17 May 2008

Sultan sangat Sedikit

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Grandsyekh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani QS berkata bahwa dalam hidup ini orang bisa mencapai maqam tertinggi dalam Hadirat Ilahi atau sebaliknya ia tetap berada pada level terendah di bumi ini. Allah SWT dengan keadilan dan kasih sayang yang lengkap membuat hal itu mungkin bagi setiap orang. Sekelompok orang bekerja dengan giat dan mencapainya, tetapi sebagian besar orang melarikan diri dari kesulitan dalam memerangi ego mereka dan meninggalkan kemauannya. Semakin banyak kita menginggalkan kemauan ego, semakin banyak kita meraih peningkatan. Jumlah Sultan dalam Hadirat Ilahi sangat sedikit, seperti Raja di antara orang-orang atau mutiara di antara bebatuan. Ada 124.000 nabi dan rasul dan pada setiap masa terdapat 124.000 awliya. Hidup ini berada pada level binatang. Kita dipanggil oleh para rasul untuk keluar dari level itu. Grandsyekh berkata, “Wahai anakku, itu adalah maqam yang sangat buruk dan sangat kotor, untuk tetap berada di level binatang sementara kalian mempunyai kesempatan untuk meraih maqam yang tinggi dalam Hadirat Ilahi.” Sebagai contoh, kalian diberi kesempatan untuk menjadi raja, siapa yang tidak akan menerima? Allah SWT memberi kesempatan untuk menjadi Sultan dalam Hadirat-Nya lalu mengapa kita tetap tinggal di level binatang? Pelajaran ini adalah untuk semua orang yang mengatakan bahwa kita berasal dari alam. Dengan memerangi ego, kita akan mencapai maqam yang tinggi, tetapi dengan mendengarkan ego, kita akan terikat pada level binatang, membuat kita semakin stabil dalam posisi itu. Saya benci untuk mengatakan hal ini, tetapi ini adalah kenyataan.



No comments: