Sultan al-Awliya Mawlana Syekh Nazim al-Haqqani
Lefke, Siprus, 21 Desember 2012
"Subhaana ‘Lladzi yusabbihu ‘r-Ra`du bi-hamdihi wa ‘l-mala'ikatu min khiifatihi wa Huwa `ala kullu syay'in Qadiir." Sayyidina Abbas (r) berkata, “Barang siapa yang mengucapkan ini dan sesuatu terjadi padanya, aku akan bertanggung jawab atas penebusan (hukumannya).” Oleh sebab itu, bacalah berulang-ulang setiap waktu. "Subhaana ‘Lladzi yusabbihu ‘r-Ra`du bi-hamdihi wa ‘l-mala'ikatu min khiifatihi wa Huwa `ala kullu syay'in Qadiir."
Wahai Tuhan kami, curahkanlah rahmat-Mu kepada kami. Lindungilah kami, jika sesuatu terjadi pada kami atau di sekeliling kami, wahai Tuhan kami. Kami adalah hamba-Mu yang lemah. Orang-orang tidak tahu apa-apa tentang agama mereka dan oleh sebab itu, hujan turun pada mereka, bukannya hujan rahmat, melainkan hujan pertanda kemurkaan dari langit. Allah Ya Rabbi.... ampunilah kami dan maafkanlah kami, dan terimalah tobat kami, wahai Tuhan kami. Kami adalah hamba-Mu yang lemah, kami juga lalai wahai Tuhan kami, kirimkanlah kepada kami orang yang dapat menunjukkan jalan bagi pengabdian kami, wahai Tuhan kami. Tawba Ya Rabbii, tawba Ya Rabbii, tawba, astaghfirullah.
Wahai hamba-hamba Tuhan, tinggalkan apa yang tak bermakna, dan berjalanlah di jalur menuju Jalan Surgawi. Daripada berkumpul dan berteriak-teriak di jalan, tinggalkan ini dan masuklah ke rumah-rumah Allah (swt). Masjid adalah rumah Allah. Berkumpullah di masjid dan memohonlah, berdoalah agar rahmat turun pada kalian. Apa urusan kalian di jalan-jalan? Kepada siapa kalian berteriak-teriak? Kalian berseru pada yang tidak mempunyai kehidupan. Pergilah ke masjid dan berzikir, mintalah dan menangislah… menangislah! Dan berdoalah kepada Tuhan kalian, agar Dia (swt) mengubah situasi ini menjadi situasi yang lain.
Ya Muhawwili Al Hawl ila Al Hal. Ubahlah situasi kami menjadi situasi terbaik, wahai Tuhan kami. Kami adalah hamba-hamba-Mu yang lemah, bantulah kesulitan kami, demi Nabi-Mu al-Musthafa (s). Dan demi semua orang yang mempunyai kehormatan. Yaa Mawlay, Yaa Rabbana, Subhana Allah wa ‘l-hamdulillah wa la ilaha illa Allah, wa Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahi ‘l-Hamd. Fatiha.
"Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka." (9:67) Ayat suci. Mereka melupakan Allah (swt). Mereka melupakan Tuhan mereka dan Allah (swt) melupakan mereka. Orang-orang yang lupa, mereka telah meninggalkan Tuhan mereka. Tuhan mereka pun meninggalkan mereka.
Wahai bangsa Mesir, gunakan pikiran kalian, pemahaman kalian, iman kalian, pengabdian kalian. Berikan pengabdian dan Allah (swt) akan mengurus segala keperluan kalian di dunia dan janji al-Haqq (swt) adalah mengaruniai Surga. "Inna ‘l-ladziina aamanu wa `amilu ‘sh-shalihaati kaanat lahum jannatu ‘l-firdawsi nuzulan" (18:107) "Khaalidiina fiihaa laa yabghuuna `anhaa hiwalaa" (18:108) Tidak ada seorang pun pada saat itu yang akan mengatakan bahwa, “Aku sudah jenuh!” Tidak, Hasya! Selamanya! Selamanya! Pada saat itu tidak ada yang mengatakan, “Aku sudah bosan!” Tidak.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah Surga Firdaus menjadi tempat tinggal dan mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya. (18:107-108)
Lebih banyak lagi! Wahai Tuhan kami, karuniakanlah kami lebih banyak lagi! Karuniakanlah kepada kami dari Kemurahan-Mu! Mintalah lebih banyak kepada Allah (swt), Tuhan kalian. Apa yang ada di dunia? Sekarang kalian hidup, besok kalian tiada, wahai manusia! Tinggalkan bisikan Setan dan datanglah, datanglah, terimalah ajaran Nabi (s). Wahai bangsa Mesir, kalian mengikuti ajaran Setan! Kalian, kalian semua adalah para cendikiawan, mengapa? Tinggalkan Setan, tinggalkan jalannya Setan, dan kembalilah pada Tuhan kalian, Subhana Allah! Subhana Allah! Kami bukan orang Arab, kami masih dimaklumi bila melakukan kesalahan, tetapi kalian tahu, al-Qur’an yang agung, kitab itu berbahasa Arab tetapi kalian menentangnya! Hukuman kalian akan berlipat ganda, Allah!
Shafar Al-Khayr, wahai Tuhan kami! Ampunilah kelemahan kami. Ampunilah kesulitan kami, khususnya bulan ini. Shafar al-khayr adalah bulan terberat di dalam setahun. Jika mereka tidak kembali kepada Islam, tidak ada kehidupan bagi mereka. Sebuah ungkapan bahasa Arab mengatakan, "Tidak ada kehidupan bagi yang kalian panggil.” Kalian akan seperti orang-orang yang dilupakan. Tawba Ya Rabbii! Bertobatlah kepada Tuhan kalian, wahai bangsa Mesir! Dan mintalah siapa yang akan menjadi baik untuk kehidupan kalian dan juga siapa yang akan memberi syafaat bagi kalian di Akhirat. Mintalah kepada Allah agar diberikan seorang Sultan, sebagaimana Nabi (s) bersabda, “Sultan adalah bayangan Allah (swt) di bumi.” Di mana Sultan kalian? Kalian mengumpulkan dari pasar dari orang-orang biasa untuk menjadi Sultan bagi kalian, tidak! Tidak! Apa yang telah dikaruniai Allah sejak awal hingga akhir, adalah seorang Sultan. Mintalah agar diberikan seorang Sultan.
Seorang Sultan, sebagaimana sabda Nabi (s), “Sultan adalah bayangan Allah (swt) di bumi.” “Taatilah Allah, taati Nabi dan orang-orang yang mempunyai otoritas di antara kalian." (4:59) Mereka yang memerintah kalian, “bayangan Allah” adalah Sultan. Allahu Akbar! Tawba Ya Rabbi, tawba Ya Rabbi, tawba astaghfirullah.
Gunakan pikiran kalian, wahai bangsa Mesir. Jangan menjadi mabuk atau tidak peduli. Tidak terhormat bagi bangsa Mesir untuk tidak peduli dan menolak kebenaran dari Islam. Kebenaran dari Islam dan petunjuknya, bagaimana seharusnya seseorang hidup. “Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (96:5) Dia mengajari mereka. Mereka belajar dari Allah...dari Nabi (s). Tetapi orang-orang, mereka menyerangnya dan berkata, “demokrasi.” Kalian mengikuti Setan dan jalannya, “sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan.” (6:21) “Innahu La Yuflihu” (6:21) Kembalilah kepada kalam Al Haqq. Ambillah seorang Sultan, karena “sesungguhnya Sultan adalah bayangan Allah (swt) di bumi.” Itu artinya ia didukung, didukung dan dimuliakan. Allah membusanai Sultan itu dengan busana kejayaan. Dia (swt) membusanainya dengan busana keberanian. Dia (swt) membusanainya dengan busana keutamaan. Dia (swt) membusanainya dengan keakraban. Dia (swt) membusanainya dengan busana pengampunan. Dia (swt) membusanainya dengan busana keadilan. Dia (swt) membusanainya dengan busana kedermawanan.
Ketika seorang Sultan datang, semua yang berasal darinya adalah kebaikan dan kemenangan. Menang dengan keberkahan Sultan. Tidak ada orang yang menjadi Sultan lalu tidak meninggalkan apa-apa, tidak pernah seperti itu! Tetapi orang-orang biasa, apa yang dapat mereka berikan kepada kalian? Mereka tidak mempunyai apa-apa untuk diberikan. Allah (swt) memberi melalui Kesultanan-Nya, dari Sifat Surgawi seorang Sultan. Dia (swt) memberi kekuatan kepada Sultan. Dia (swt) membusanai mereka dengan kejayaan. Dia (swt) membusanainya dengan kedermawanan, pengampunan, dan dengan busana keadilan. Membusanai mereka dengan segala sesuatu yang orang inginkan. Dia (swt) membusanai mereka dengan rahmat di dalam hatinya dan dengan pengampunan. Allahu Akbar!
Wahai bangsa Mesir, kalian hidup di tanah yang kaya dengan pengetahuan tentang Islam. Kalian adalah negeri yang paling terkenal dengan ilmu dan ulamanya, karena mereka mengetahui dan memahami kitab suci al-Qur’an—di mana kebanyakan orang tidak memahaminya. Masya'Allah! Allah memberi kalian beberapa atribut yang dengannya Allah memuji kalian. Allah memuji kalian, Tuhan kita… Di dalam kisah Sayyidina Yusuf (a), mereka membawanya dari negeri Kanan ke Mesir untuk mengajari mereka bagaimana beribadah kepada Tuhannya. Bagaimana seharusnya atribut pengabdian kepada Tuhan.
Sungguh sayang bagi bangsa Mesir, para penindas menjadikan mereka tidak peduli! Mereka tidak peduli sehingga kejahatan sang penindas menjadi tidak jelas bagi mereka, dan orang-orang berpikir bahwa mereka melakukan yang lebih baik bersamanya, tidak, tidak pernah! Para penindas itu buruk bagi rakyat dan mereka menempatkan rakyat di bawah kaki mereka. Apa yang memberimu hak, wahai putri? Dengan hak apa? Pada Hari Kiamat kalian akan berada dalam penderitaan dan Allah (swt), Kekasih-Nya mengajarkan kepada kita, “Jika sesuatu tidak berada di tangan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.” Siapakah orang-orang yang ahli? Kalian membawa orang dari pasar untuk dijadikan Sultan bagi kalian? Segala sesuatu mempunyai asal-usulnya. Kembalikan pada yang berhak. Nabi (s) memberi kabar mengenai hal ini, “Berikan semua orang hak-hak mereka.” Mereka mengambil hak Raja-Raja dan menyingkirkannya, sehingga Allah menghukum mereka dengan hukuman ini.
Bertobatlah pada Tuhan kalian, wahai bangsa Mesir! Kami bukan bangsa Arab, kami melihat situasi kalian karena kalian adalah orang-orang yang berilmu dan raja-raja kalian terkenal untuk kedermawanannya dan melayani dengan adab yang baik bagi hamba-hamba Tuhan. Dan mereka dibusanai dengan busana kemuliaan. Para penindas menyingkirkan mereka tetapi kalian masih belum mengerti juga apa yang dilakukan oleh para penindas ini terhadap kalian. Dimulai setelah Raja, Raja Faruq, beliau adalah seorang Raja yang besar, Sultan yang agung. Tetapi mereka menyingkirkannya dan Allah (swt) mengirimkan penderitaan kepada mereka semua.
Bertobatlah kepada Tuhan kalian, wahai bangsa Mesir, agar Allah (swt) mengirimkan kembali sang Raja kepada kalian. Raja Mesir, yang harta kekayaannya… harta kekayaan Mesir setara dengan harta kekayaan dari 7 negeri. Tetapi kini, kalian menjadi pengemis. Apakah ini pantas bagi bangsa Mesir, untuk turun ke jalan-jalan dan berteriak-teriak seperti binatang? Memangnya kalian ada di mana? Di hutan? Apa ini? Memalukan! Khususnya kaum wanita mereka. Allah (swt) memerintahkan kepada mereka, “Tinggallah di rumah-rumah kalian dan jangan memperlihatkan diri kalian seperti pada zaman jahiliah dahulu.” (33:33)
Di mana ulama-ulama kalian untuk mengingatkan mereka? Ingatkan mereka, “Wa dzakkir fa'inna adz-dzikra tanfa`u ‘l-mu'minina” (51:55) Kami mengingatkan mereka. Semoga Allah (swt) mengampuni saya dan mengampuni kalian. Tawba Yaa Rabbii. Fatiha.
© Copyright 2012 Sufilive. All rights reserved. This transcript is protected
by international copyright law. Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu khayr.
No comments:
Post a Comment