14 May 2008

Awliya Menyukai Orang yang Rendah Hati

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Sangat mudah bagi Allah SWT untuk membuat seorang hamba-Nya mengunjungi kalian, mungkin hamba itu Saya atau mungkin sebagai pribadi yang lain. Di masa sekarang sebagian besar tidak diizinkan untuk menggunakan kekuatan ajaibnya. Biasanya para awliya menggunakan kekuatannya dalam bentuk yang tidak mudah kalian kenali. Oleh sebab itu sangat penting untuk selalu bersikap sopan, ramah dan penuh hormat kepada setiap orang. Tak seorang pun yang mengenal orang-orang di sekitarnya dengan baik, mungkin salah satu di antara mereka terdapat sahabat Allah SWT, seorang wali yang tersembunyi, seseorang dengan kekuatan spiritual yang tinggi.

Para awliya senang bersama kita, jika pertemuan yang kita adakan sesuai dengan mereka. Mereka tidak pernah suka terhadap orang yang membanggakan dirinya, yang menganggap dirinya baik dan mempunyai kedudukan yang tinggi. Mereka senang kepada hamba yang rendah hati.

Jika kita tidak mempunyai seorang guru, ego kita dapat menjadikan ibadah kita sebagai alasan untuk berbangga diri, membisikkan telinga kita bahwa kita adalah orang penting dan orang yang suci. Awliya tidak menyukai orang yang seperti itu. Mereka juga tidak suka terhadap orang yang bangga terhadap kekayaannya.

Orang yang memohon untuk menjadi sesuatu dengan berkata, “Saya sedikit ini atau itu…” membuka pintu bagi egonya untuk menjadi sesuatu. Awliya menyukai orang yang menganggap dirinya bukan apa-apa, kosong dan selalu dalam keadaan membutuhkan. Rendah hati adalah karakter paling penting bagi seorang hamba hingga kita akan merasa bukan apa-apa. Apa yang telah Allah SWT berikan bukan berasal dari diri kita sendiri.

Allah SWT mengamati hamba-Nya, apakah dengan ibadahnya mereka akan bersifat rendah hati, atau dengan salatnya mereka malah menyuburkan ego mereka, seperti yang dilakukan oleh Setan. Kini setiap orang menyuburkan egonya, orang tidak lagi mencari pemandu yang mengajari mereka bersifat rendah hati, yang merupakan pilar utama dalam Islam. Kerendahan hati menyuburkan Iman kita. Jangan menghina orang, cobalah untuk memaklumi dan berdoa untuk mereka.

Ibadah mengantarkan sifat rendah hati. Siapa yang dapat menekan egonya serendah mungkin, akan mendapat kemuliaan dan stasiun yang tinggi di Hadirat Ilahi. Sekarang setiap orang berusaha untuk menciptakan kesulitan dan membawa masalah bagi orang lain. Setiap orang yang mengaku dirinya sebagai nomor satu akan jatuh ke dalam masalah besar dan jika Allah SWT tidak menolongnya, ia tidak akan menemukan jalan keluar.

No comments: