20 April 2009

Realitas Nabi Muhammad SAW

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani QS

Jakarta, 7 Oktober 2003 (11 Syakban 1424H)

 

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin 

 

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh,

Di antara Sifat-sifat  Allah SWT, sifat Rahmaan yang  muncul di bulan Syakban adalah para kekasih-kekasih Allah SWT, sementara Ramadhan adalah bulan di mana keseimbangan nampak, bulan di mana Allah SWT menampakkan orang-orang yang cinta pada Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT.

Saya sangat bangga dan bahagia karena Saya dapat berkunjung kembali pada kalian di bulan Sya`ban yang suci ini. Saya bangga menyampaikan pada kalian pesan Mawlana Syaikh Nazim QS mudah-mudahan Allah SWT akan mengumpulkan kita dengan Muhammad SAW dan Imam Mahdi AS.

Sebuah realitas tidak akan nampak kecuali oleh realitas itu sendiri. Allah SWT menciptakan Muhammad SAW sebagai sebuah hakikat yang besar, tak ada yang bisa mengenal Muhammad SAW kecuali Muhammad SAW itu sendiri. Tak ada siapa pun yang bisa menyamai Nabi Muhammad SAW, karena dialah satu-satunya Nabi yang telah sampai pada hakikat ubudiyah yang sangat tinggi, dialah hamba yang paling sempurna, dialah hamba yang paling sederhana dan paling menghambakan diri di hadapan Allah SWT. 

Tidak ada yang bisa mengenal Nabi SAW secara total, para sahabat hanya mengenal Muhammad SAW secara partikular saja, sangatlah kecil yang mereka ketahui. Dari semua sahabat yang diberikan ilmu mengenal Nabi Muhammad SAW adalah `Ali RA, KW.  `Ali  RA, KW diberi keistimewaaan oleh Nabi SAW, hingga Rasulullah SAW mengatakan, "Aku adalah gerbang ilmu dan `Ali RA, KW adalah pintunya".  `Ali RA, KW diberi keistimewaan mengenal Nabi Muhammad SAW lebih dari yang lain, tetapi tetap saja dia tak bisa sampai pada realitas Nabi Muhammad SAW yang sesungguhnya. Realitas Nabi SAW diajarkan oleh Nabi SAW kepada `Ali RA, KW, tetapi sangat sedikit `Ali RA, KW mengambil bentuk realitas Nabi, kemudian dia pindahkan dan transmisikan kepada Imam Mahdi AS. Saat ini kita semakin dekat kepada era Imam Mahdi AS, dan hakikat tersebut saat ini diberikan kepada awliya, sedikit demi sedikit mereka diberi pengetahuan untuk menangkap realitas Nabi Muhammad SAW.

Nilai tasawwuf yang sangat tinggi dari realitas Muhammad SAW, yang ditransmisikan kepada awliya  bagaikan kilat di langit, di mana terjadi kontak antara kutub positif dan negatif, yang seandainya kilat tersebut menyentuh seseorang, maka niscaya orang itu akan terkena guncangan elektrik (setrum) yang sangat tinggi hingga orang itu akan terjatuh. Para awliya ketika tersentuh kilat rasul mereka juga akan jatuh, karena hal ini merupakan beban yang sangat besar di mana sebagian orang tak mampu menerimanya. Itulah pengalaman-pengalaman spiritual  yang dirasakan awliya ketika mereka bersentuhan dengan realitas Nabi Muhammad SAW. 

Di dalam diri manusia  ada unsur tanah, yang merupakan unsur negatif.  Kita bayangkan ketika kilat menyentuh manusia, maka unsur positif akan bertemu dengan unsur negatif. Pertemuan kedua unsur itu kita rasakan sebagai "serbuan kilat elektrik" yang sangat besar, sehingga menimbulkan goncangan dalam diri kita. Kilat itu simbol realitas Muhammad SAW, tanah yang kita injak merupakan unsur negatif adalah  simbol dari Setan, ketika realitas Nabi SAW sampai pada Awliya, maka Setan tak senang sehingga akan terjadi guncangan-guncangan karena Setan tak ingin realitas Muhammad SAW sampai kepada umat manusia. Saat ini realitas Rasulullah SAW yang sampai pada Imam Mahdi AS dan Awliya sudah mulai ditransmisikan kepada jiwa kekasih-kekasih Allah SWT. Tak ada yang dapat mencegah, siapapun tak ada yg bisa mengingkarinya! Imam Mahdi AS akan hadir dalam waktu dekat, dan tak ada yang bisa mengingkari keberadaannya.

Ketika kita bicara tentang realitas Muhammad SAW, maka realitas Muhammad SAW itulah yang pertama kali diciptkaan Allah SWT melalui Nuur Muhammad SAW atau cahaya Muhammad SAW, kemudian cahaya itu melahirkan cahaya-cahaya lain yang gemerlapan, percikan-percikan cahaya itu  bagaikan bintang di alam semesta ini. Ada  milyaran bintang-bintang yang kita saksikan  di alam semesta yang lahir dari realitas Nabi Muhammad SAW, bintang-bintang tersebut bagaikan individu-individu manusia, ada yang kecil ada yang besar. Yang besar seperti cahaya para awliya, sedangkan bintang yang kecil adalah individu yang kecil. Ada juga  bintang yang kadang timbul-tenggelam, hal ini seperti halnya iman dalam diri manusia, yang kadang kuat kadang lemah sehingga cahayanya pun timbul tenggelam. Sedangkan bintang yang besar dan cahayanya gemerlapan  adalah ibarat  awliya, seperti  planet-planet di tatasurya  yang besar dan agung di alam semesta ini.

Perumpamaan lain  yang luar biasa untuk memahami realitas Muhammad SAW, adalah  seperti  air terjun. Kalau kita melihat derasnya air terjun yang  turun, yang kita lihat adalah airnya yang turun. Agar bisa turun, air tersebut harus melewati bebatuan yang besar, batu-batu itu bagaikan sebuah pintu. Kita bertanya darimana sumber air itu? Mungkin bisa jadi berada jauh di bawah kedalaman  gunung yang ratusan meter dalamnya. Kemudian kita bertanya mengapa air tersebut harus berasal dari bawah kemudian  naik ke atas untuk  kemudian turun kembali. Dan ketika turun pun  harus melewati batu-batu yang merupakan sebuah gerbang dari batu yang besar, mengapa harus begitu? Ini adalah makna dari perumpaaan hadist, "Aku adalah ilmu dan `Ali RA, KW adalah gerbangnya".

Sebuah rahasia besar realitas Muhammad SAW hanya diketahui oleh Nabi SAW sendiri, bahkan `Ali RA, KW yang merupakan pintu ilmu itu tidak bisa mengetahui realitas Muhammad SAW yang sesungguhnya.  Realitas itu sekarang berada pada  Imam Mahdi AS.  Allah SWT berkata,    "Wahai Muhammad SAW, Aku tak meminta apa-apa dari mereka kecuali cinta mereka kepada kerabatmu."  Kalau kalian ingin mengetahui realitas Nabi Muhammad SAW maka kalian akan mengetahuinya melalui Imam Mahdi AS,  Imam Mahdi AS akan membuka gerbang itu dan akan menyampaikan pada umat ini, karena  Imam Mahdi AS adalah kekasih (Awliya) Allah SWT.

Di tengah-tengah kita, begitu banyak problem yang kita saksikan, begitu banyak  penderitaan yang dialami kaum Muslim, problem itu begitu deras menimpa kita bagai air terjun, dia akan menghanyutkan siapapun yang menghalanginya. Seperti ikan Salmon yg punya kebiasaan menentang arus, dia berusaha untuk sampai ke atas, dia kerahkan seluruh tenaga dan akhirnya  sebagian besar ikan Salmon itu mati. Begitu juga  kaum Muslimin sebagian besar mati, dan hanya yang memiliki kekuatan yang akan sampai ke atas.

Saat ini yang memiliki  kekuatan terbesar adalah Imam Mahdi AS. Bila Imam Mahdi AS yang memiliki kekuatan sedemikian besar saja  belum diizinkan untuk keluar oleh Allah SWT, demikian pula dengan para Awliya dan para Sufi.  Meskipun demikian Awliya tidak terlena, mereka tetap bekerja dan mereka terus berusaha. Kalian, manusia biasa  jangan bersedih, kalian yang tak mampu berbuat apa-apa lakukanlah dzikrullah.  Ini adalah salah satu bentuk untuk merubah keadaan yang ada pada saat ini. Ketika kalian menghadapi cobaan berselawatlah, karena ini adalah tugas kita sebagai manusia. Kalau kalian ingin perubahan, mintalah pada Allah SWT agar Imam Mahdi AS segera diturunkan.

Kaum Muslim tak pernah minta Imam Mahdi AS, tapi kaum Nasrani selalu  minta agar Nabi Isa AS ’Yesus AS Sang Penyelamat’ diturunkan, itulah sebabnya Allah SWT mendukung mereka di dunia ini.  Kaum Yahudi pun meminta Messiah mereka. Kaum Nasrani terus-menerus meminta,  24 jam sehari melalui berbagai saluran televisi mereka. Tapi Muslim tak pernah berpikir tentang Mahdi AS, mereka tak pernah meminta pada Allah SWT agar Imam Mahdi AS diturunkan. Bila semua Muslim meminta, "Ya Allah kirimkanlah Imam Mahdi AS,  bila semua negara muslim meminta, maka Allah SWT akan mengirimkan  Mahdi AS kepada kita. Seharusnya setiap muslim berdoa kepada Allah SWT supaya Mahdi AS diturunkan, tetapi kaum muslim tak pernah meminta, maka Allah SWT tak memberikan pertolongan kepada umat Islam. Jangan heran jika umat Kristen dikabulkan doanya karena mereka selalu  minta agar Isa AS diturunkan.

Apa yang dibicarakan Muslim? mereka hanya bicara soal perbatasan negara, perbaikan ekonomi tetapi mereka tak pernah meminta Imam Mahdi AS. Misionaris sangat sukses karena dalam misi tersebut, mereka selalu mengajak orang-orang yg mereka dakwahi untuk Isa AS, mereka berkata bahwa Yesus AS akan segera kembali, mereka keluar-masuk hutan dan perkampungan dan mereka minta agar Allah SWT menurunkan Isa AS.

Tetapi ketika umat Muslim meminta Muhammad SAW, mereka  (Wahhabi) katakan itu bid'ah, meskipun  Muhammad SAW memberi syafa'at pada mereka, tetapi mereka katakan “Tidak!” Mereka katakan musyrik, bid'ah. Mereka selalu mengatakan, “Mari kita--umat Muslim—bersatu,” tetapi mereka tak pernah membanggakan Nabi Muhammad SAW, bahkan lebih jauh mereka katakan itu haram, syirik dan sebagainya. Ketika kita berselawat atas Nabi Muhammad SAW mereka—Wahhabi dan Salafi mengatakan itu adalah bid'ah, syirik, bahkan mereka telah menghina Nabi SAW, mereka letakkan Nabi Muhammad SAW dalam tingkatan yang sangat rendah. Kita-kaum Muslim jarang berselawat, inilah sebabnya mengapa Islam tidak pernah disukseskan oleh Allah SWT.  Kaum Wahhabi sekarang bahkan tidak menghormati keluarga Nabi SAW, maka Allah SWT akan marah.

"Katakan wahai Muhammad SAW: Aku tak meminta upah, Aku hanya minta agar mereka mencintai para kerabat Nabi (ahlul bayt)", dan Mahdi AS adalah kerabat Nabi yang paling besar di akhir zaman ini. Para Rasul menyaksikan amalan kita, bukan hanya di akhirat tetapi juga di dunia ini, Allah SWT sendiri  berfirman bahwa Muhammad SAW menyaksikan amalan kita, tetapi mereka--Wahhabi mengatakan bahwa hal itu tidak ada.  Sejak saat ini hingga Kiamat, Saya akan menentang segala bentuk penghinaan yang dilakukan Wahhabi, karena mereka selalu berkata bid'ah, syirik. Mereka tidak tahu bahwa rahasia sukses adalah ketika kaum Muslim mengangkat tinggi nama Muhammad SAW. 

Kristen selalu mengangkat nama Isa AS dan Allah SWT meridainya, tapi umat Muslim tak pernah mengangkat Nabi Muhammad SAW,  mereka merendahkan Muhammad SAW, mereka tak pernah berdoa untuk kedatangan Imam Mahdi AS. Bila Muslim berdoa maka akan banyak problem mereka yang dibantu oleh Allah SWT. Tidak ada jalan  untuk sukses kalau mereka tak pernah minta Mahdi AS, kalau mereka berselawat atas Rasulullah SAW dan  meminta Imam Mahdi AS, maka Allah SWT akan memberi mereka perekonomian yang baik, mereka akan sukses di dunia; dan di akhirat Allah SWT akan  memberi mereka lebih banyak lagi.

Imam Mahdi AS yang dijanjikan oleh Allah SWT akan segera muncul, saat ini kita jangan berasumsi bahwa apa yang kita bicarakan saat ini  hanya didengar oleh 200 atau 500 orang. Di tempat lain apa yang kita bicarakan saat ini ditangkap oleh ribuan kabel satelit para Awliya. Apapun yang dibicarakan oleh Awliya akan didengar oleh Awliya Allah SWT di seluruh penjuru dunia, mereka menangkap dan menyampaikan kepada umat, ada yang menerima sedikit, ada pula yang menerima banyak. Mudah-mudahan satelit di dalam diri kita semakin kuat sehingga kita bisa menangkap seluruh pesan-pesan dari para  Awliya Allah SWT, Amin. Fatihah. 

Wa min Allah at tawfiq

 

 

No comments: