28 July 2009

Pernikahan

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS 

 

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu  'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin  wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin 

Dalam Islam pernikahan adalah salah satu perbuatan yang suci.  Pada kenyataannya itu adalah perintah pertama dari Allah SWT kepada umat manusia.  Ini adalah dasar atau fondasi bagi semua karakter yang baik.  Tanpa pernikahan baik pria maupun wanita tidak akan selamat dari godaan setan.  Setiap agama menganjurkan para pemeluknya untuk menikah, dan dalam setiap agama zina merupakan hal yang terburuk.  Baik-buruknya dunia juga tergantung kepada pernikahan ini, menutup pintu terhadap banyak setan dan melindungi manusia agar tidak terjerumus ke neraka. 

Dalam Islam pernikahan adalah fondasi yang suci dan harus dijaga dan dipelihara dengan seksama.  Dalam Islam baik pria maupun wanita mempunyai hak-hak tertentu, dan satu sama lain harus saling menghormati.  Itu adalah nasihat yang diberikan Allah SWT kepada kita.  Suatu pernikahan diberkati Allah SWT  bila keduanya saling menghormati hak-haknya.  Pernikahan adalah fondasi dan keluarga adalah bangunan sosial.  Harus ada seorang kepala bagi setiap gedung.  Dalam Islam, Allah SWT menetapkan suami sebagai kepala keluarga dan istri harus mematuhinya.  Keluarga harmonis yang membuat Allah SWT rida kepadanya adalah ketika istri mematuhi suaminya.  Dalam Islam, ketika suami mematuhi istrinya, ia menjadi seorang pendosa, dan istrinya yang menyebabkan suami mematuhinya juga seorang pendosa.  Ketika suami mematuhi istrinya, ia akan kehilangan kepatuhan kepada Allah SWT.  Suami harus bijaksana, wanita mudah sekali percaya karena hatinya lembut.  Seorang suami ketika hendak melakukan suatu hal, bisa saja meminta istrinya, bukan berarti jawaban istrinya itu suatu perintah.  Ketika diminta istri bisa menjawab, “Terserah padamu.”  Wanita yang seperti itu membuat Allah SWT senang kepadanya.  Jika istri meminta, “Bolehkah aku pergi, bolehkan aku membeli ini, bolehkah aku melakukannya?  Itu adalah suatu perilaku yang baik.  Pada dasarnya seorang wanita harus bersikap lemah lembut terutama kepada suaminya.  Sekarang mereka bersikap lemah lembut kepada orang asing, tetapi keras sekali kepada suaminya, seperti mulut neraka.  Subhanallah, ia harus lebih sopan kepada suaminya sendiri daripada orang lain, dengan demikian Allah SWT akan membuatnya sebagai suami yang sempurna baginya.  

Dalam Islam seorang suami dilarang melihat wanita lain begitu pula bagi seorang istri untuk melihat pria lain.  Seorang suami harus melihat istrinya sebagai orang yang paling cantik dan manis.  Haram tidak manis, ia adalah racun bagi kalian.  Seorang istri harus melihat suaminya sebagai orang yang paling manis dan tampan, karena ia tidak berurusan dengan yang lain.  Surganya berada bersama suaminya, begitu pula surga suami adalah bersama istrinya.  Ketika Adam AS berada di surga, berjalan sendiri, terlalu banyak tekanan dalam hatinya.  Ia tidak mendapatkan kesenangan sampai Allah SWT menciptakan Hawa RA, istrinya.  Barulah surga terasa penuh dengan kenikmatan, sebelumnya itu benar-benar kosong.  Pria tanpa wanita tidak lengkap, juga wanita tanpa pria tidak lengkap.  Tidak ada yang bisa menyombongkan dirinya lebih dari yang lain, mereka saling melengkapi baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat nanti.  

Apa yang pertama harus diajarkan oleh orang tua kepada anak-anaknya?  Menurut hadis Nabi SAW, buatlah kata-kata pertama yang terucap dari mulutnya berupa nama suci Allah SWT, buatlah ia mengucapkan, “Allah, Allah, Allah.”  Siapa pun yang mengucapkan ini pertama kali, kita berharap ia dapat mengucapkan kembali di akhir hayatnya.

No comments: