18 June 2008

Menjadi Hamba yang Diberkati

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Ada hamba yang diberkati dan ada pula yang dikutuk. Diberkati berarti seseorang diterima di Hadirat-Nya. Sedangkan dikutuk berarti terlempar bersama Iblis. Terserah kalian jalan mana yang akan kalian pilih. Jika kalian tidak berusaha agar diberkati, setan akan menangkap kalian dengan cepat untuk berada di sisinya dan menerima kutukan yang sama.

Mempunyai gelar bukanlah sesuatu yang penting, menjadi ini atau itu: Kristiani, Yahudi, Islam, Budhisme, Brahmaisme, Confusiusme… Kalian bisa saja memiliki salah satu gelar tersebut dan tetap tidak diberkati sebagai seorang hamba. Diberkati artinya seseorang mempercayai bahwa hal yang terpenting dalam hidup mereka adalah untuk mengabdi kepada Tuhannya. Siapa saja yang mengabdi pada dunia ini, ego mereka, atau setan adalah terkutuk. Lakukan ibadah kepada Tuhan sebagai prioritas dalam keseharian kalian. Mulailah hari kalian dengan “La illaha illallah, Muhammadur-rasul Allah” dan mintalah kepada Tuhan untuk menolong kalian mengabdi kepada-Nya pada hari itu. Akhiri hari kalian dengan permintaan agar diampuni dan diberkati.

Mintalah kepada-Nya untuk menerima ibadah kalian yang tidak lengkap dan mintalah pertolongan-Nya agar kalian bisa berubah menjadi lebih baik. Jagalah pikiran kalian agar selalu tertuju kepada-Nya di sepanjang hari. Jika seseorang meninggal pada malam yang sama. Niat yang ia miliki akan selalu ada hingga Hari Kiamat tiba.

No comments: