23 July 2008

Adzan al-Muhammadi SAW

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim

Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

Saya sedih. Mengapa? Karena suatu hal yang tidak kalian perhatikan walaupun kalian menganggap diri kalian sebagai Ahlus Sunnah wal-Jama’ah. Apa itu? Azan. Azan mempunyai nama lengkap “Adzan al-Muhammadi SAW”. Jadi bagaimana mungkin seorang muazin lupa untuk membaca selawat untuk Rasulullah SAW setelah selesai mengumandangkan azan? Kalimat itu adalah untuk menghormati Nabi Muhammad SAW. Saya pikir saya tidak akan mengunjungi kalian lagi tahun depan jika kalian tidak memberi selawat setelah azan. Kalian boleh melupakan saya, saya tidak akan datang lagi. Selesai. Setiap tahun berulang-ulang saya katakan bahwa kita adalah Ahlus Sunnah wal-Jama’ah, tetapi kalian bertindak seperti Wahhabi, tidak membaca, “Ash-Shalatu was-Salam” untuk Rasulullah SAW setelah azan. Oleh sebab itu saya kecewa.

Bahkan jika suatu waktu kalian datang dan mengucapkan “Ash-Shalatu was-Salam” untuk Rasulullah SAW, kalian masih bertindak seperti Wahhabi dengan menyuruh muazin untuk tidak mengucapkan selawat. Bisa saja Saya pergi dari Timur ke Barat tetapi tidak akan mampir ke sini jika kalian mengatakan hal seperti itu.

Kadang-kadang jika kalian tidak memperhatikan hal-hal yang kecil, itu bisa mencegah sesuatu yang besar untuk bisa berfungsi. Seperti halnya mesin yang besar, misalnya mesin penggiling gandum. Mungkin sepotong kayu yang kecil dalam mesin itu harus berada dalam posisi tertentu agar dapat berfungsi dengan baik, bisa mengirimkan gandum ke sebuah batu besar untuk digiling. Jika kayu tersebut berada dalam posisi yang salah, gandum tidak akan sampai ke batu tersebut. Sebuah mesin penggiling bisa saja berharga 1 juta atau 2 juta dollar tetapi tanpa sepotong kayu yang mungkin nilainya hanya 10 atau 5 penni, gandum tidak bisa berjalan menuju batu. Secara keseluruhan mesin itu tidak bernilai. Dan kalian tidak memperhatikan hal tersebut!

Mawlana Syekh Hisyam Kabbani QS mengumandangkan azan di Candi Borobudur pada bulan Juli 2003 lalu.

Adzan al-Muhammadi SAW diberi nama dari nama Rasulullah SAW. Kalian harus mengucapkan selawat setelah azan. Kita berperang dengan orang-orang yang tidak menghormati Rasulullah SAW. Meskipun mereka mengontrol tempat-tempat suci, mereka tidak menaruh hormat kepada Rasulullah SAW. Kita sebagai Ahlus Sunnah wal-Jama’ah meminta penghormatan tertinggi kepada Rasulullah SAW. Tetapi mereka tidak menyukainya. Mereka menghilangkan nama Rasulullah SAW dari masjid-masjid mereka. Mereka membangun masjid baru. Mereka tidak pernah menuliskan kalimat yang bahkan tertulis di ‘Arsyur-Rahman. Apa yang tertulis di ‘Arsyur-Rahman? Hanya “La ilaha illallah?” atau juga “Muhammadur Rasulullah SAW?”

Apakah ada tulisan “La ilaha illa-llah, Muhammadur Rasulullah SAW” di masjid kalian? Apakah kalian memilikinya? Di mana? Pasti ada di sana. Kalian tidak menggunakan akal kalian! Mengapa kalian membuat tempat ini tanpa diberi nama? Masjid ini seperti hanggar pesawat, sebuah depot atau gudang. Mungkin kalian bisa menggunakannya sebagai gudang sewaktu-waktu karena tidak ada yang membuatnya jelas bahwa ini adalah sebuah masjid. Ya! Ke mana arah qiblat (maksudnya tidak ada Mihrab di sana)? Dan kalian menganggap diri kalian sebagai Ahlus Sunnah wal-Jama’ah. Tidak! Kalian tersesat dari jalan Ahlus Sunnah wal-Jama’ah. Kalian adalah orang Wahhabi yang menakutkan. Mengapa? Allah SWT bersama mereka atau bersama kalian? Allah SWT bersama mereka yang menaruh hormat kepada hamba-Nya yang paling terhormat atau bersama dengan orang yang menentangnya? Apa kalian tidak berpikir? Tulislah Ahlus Sunnah wal-Jama’ah di dekat kalimat “La ilaha illa-llah, Muhammadur Rasulullah SAW.” Dan di mana nama-nama para rasul? Kalian yang berasal dari Pakistan dan Hindustan! Bagaimana masjid-masjid kalian? Apakah seperti ini? Di mana nama-nama para sahabat, siapa yang menjadi tonggak Islam? Siapa yang berdiri untuk Islam!? Mereka mencoba untuk melupakan semua orang yang telah melakukan yang terbaik bersama Rasulullah SAW. Apakah kalian tidak merasa malu, tidak mempunyai nama-nama mereka di sini? Sayyidina Abu Bakar RA, Sayyidina ‘Umar RA, Sayyidina Hassan AS, Sayyidina Hussein AS? Mengapa!? Al-‘ashar al-mubashshara—sepuluh orang yang namanya telah dijamin masuk Surga oleh Allah SWT. Di mana?! Kalian mengetahui nama-nama mereka?! Mengapa kalian tidak menuliskannya? Apa alasannya? Apa?

Tetaplah dalam jalan kalian atau kalian juga akan diambil dari sini. Ya, kalian bisa saja marah tetapi kemarahan itu akan membunuh kalian. Jika kalian marah bukan karena Allah SWT, maka kemarahan ego akan menghabisi kalian. Waspadalah karena kemarahan Allah SWT akan memusnahkan semua—siapapun yang tidak menaruh hormat kepada Rasulullah SAW.

Kalian sebagai orang yang sederhana tidak akan suka bila putra kalian tidak dihormati tetapi sebaliknya kalian akan senang terhadap orang yang menghormati putra kalian. Bagaimana dengan Allah SWT yang telah menciptakan seluruh makhluk sebagai penghargaan terhadap Nabi Muhammad SAW? Wahhabi tidak pernah menerima penghormatan kepada Rasulullah SAW ini! Ini adalah suatu bencana! Jika mereka tidak menerima Rasulullah SAW, lihatlah apa yang akan terjadi. Apakah Islam akan jatuh? Tidak! Islam akan berkembang. Wahhabi tidak mau menerima hal itu, Law laaka Law laak ma khalaqtul kawn (“Jika bukan untukmu Ya Muhammad SAW, Aku tidak akan menciptakan seluruh makhluk.”) Wahhabi tidak mau menerima “Syafa’ati li Ahlil-Kaba’ir min Ummatiy.” (“Perantaraanku adalah untuk mereka yang termasuk Ummatku yang melakukan dosa-dosa kubur.”) Apakah mereka menerima atau tidak, itu tidak jadi masalah. Dosa-dosa mereka ada di pundak mereka. Tetapi kalian, sebagai Ahlus-Sunnah wal Jama’ah, kalian harus mengetahi jalan yang kalian tempuh. Selama 1500 tahun kita bertekad untuk melaksanakan jalan tersebut. Ada apa dengan kalian? Apakah para pendahulu kita salah?

Mereka yang mengeruk kekayaannya lewat minyak bumi memabukkan diri mereka dengan riyal, dollar, poundsterling. Siapapun yang membeli iman mereka dengan uang, mereka harus diberi hukuman yang paling berat. Rasulullah SAW bersabda, “Siapapun yang menjual imannya untuk kepentingan dunia, Jangan jadi salah seorang dari mereka. Jangan … jangan… Tetaplah dalam jalan kalian, dan Allah SWT akan senang terhadap kalian. Rasulullah SAW bersabda dalah hadits yang sahih, “Man shala ’alayya marratan, shalla Allahu ‘alayyhi ‘ashara marrah.” Rasulullah SAW yang menyatakan hadis ini, apakah beliau salah (hasha)? “Jika seseorang memberi penghormatan kepadaku, dengan mengatakan ‘Allaahumma shali ‘alaa Sayyidina Muhammad SAW’, Allah SWT akan memberikan sepuluh kepada orang itu.” Orang yang memberi penghormatan kepada orang yang paling terhormat, paling dicintai, adalah hamba yang paling terpuji. Tetapi Wahhabi tidak suka memberi penghormatan semacam itu. Jika kalian berkata, “amana Khalqillah” (ciptaan Allah SWT yang paling terpercaya) Wahhabi merengek dan mengeluh. Jika kalian mengucapkan, “Khatama Rasulillah SAW,” (Rasul terakhir) “Asyrafil Mursalin,” (Rasul yang paling mulia) mereka marah. Mereka tidak pernah senang untuk menghormati Rasulullah SAW atau memujinya.

Ketakutan kalian seharusnya hanya dari Allah SWT saja. Jangan berpikir bahwa karena mereka mempunyai emas dan minyak mereka kuat. Apa yang mereka miliki akan kolaps, insya Allah. Dan Allah SWT akan membuat mereka merasa sangat membutuhkan bantuan dari orang-orang yang tidak beriman. Allah SWT menghinakan mereka. Jangan berpikir bahwa uang dapat mendukung orang-orang yang salah. Tidak! Jika Allah SWT tidak mendukung kalian, uangmu tidak berharga sama sekali. Seluruh dunia tahu, mereka berpikir setahun yang lalu bahwa segalanya bisa berjalan karena didukung oleh uang. Sekarang Allah SWT menempatkan sejenis serangga pada pilar yang mereka yakin akan kekuatannya. Serangga itu mulai makan, makan, dan makan menggerogoti pilar tersebut hingga akhirnya pilar itu runtuh. Seperti yang terjadi di sini beberapa tahun yang lalu di mana ada sejenis serangga yang bersarang di sebuah pohon besar, mereka menggerogoti batang pohon hingga akhirnya pohon tersebut tumbang. Orang-orang tua mungkin masih ingat hal itu tetapi yang muda mungkin sudah melupakannya. Wahhabi hanya percaya kepada uang, dollar, pound, riyal, mark. Allah SWT akan membuat apa yang mereka yakini menjadi lemah. Dia menempatkan serangga tersebut mungkin setahun yang lalu dan sekarang sudah mulai makan. Zindabad! Allah SWT akan memperlihatkan kekuatan-Nya, sedikit demi sedikit, langkah demi langkah. Kekuatan Ilahi mengalir untuk memberi dukungan kepada orang yang beriman. Sementara orang yang tidak beriman sangat bangga dengan uangnya yang jumlahnya mencapai milyaran atau trilyunan. Sekarang mereka berpikir—apa yang akan terjadi? Perhitungan mereka telah mencapai milyaran, trilyunan, quadrilyun dan terus bertambah. Mereka bertanya, “Apa yang harus kita lakukan?” Tamat sudah! Siapapun yang berdiri di samping uangnya, mereka tamat riwayatnya.

Millennium ini sudah selesai! Abad 20 sudah selesai! Semua pikiran atau pengetahuan mengenai materi atau ekonomi suatu hari akan menjadi bangkrut. Semuanya akan jatuh. Begitu pula Wahhabi. Sebelum mereka membayar sejumlah uang untuk sedekah. Sekarang mereka belum bisa mengeluarkan sedekah karena mereka masih belum merasa cukup dengan uang yang mereka miliki. Mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka semua akan bangkrut. Tamat!

Dewasa ini bertasbih dengan menyebut, “pound, pound, pound, pound dan makin banyak pound (sambil bernyanyi) dollar, dollar, dollar, dollar, makin banyak dollar, mark, mark, mark, mark, mark.” Tasbih mereka, “Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dollar, mark—masing-masing diulangi sampai 33 kali. Apa itu lucu? Apakah kalian menyukainya? Hal itu akan berakhir.

Wahai kalian yang mengejar dunia, Allah SWT berfirman, “Aku mengirim kalian wahai hamba-Ku, dari rahim ibu kalian dengan telanjang. Aku mengirim kalian ke dunia ini dengan telanjang, dan kalian akan kembali kepada-Ku dengan telanjang.” Dengan cepat orang akan memberi selembar kain untuk menutupi bayi yang baru lahir. Kemudian ketika kalian bertambah besar, kalian akan membeli pakaian lebih banyak lagi. Dan akhirnya ketika kalian meninggal, seluruh pakaian kalian akan di letakkan di meja, bahkan anak-anak kalian tidak mau memakainya karena itu semua milik seseorang yang sudah meninggal. Dan kalian terbaring di atas meja dengan telanjang agar mereka bisa memandikan kalian, kemudian mereka akan membawa selembar kain yang lain untuk menutupi tubuh kalian. Allah SWT berfirman, “Wahai manusia, jangan tertipu oleh dunia. Kau datang ke dunia dengan telanjang dan akan meninggalkannya dengan telanjang.” Dalam hidup ini kalian harus mencoba untuk mengambil sesuatu untuk kepentingan jiwamu.

Wa min Allah at tawfiq


No comments: