14 August 2009

Anjing

Destur, ya Sayyidi, Meded…

A'uudzu billaahi minas-syaythaanir-rajiim

Bismillahir-rahmanir-rahiim

la hawla wa la quwatta illa bi-llaahi-l 'Aliyu-l 'Azhim.

 

Larilah menuju Allah SWT!  Dari siapa?  Dari setan.  Seorang anak kecil, ketika takut akan sesuatu, ia berlari menuju ayah atau ibunya.  Begitu juga dengan seorang mukmin, seharusnya lari menuju Allah SWT dari anjing-anjing setani. Anjing menyerang manusia, kalian tidak bisa mempercayai anjing. 

Saat Allah SWT menciptakan dan membentuk tubuh Adam AS dari tanah liat—sebelum roh masuk ke dalamnya—setan datang dan memeriksanya. “Ini akan menjadi suatu ciptaan baru, aku tidak menyukainya.”  Lalu setan masuk lewat mulut dan memasuki wilayah mana pun.  Ketika keluar ia mengatakan, “Tubuh ini kosong, tidak padat, banyak jalan untuk dimasuki, mudah sekali.  Aku bisa mengontrol tubuh ini sesukaku.  Banyak jalan untuk memasukinya.”  Akhirnya setan masuk lewat mata, telinga, mulut, pikiran, tangan, kaki, keluar dan meludahinya. 

Allah SWT memerintahkan Jibril AS, ”Cepat ambil potongan tubuh yang telah diludahi setan.”  Jibril AS memotong dan membuangnya, itulah pusar.  Potongan-potongan itu menjadi anjing.  Anjing-anjing mempunyai dua kelebihan: satu sisi dari manusia, sisi lain dari setan.  Oleh karena itu, anjing lebih suka bersama manusia.  Tetapi karena ia juga berasal dari setan, kalian tidak bisa mempercayainya.  Ia bisa menggigit kalian.  Banyak diberitakan di koran di mana seekor anjing menggigit majikannya.  Jangan percaya pada anjing, jangan percaya pada setan. 

Tetapi kenyataannya, manusia abad ke-20 dan 21 memelihara anjing.  Mereka mengatakan bahwa mereka telah mencapai peradaban tertinggi dan memelihara anjing sebagai tandanya.  Eropa, Amerika dan pengikut-pengikut mereka memelihara anjing-anjing dan bangga padanya.  Padahal setan menjadikan manusia-manusia ini sebagai budak-budak para anjing.  Pelayanan yang kotor. Ada papan-papan yang berbunyi: Pemelihara anjing harus membawa tas dan sekop, agar saat anjing membuang kotoran di jalan, pemiliknya harus membersihkan dan membawa-bawa kotoran itu. 

Allah SWT menciptakan kita untuk menjadi hamba-hamba-Nya, namun manusia-manusia abad 21, yang mengaku beradab, menurunkankan derajat mereka sendiri menjadi pelayan bagi kotoran-kotoran anjing.  Itulah peradaban. Ajaran-ajaran setan.  Berapa yang mereka belanjakan untuk anjing-anjing itu setiap harinya?  10 dolar?  Ada yang 50 dolar atau bahkan 100 dolar, karena anjingnya begitu besar, hingga manusia dapat menungganginya. Dan kalau anjing-anjing itu kecil, para wanita menggendongnya ke mana-mana.  Bahkan ada yang tidur seranjang dengan anjing. 

Napas anjing itu beracun, membawa berbagai penyakit kotor yang dokter pun tak mampu menanganinya.  Allah SWT mengatakan, “Jangan masukkan anjing ke dalam rumah.” Malaikat tidak mau memasuki rumah yang ada anjing-anjingnya, tetapi setanlah yang mendatanginya.  Di mana setan datang, malaikat pun tidak berkenan mampir. Ketika malaikat-malaikat datang, barakah pun turun; namun ketika setan yang datang, kutukan pun datang. Jangan masukkan anjing ke dalam rumah – karena setan bersama mereka. 

Mungkin ada 10 juta anjing di seluruh dunia?  Jika orang-orang membelanjakan 10 dolar per hari untuk tiap-tiap anjing, artinya mereka membuang 100.000.000 dolar per hari.  Dan 10 dolar tidak pernah cukup untuk anjing yang besar.  Ada salon khusus anjing, mereka dimandikan di sana.  Mungkin sehari 1 milyar dolar dihabiskan oleh pemelihara anjing.  Mereka tidak memberikan uang itu pada fakir miskin.  Mereka katakan, “Hak-hak anjing, hak-hak bintang.”  Jika mereka berikan uang itu bagi yang membutuhkan, mereka pasti bahagia dan hidupnya akan seperti di surga. 

Tetapi mereka jadikan diri sendiri sebagai budak binatang kotor.  Sebanyak apa pun kalian mandikan anjing-anjing itu, mereka tidak akan menjadi bersih.  Syariat mengatakan bahwa jika seekor anjing menjilat sebuah piring, maka kalian harus membersihkannya 7 kali dengan air dan sekali dengan tanah atau debu.  Karena air liur mereka mengandung bakteri, yang tidak akan pernah lepas dari piring itu kecuali kalian bersihkan dengan cara seperti ini.  Masyarakat heran akan penyakit-penyakit baru yang timbul, itulah alasannya. 

Anjing tidak bisa masuk ke dalam masjid.  Siapa yang membawa unsur setan pada dirinya tidak bisa memasuki masjid.  Jika orang-orang menjauhi masjid, itu karena mereka sedang bersama setan.  Saya katakan ini karena seluruh dunia sedang berlari mengejar setan.  Tanda persahabatan dengan setan itu adalah dengan menjadikan manusia sebagai budak-budak anjing.  Mengapa mereka tidak memelihara kambing atau domba saja?  'Kami bukan gembala.’  Tetapi kalian punya seekor anjing!  Itu teman saya, jadi saya tidur dengannya, bagaimana mungkin saya tidur dengan kambing?’  Padahal kambing memberi kalian susu, lebih baik menghormatinya. 

Pemerintah bahkan tidak mendukung binatang-binatang yang memberi manfaat.  Mereka melarang memelihara kambing, ayam di perkotaan.  “Kami terganggu dengan suara berisiknya.”  Tetapi setan mengajari bangsa barat untuk memberi aturan ringan terhadap anjing-anjing, mereka diizinkan untuk memeliharanya di rumah.  Jangan mengira api akan padam, namun semakin membesar dan membesar.  Api bahkan merambah Siprus dan bahkan negara-negara muslim lain, semuanya harus dibersihkan, dari tujuh orang, enam harus dimusnahkan. 

Semoga Allah SWT mengampuniku.  Oh Tuhanku, aku bukan bersama orang-orang seperti itu.  Jangan biarkan aku bersama mereka.  Katakan, “Jangan biarkan kami musnah bersama mereka.”  Sangat mengerikan apa yang terjadi perlahan-lahan mendekati setiap negara-negara.  Larilah menuju Allah SWT dan mohon untuk diselamatkan.  Demi kehormatan manusia paling terhormat di Hadirat Ilahi, Muhammad SAW, Fatiha

Wa min Allah at tawfiq

1 comment:

yudi andriana said...

Saya Tidak Mengerti dari mana diperoleh hak menghakimi orang-orang yang jauh dari masjid adalah temannya setan"

apakah masjid yang dimaksud adalah masjid dalam bentuk fisik ataukah masjid dalam pengertian yang sesunguhnya.

saya kadang menjumpai masjid malah menjadi tempat menggunjing ?