Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS
A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin
Grandsyekh mengutip dalam kitab suci al-Quran--bahwa ada dua (macam) surga: pertama adalah yang nyata, dan yang lain hanyalah bayangan atau tiruannya. Allah SWT akan menganugerahi hamba-hamba-Nya menurut harapan dan keinginan mereka ketika di dunia. Siapa yang puas dengan kenikmatan hidup dan menginginkan kenikmatan yang lebih dahsyat lagi serta meletakkan Tuhan pada posisi kedua di hatinya, maka kelak Allah SWT akan memberinya sesuai dengan apa yang diinginkannya, yaitu sebuah Surga yang penuh dengan segala kenikmatan, kebun-kebun indah, istana-istana mewah dan perawan-perawan yang cantik. Semua hadiah itu akan menjadi sesuatu yang tak terbayangkan keindahannya dibandingkan dengan segala keindahan di atas bumi ini.
Dan Surga yang asli dalam Hadirat Ilahi yang juga merupakan maqam tertinggi (Maqamul Shidiq) – sama sekali berbeda dengan surga tiruannya. Nabi SAW bersabda bahwa di sana tidak akan ada istana-istana, tak ada taman-taman dan wanita-wanita. Kita akan menemukan senyuman Tuhan, Wajah Ilahiah yang berseri-seri.
Dalam surga bayangan, hamba-hamba hanya akan melihat Wajah Ilahiah sekali seminggu saat Salat Jumat berjamaah. Ketika para penghuni surga melihat Cahaya yang memancar dari Wajah Ilahiah-Nya, mereka akan melupakan segala hal. Hal ini akan berlangsung sampai tabir-tabir Keagungan menjadi semakin berkurang; lalu mereka akan kembali pada diri mereka lagi dan melanjutkan menikmati keindahan surgawi--yang semakin meningkat, nampak baru kembali dan penuh cahaya dari sebelumnya.
Tetapi, bagi mereka yang bekerja di dunia ini hanya demi rida Allah SWT semata, maka Allah SWT akan membawa mereka menuju Hadirat Ilahiah-Nya dan tidak akan melepaskan mereka lagi. Ini benar. Begitu berharganya pengalaman itu, maka demi sedetik saja di dalam Hadirat Ilahi, Grandsyekh akan melepaskan delapan Surga yang lain. Penghuni kedua surga itu puas akan Tuhan mereka, baik yang di Taman Surga maupun yang berada dalam Hadirat Ilahi.
Sekarang kalian bebas untuk memilih: jika kalian lebih memilih kenikmatan-kenikmatan fisik, kelak kalian akan menemukan apa yang sudah menjadi kebiasaan. Namun jika dalam kehidupan sekarang ini kita selalu menumbuhkan cinta pada Tuhan di dalam hati, maka kelak kita akan berada dalam Hadirat-Nya.
Bagi setiap kelompok selalu ada pengembangan terus-menerus dalam maqam-maqamnya. Allah SWT akan menganugerahi mereka kemurahan yang terus meningkat sesuai level-level mereka. Sebagai contoh, seorang anak yang belum dewasa akan memilih berteman dengan anak-anak sebaya mereka daripada berteman dengan orang-orang dewasa. Sebaliknya orang-orang dewasa pun tidak akan senang bila berteman dengan anak-anak.
Maka di akhirat kelak, masing-masing akan bersemi dalam cabang masing-masing. Mereka tidak akan melihat posisi mereka sebagai suatu kekurangan dibanding yang lain; tak ada kedengkian dari penghuni Surga yang lebih rendah terhadap mereka yang berada di tingkat yang lebih tinggi. Karena Kepuasan mereka akan Tuhan telah menjadi sempurna.
Wa min Allah at tawfiq
No comments:
Post a Comment