02 September 2008

Kehormatan Manusia sebagai Hamba Allah SWT

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS
Lefke, Siprus: 17 November 2001


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Kita bukanlah kaum ekstrim atau orang-orang yang fanatik, tetapi jalan kita adalah jalan pertengahan, tidak melenceng ke kanan maupun ke kiri. Berjalanlah lurus. Siapa yang pergi ke satu sisi saja, tidaklah sempurna...

Ada kepala, dan ada kaki, tidak setiap orang akan menjadi kepala. Tetapi, tanpa kaki, kepala pun tidak bisa berjalan. Allah SWT telah menciptakan segala sesuatu dengan sempurna, kalian harus melihat dan memahaminya. Tetapi, manusia ingin melakukan semaunya di muka bumi ini, seperti Fir’aun dan Namrud. Mereka tidak mau menghormati Allah SWT.

Di abad 18 dan 19, manusia terjatuh ke dalam lautan fasad (kerusakan) dan kekotoran. Dimulai di Perancis dengan revolusinya, lalu menyebar ke seluruh Eropa dan dari sana datang kepada kita. Air kotor mengalir dan karenanya, dunia saat ini seperti yang tampak pada saat ini. Saluran-saluran telah rusak di sana-sini, sehingga tak bisa diperbaiki lagi, dan tak seorang pun yang dapat menyelamatkan dirinya dari air kotor ini... Dan demokrasi adalah suatu penipuan.

Melihat diri sendiri lebih baik dari orang lain adalah haram, batil. Tak ada suatu kaum atau bangsa yang lebih baik dari lainnya. Semua diciptakan oleh Allah SWT.

Di hadapan-Nya, orang yang menghormati dan mencintai-Nya paling dalamlah yang paling diterima oleh-Nya... Tidak pantas untuk memanggil diri sendiri Muslim—sudahkah kalian menjadi Muslim yang sejati? Sudahkah kalian berserah diri kepada Allah SWT dan mengorbankan ego kalian seperti Nabi Ibrahim AS yang siap untuk mengorbankan anaknya, yang beliau cintai melebihi apapun? Bulan ini telah dimulai dengan kekuatan yang hebat. Dan segala sesuatu yang terjadi dapat kalian temui dalam al-Quran yang suci- karena setiap huruf dalam al-Quran adalah seperti suatu samudra makna. Untuk apakah ada kisah tentang Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS? Kita adalah dari generasi (dzurriyyat) Adam AS, bangsa (millat) Ibrahim AS, dan umat Muhammad SAW. Tetapi mereka (orang-orang yang percaya bahwa kera adalah nenek moyang manusia) demikian bangga untuk datang dari kera. Mereka mungkin adalah keturunan kera--tetapi kita adalah anak Adam AS dan dari bangsa Ibrahim AS, dan ini adalah kehormatan bagi kita. Beliau adalah Khalilullah, sahabat Allah SWT, dan beliau siap untuk mengorbankan apa yang paling disayanginya, dan Ismail AS pun siap untuk mengorbankan dirinya sendiri, Canim feda olsun, sagte er. Allah SWT tidak ingin kita menjadi budak dari ego kita sendiri, tetapi untuk mengabdi kepada-Nya. Kalian dapat melakukannya? Untuk apa orang saat ini hidup? Mereka hidup untuk memuaskan ego mereka sendiri—baik orang-orang penting maupun orang-orang biasa. Begitu banyak batu-batu biasa—di manakah batu permata berada?

Imam Rabbani QS (Syekh Ahmad al-Faruqi as-Sirhindi QS), seorang Syekh besar Naqsybandi, pernah berkata, “Kehebatan adalah bagi orang yang menyelamatkan dirinya dari perbudakan egonya.” Untuk apa kita berpuasa? Puasa adalah penyembahan, pengabdian, dan sarana terbaik untuk menyelamatkan orang dari perbudakan syahwat mereka. Semua Nabi menggunakan puasa dan mengajari umat mereka untuk berpuasa. Balasan dari Allah SWT untuk puasa adalah tak terbatas, karena puasa mengubah kalian dari hamba ego menjadi hamba Allah SWT. Jadi jangan mengatakan “Aku hebat!” Allah SWT sendirilah yang hebat, dan Dia memberikan keagungan bagi mereka yang bisa melarikan diri dari egonya. Dan kita membuka dan menutup mata kita untuk melayani ego kita. Manusia abad 21 adalah hamba-hamba ego mereka, dan Setan adalah guru pertama mereka.

Setiap orang ingin belajar. Tak ada lagi orang yang ingin mempelajari ketrampilan, tak ada lagi yang ingin menjadi penggembala, peternak, atau petani. Tak ada yang menghormati mereka lagi, setiap orang ingin menjadi orang besar dan orang penting. Tetapi, ada kepala dan ada kaki. Di Rusia, mereka telah mencoba, dan mengatakan bahwa mereka semua sama, dan semua mesti memerintah. Mereka membunuh Tsar dan menempatkan diri mereka sendiri dalam istana. Stalin membunuh 80 juta orang dan membersihkan Asia Tengah dari Muslim. Tak setiap orang akan memerintah, karena siapa lalu yang akan mereka perintah? Pohon-pohon? Keledai? Anjing-anjing? Mereka tidak butuh pemerintah. Tetapi egomania, yaitu ilusi untuk menjadi penting dan hebat, adalah perbudakan pada ego. Padahal mungkin sudah tidak ada lagi manusia hebat yang sejati.

Di masa lampau, manusia bekerja dengan cahaya iman. Tetapi, manusia sekarang berada dalam kegelapan dan tidak mampu melihat lagi, ke mana mereka pergi atau melangkah. Tak ada lagi yang melihat. Pikiran dan karsa manusia telah turun hingga ke tingkat nol, dan Setan telah membuat manusia hina dalam penyembahan kepada ego mereka. Siapa kemudian yang hidup untuk Allah SWT? Bangsa Saudi? Bangsa Turki? Bangsa Mesir? Pakistan? Manusia adalah hamba dari Tuhannya.

Bulan ini telah mulai dengan Azhimat, berjagalah! Pintu penyembahan adalah puasa, perang terhadap ego, yang selalu ingin berbuat semaunya. Katakanlah kepada ego kalian, “Tidak, Aku tidak mau menjadi pelayanmu lagi, Aku berpaling kepada Allah SWT, Aku tidak akan mendengarmu lagi!” Siapa yang berkata demikian akan terselamatkan, dan yang lainnya akan pergi...

Setiap pagi, saya makan sahur dan memohon pertolongan untuk berpuasa. Jika Allah SWT memberikan bantuan-Nya, dengan satu telan, saya dapat berpuasa 40 hari...

Ya Allah, masukkan kami dalam Tajalli Lutf-Mu (rahmat, karunia ketuhanan, dan nikmat), bukan azab-Mu (murka Tuhan).

No comments: