahan akan berujung pada ketidakbahagiaan.

Para rasul dan penerus mereka, para awliya, memberi nasihat agar orang-orang hidup sederhana, dengan kehidupan yang mudah dan beban yang ringan.

Seperti orang yang bepergian tanpa membawa koper-koper.  Saat  turun dari pesawat ia bisa langsung keluar bandara.  Tetapi  orang yang membawa koper-koper yang berat, akan kerepotan.

Apakah penderitaan manusia ini?

Orang yang baik akan berbuat kebaikan untuk dirinya, orang yang jahat hanya akan menyusahkan dirinya.

Wa min Allah at tawfiq

 

No comments: