21 April 2009

Qutub Masa Kini

 Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Adnan Kabbani QS

 

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin 

Pada masa kita sekarang ini, maqam tertinggi adalah maqamnya Mawlana, di mana kita sekarang sedang memasukinya.  Kalian pun akan mencibir, bahwa setiap orang berkata sama tentang Syekhnya dan semua mengira bahwa Syekh merekalah yang mempunyai maqam tertinggi.  Namun kalian harus sadar bahwa setiap sahabat Nabi SAW mempunyai sebuah rahasia, dan kalian akan tahu maqam Mawlana dengan membandingkannya dengan Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq RA di antara para sahabat.  Dalam majelis ilahiah Nabi SAW, beliau mengutarakan, “Biarkan semua awliya tahu bahwa Abu Bakar ash-Shiddiq RA pada masa sekarang ini, bagi-ku (Nabi SAW) adalah Syekh Nazim QS!” 

Di setiap waktu, pasti ada seorang Shiddiq, karena maqam itu tidak pernah kosong.  Kami tidak membawa berita ini dari saku kami sendiri.  Ini berasal dari majelis ilahiah Nabi SAW.  Beliau tidak memberikan maqam shiddiq  pada setiap awliya.  Adakah dari para awliya ini yang berani maju sambil mengatakan, “Akulah Shiddiq bagi umat sekarang ini.  Siapa yang berani mengatakan hal seperti itu?  Pernahkan kalian mendengarnya dari para awliya?  Tidak seorang pun yang berani mengatakan hal ini, kecuali dia yang telah berada pada maqam ini.  Saya mendengarnya dari Grandsyekh, dan sayalah yang menulis wasiat terakhirnya. 

Grandsyekh mengatakan dalam wasiatnya, “Seperti Abu Bakar  ash-Shiddiq RA bagi Nabi SAW – maka Syekh Nazim QS adalah bagiku.  Nabi SAW dalam majelis ilahiahnya telah memberikan maqam as-Shiddiq pada Syekh Nazim QS dan tidak bagi yang lain.”  Sekarang kalian tidak akan menemukan awliya-awliya asli lainnya.  Mereka semua disembunyikan.  Namun kalian akan menemukan banyak orang yang membuat dirinya sendiri sebagai Syekh.  Mudah, katakan saja: aku seorang Syekh.  Siapa yang lebih tahu darimu? Namun jika kalian bukan dianugerahi oleh Allah SWT dan Nabi-Nya SAW dengan maqam seorang Syekh, maka hal ini tidak akan berhasil. 

Beliau yang ditunjuk oleh Allah SWT adalah Syekh yang asli.  Beliau mempunyai seluruh kode dan kunci yang dapat dipakai untuk membuka pintu kalian agar mendekat pada Allah SWT.  Apalagi yang kita inginkan kecuali menerima cahaya ini?  Kami menginginkan Allah SWT.  Ilahi anta maqshudi wa ridhaka matlubi (Tuhanku, Engkaulah puncak tujuanku, dan ridha-Mu yang kumohon).  Apa yang kita inginkan adalah barakah-Nya, tidak ada yang lain.  Siapa yang mampu membuat kalian ke sana, dialah Syekh yang asli, bukan mereka yang mengklaim diri sebagai Syekh.  Atau yang mempunyai keajaiban, karena syaitan pun mampu membuat keajaiban, namun mereka tidak mampu mengantar kita pada Allah SWT.  “Amanat, kunci-kunci kalian semua ada di tanganku.” Kata Mawlana.  Ketika kita mendapatkannya, kita akan mampu memasuki pintu Allah SWT. 

Dunia ini penuh dengan para Syekh.  Namun, coba tunjukkan pada saya, satu orang yang mampu mengantar yang lain menuju Hadirat Allah SWT, seperti yang dilakukan Grandsyekh `Abdullah al-Faiz ad-Daghestani QS pada Syekh kita, Mawlana Syekh Nazim QS. Mawlana mampu membawa al-awwalin wa-l-akhirin, dari yang pertama sampai terakhir, dari sejak hari LA ILAHA ILLALLAH sampai ke hari MUHAMMADUN RASULULLAH SAW, dari sebelum keabadian sampai setelah keabadian. 

Beliau akan mengantar semuanya pada Hadirat Allah SWT.  Beliau memiliki kekuatan itu.  Itulah mengapa beliau menjadi seorang Shiddiq.  Dan itulah mengapa beliau seorang Syekh.  Beliau ditunjuk oleh Nabi SAW dan Allah SWT dalam majelis suci.  Semua awliya membutuhkan beliau karena beliau adalah sultan, sedangkan awliya lain bukan.  Hanya ada satu sultan.  Para awliya yang asli akan segera mengakui bahwa Mawlana Syekh Nazim ق adalah seorang sultan.  Namun Syekh palsu tidak mampu melihatnya, karena ego mereka sangat tinggi dan setan sedang beraksi dalam diri mereka. 

Seorang wali asli, dikirim oleh Allah SWT tidak lain untuk memerangi ego dan syaitan.  Maka dari itu, sejak pertama kalian mengenal Mawlana, beliau akan memerangi ego dan syaitan kalian. Jika ego dan syaitan itu telah lenyap, maka cahaya Allah SWT akan mengalir dalam diri kalian.  Jika kalian telah menyala dengan cahaya Allah SWT, maka kalian bukan lagi seorang manusia biasa, tidak. Kalian akan menjadi seseorang yang dibutuhkan oleh orang lain. Jika kalian memasuki suatu tempat, maka jin atau malaikat atau para penghuni makam akan keluar dan ingin mengambilnya dari diri kalian, karena mereka mampu melihatnya.  Bahkan manusia biasa, ketika melihatmu, mereka ingin mendekatimu.  Mengapa? karena cahaya yang dinyalakan oleh-Nya.  

Jika ada maqam yang kosong, walaupun seorang nabi telah wafat, maqam itu harus diisi lagi sampai nabi terakhir SAW.  Setelah beliau, ada 124.000 sahabat, setiap dari mereka membawa rahasia dari nabi-nabi yang berbeda.  Sayyidina Abu Bakar RA sebagai Shiddiq membawa rahasia nabi terakhir SAW.  Ketika para sahabat ini wafat, para awliya mengisi maqam-maqam mereka.  Itulah sebabnya, seorang awliya mewakili setiap maqam dari seorang nabi yang berbeda dengan penunjukkan dari Allah SWT.  Dan di antara mereka hanya satu yang berada pada maqam Shiddiq, yang membawa rahasia Nabi terakhir, Muhammad SAW. 

Bagaimana kalian mengetahui sang Shiddiq ini?  Sangat mudah! Ketika kalian melihat orang-orang berkumpul mengerumuni beliau, namun ketika kalian duduk bersama beliau, kalian akan melihat bahwa beliau biasa saja.  Bisa didekati oleh semua kalangan, seperti manusia normal lainnya.  Itulah karakter Shiddiq. Mereka tidak menampakkan diri sebagai apa pun.  Mereka selalu menyembunyikan diri mereka sehingga tidak seorang pun mengetahui beliau kecuali sebagai manusia biasa saja.  Kalau tidak, beliau tidak akan mampu mengontrol gerakan Samudra Keesaan Allah SWT dalam segala ciptaan-Nya melalui dunia Nama dan Atribut-Nya.  Mereka bertanggung jawab akan seluruh rangkaian gerakan itu, di mana kita sedang “nampak” sekarang ini.  Itulah mengapa para Shiddiq tidak mempunyai waktu untuk menonjolkan diri. Mereka sibuk dengan tugas-tugas dalam maqam itu.  Jika kalian ingin belajar cara berwudu atau salat, pergilah pada Syekh yang dapat mengajari hal itu.  Kami mempunyai hal lain yang harus dikerjakan. 

Alhamdu li-l-Lah, bila kita berkesempatan berjumpa dengan awliya seperti itu.  Sebuah kesempatan luar biasa yang tidak setiap orang memilikinya.  Seperti sebuah lotere-undian.  Jutaan orang akan membelinya, namun hanya beberapa yang menang.  Bagi umat manusia, mereka yang sedang mencapai sang Shiddiq, mereka mendapat hadiah itu. “Partai Allah SWT” selalu terdiri dari beberapa orang saja.  “Kam min fi’atin qalilatin ghalabat fi’atan katsira wa qalilun min ‘ibadia-sy-syakirun.” 

Partai Allah SWT selalu hanya sedikit dan meliputi yang banyak.  Dan mereka adalah orang-orang yang bersyukur.  Mereka yang menyukai berada di Jalan Allah SWT, nabi dan awliya.  Tidak semua bisa seperti itu.  Sebuah barakah yang luar biasa dari Allah SWT  bagi kita sehingga bisa berada di jalan itu.  Wa min Allah at-tawfiq bi hurmat al-Fatiha.

No comments: