20 February 2009

Dunia adalah WC

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS
Lefke, Siprus: 17 Juni 2002

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin



Permintaan kalian yang bermacam-macam dan terus-menerus pada Allah SWT—ibarat permintaan semut pada manusia—semua hanya sebatas tingkat kemanusiaan mereka. Namun dengan Kemurahan-Nya, jika kalian memohon sebuah samudra—Samudra-Samudra Ilahiah-Nya—maka hal itu hanya ibarat satu titik kecil bagi Allah SWT. Inilah kesenangan bagi umat manusia. Kalian telah diciptakan untuk hal itu. Bukan untuk kehidupan kotor.

Di titik mana kalian telah sampai? Itu yang Saya tanyakan ketika ada beberapa orang Inggris datang. “Apa yang kalian lakukan?“ -- “Kami berbisnis.” -- “Apakah kalian telah sampai pada titik di mana kalian mampu membeli seluruh London?“ “Bertahun-tahun bekerja, kami hanya mempunyai sebuah rumah sederhana, selama 40 tahun kami harus mencicil, itu pun belum selesai juga.” Hentikan itu! Jika niat kalian untuk memiliki seluruh London, atau Mesir atau Jerman. Kalian kira Istanbul hanya khusus untuk kalian saja?

Dalam sekejap, manusia bisa mati. Lalu menuju ke mana berbagai usaha keras dan bekerja tak kenal istirahat itu? Kita diciptakan bukan untuk dunya. Dunya bukan khusus untuk seseorang, namun dunya adalah untuk semua orang! Inilah contoh yang sederhana; ada WC (water closet/toilet) untuk umum. Apakah kalian kira setiap orang yang memasukinya akan tinggal menetap di sana? –khusus diperuntukkan untuk kalian saja—begitukah yang kalian kira? Cepat keluar! Walaupun kalian betah dan ingin menetap di dalam sana, tetapi kalian harus keluar. Hanya orang gila dari RSJ yang berpikiran seperti itu.

Siapapun yang ingin masuk WC, harus cepat keluar – karena dia tahu, fasilitas itu bukan hanya untuk dia saja. Gunakan bila perlu, lalu cepat selesaikan. Ada yang tidak betah di dalam sana, tetapi karena butuh, maka dia akan cepat-cepat menyelesaikan dan bergegas keluar. Tetapi manusia sekarang malah ingin cepat-cepat memasukinya, mereka pikir ini pasti tempat yang sangat bagus...bagaimana bisa?

Telah tertulis dalam kitab-kitab suci bahwa itulah kenyataan akan dunia ini. Adam AS dan Hawa RA—mereka diciptakan dan menetap di surga sebagai tempat tinggal mereka. Mereka diizinkan makan apa saja, dari pohon apapun, tidak masalah. Mereka tidak memerlukan WC. Hanya ketika mereka makan dari pohon yang terlarang, lalu perut mereka mulai berputar-putar, maka mereka merasa harus pergi ke suatu tempat. Padahal surga adalah tempat yang bersih dan tak ada WC. Ketika mereka bertanya tentang WC, maka malaikat-malaikat memintanya untuk turun, karena WC adanya di Bumi. Di setiap tempat, dari barat sampai timur, utara sampai selatan penuh dengan WC. Manusia saling iri dengki, untuk alasan apa? WC!

Identitas kalian di bumi telah tertulis dengan huruf-huruf besar. WC. Jika manusia memahami dunia ini dengan menggunakan pikiran mereka, maka tak akan ada pertikaian, kedengkian, kejahatan, kebencian. Manusia telah kehilangan pengamatan yang benar. Setan mengelabui mereka dengan membuat dunia terlihat indah untuk sementara. Kita sedang berbicara pada tingkat terendah bagi mereka yang ada di sana. Yang selalu berniat jahat dan berprasangka buruk pada yang lain. Yang miskin marah pada yang kaya, karena yang kaya dianugerahi segala macam. Padahal mereka hanya diberi WC, WC yang besar.

Generasi baru sekarang, di akhir abad 20-an -– mereka membuat WC di dalam kamar tidur atau ruang-ruang lain. Di rumah-rumah baru, mereka bahkan membangun kamar tidur di sekeliling WC, karena para arsitek menyarankannya. Setiap kamar ada satu WC, tidak ada kamar tidur yang terpisah dengan WC. Sekarang kalian tidak lagi menyebut WC tetapi disebut dengan ruang istirahat (rest room). Kalian bahagia tinggal di Dunya? Baiklah… Semoga Allah SWT memberkahi kalian dan mengampuni saya.

Demi kehormatan hamba Allah SWT yang paling terhormat, Sayyidina Muhammad SAW, Fatiha!

Wa min Allah at tawfiq

No comments: