22 February 2009

Mengaku sebagai Syekh

Shuhba  Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS

10 September 2000

  

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

 

Tetapi jiwa tidak bisa ditipu.  Salah seorang saudara kita yang berasal dari Pakistan dan bernama Zainal Abidin, datang ke London kemudian bergabung bersama kita dan saya hanya berkata kepadanya bahwa dia boleh berkata kepada penduduk di Pakistan, Hindustan, dan Bangladesh untuk mengikuti tarekat Naqsybandi.  Dan saya mendengar bahwa dia datang menentang kehendak saya, dia datang ke sini dan mengaku dirinya Syekh. 

Menjadi Syekh tidaklah mudah.  Tetapi yang saya dengar, dia mengaku sebagai Syekh baik di sini maupun di tempat lian dan dia juga berbicara dengan menentang pemegang otorisasi Syekh untuk benuanya, yaitu Syekh Hisyam QS.  Dan beliau diotorisasi oleh Grandsyekh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani QS, ‘ala-Allahi ta’ala daiman, dan berdasarkan perintahnya kami memberi izin kepada beliau untuk datang ke Amerika dan menyerukan orang-orang untuk masuk Islam dan dalam hal spiritual mereka… tumbuh dan berkembang dalam tarekat Naqsybandi yang mulia.  Dan beliau melakukan usahanya yang terbaik di sini.  Saya merasa senang kepadanya, begitu pula dengan Grandsyekh dan Rasulullah SAW.  Jika seseorang berbicara menentang beliau, dia hanya akan membuat Setan senang kepadanya, tidak akan membuat saya bahagia.  Jika ada sesuatu yang menentang Syekh Hisyam QS, maka itu akan sampai kepada saya dan Grandsyekh. 

Saya menyesal bahwa orang itu membuat pernyataan yang menentang Syekh Hisyam QS dan membuat dirinya sebagai seorang Syekh yang mempunyai otorisasi.  Tidak, saya bisa mengirimnya ke suatu desa untuk duduk di sana.  Tidak ada yang lain, tidak.  Tidak ada alasan lagi baginya untuk berada bagi suatu benua.  Tidak.  Semoga Allah SWT mengampuninya, mengampuni saya dan memberkati kalian semua, ya assalamu’alaikum.  Kalian perlu mengetahui hal di luar.  Luar yang ini.  Bukan di sini. 

Wa min Allah at taufiq

 

No comments: