01 September 2008

Allah SWT Sang Pencipta

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS
Lefke, Siprus: 15 November 2001/1 Ramadan 1422


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

Buat orang-orang beriman, kita mohonkan 'pembukaan' (kasyf), dan buat orang-orang tak beriman petunjuk, hidayat; tetapi bagi mereka yang menyesatkan orang lain akan menyaksikan akibat-akibatnya dan merasakan hukuman dari Allah SWT... Siapa yang menjauhi jalan Allah SWT akan menderita di dunia dan akhirat...

Allah SWT telah mengaruniakan kita dengan akal dan pemahaman... Perhatikanlah, saat siang hari, matahari bersinar. Siapakah yang telah meletakkannya di langit? Dan pada malam hari, sinarnya melemah, dan segala sesuatu tenggelam dalam kegelapan. Barang siapa yang memiliki akal yang bekerja dengan baik tentu akan bertanya, “Siapakah yang membuat matahari terbit di pagi hari sampai matahari itu tepat di atas kepala kita dan siapakah yang membuatnya tenggelam di malam hari?” Di pagi hari, cahaya dilahirkan, lalu naik hingga berada di atas kepala kita, dan menjadi kuat sinarnya, kemudian kehilangan kekuatannya dan tenggelam di malam hari. Berikutnya yang tersisa adalah kegelapan...

Saat ini adalah awal Ramadan. Menurut tahun syamsiyah (matahari), kedua belas bulannya adalah tetap (saatnya). Tahun komariah (berdasar bulan) terdiri juga atas dua belas bulan, tetapi selalu berubah dari musim ke musim. Ada Pencipta yang mengarahkan segalanya... Dia-lah Allah SWT yang mengajarkan kita ilmu pengetahuan—(karena) seseorang tidak dapat belajar tanpa seorang guru.

Sains yang paling terhormat adalah ilmu hisab—Aritmetika. Manusia merupakan suatu makhluk yang aneh, dengan tinggi 1.5 sampai 2 meter dan memiliki kepala dengan panjang 20-30 cm dan diameter 15-20 cm. Di dalamnya terdapat otak, suatu perhiasan dan benda yang amat berharga. Siapakah yang telah meletakkannya di sana dan bagaimanakah caranya? Seseorang yang mau berpikir dengan akalnya tentu akan sampai pada kesimpulan bahwa bukan kitalah yang menciptakan diri kita sendiri. Kita muncul (lahir) dan kemudian akan lenyap lagi (mati). Seandainya kitalah yang menciptakan diri kita sendiri, tentunya kita akan mampu untuk tetap menjaga eksistensi atau keberadaan kita. Jadi, kita telah dianugerahi eksistensi ini dari sesuatu yang lain. Kemudian kita melihat orang-orang mati—ke manakah perginya eksistensi mereka? Siapa yang telah mengambil eksistensi mereka itu dari diri mereka? Sesuatu telah pergi dari mereka. Dari sini kita paham bahwa ada alam yang tidak terlihat, dan inilah aturan pertama yang utama, yaitu untuk mempercayai hal-hal yang tidak terlihat (gaib) dan mempercayai eksistensi atau wujud Allah SWT.

Setiap binatang mengetahui Tuhan mereka dan berzikir serta bertasbih atas-Nya. Hanya manusia yang tidak. Manusia membuat patung dari kayu atau logam dan menyembahnya. Betapa gila mereka! Kalian yang membuat bentuk (patung) itu, bagaimana mungkin kalian bisa menyembahnya? Di Sri Lanka terdapat banyak patung yang disembah seperti itu. Ada sebatang pohon yang bernama kel agac, yang tidak berbuah dan tidak pula berbunga, dan pemeluk Buddha mengeramatkan tempat tumbuhnya pohon itu, jika mereka menemukannya, karena mereka berkata bahwa Buddha tidur di bawah pohon semacam itu, dengan seekor kobra di sampingnya (?). Dan ada berbagai rupa patung Buddha. Di Singapura, ada sebuah patung Buddha dengan tinggi 25 m. Saat Saya menyentuhnya seorang penjaga segera berlari menuju saya sambil berkata, “Anda hanya boleh melihatnya...” Suatu perbuatan dinilai berdasarkan niat yang melatarbelakanginya. Saya pun berkata kepadanya, “Patung-patung ini merepresentasikan Buddha, tetapi mereka bukanlah Buddha itu sendiri. Jika Saya memukulnya, apakah dia akan berbuat sesuatu? Dapatkah dia melihat? Mendengar? Merasakan? Mengapa kalian menyembah patung ini? Dari mana kalian mendapat ide ini?” “Saya tidak tahu,” jawab penjaga itu. Apa sebenarnya yang telah merendahkan martabat manusia? Karena mereka menyembah sesuatu yang tidak punya jiwa, tidak mempunyai kehidupan. Mereka membuatnya sebagai berhala mereka, dan karena alasan inilah Allah SWT telah memusnahkan banyak umat, karena mereka telah mengundang murka Tuhan. Semoga Allah SWT tidak menjadikan kita termasuk di antara mereka.

Ramadan tahun ini dimulai pada hari Jumat, dan Ramadan ini dimulai dengan ‘azhimat, heybet atau kekuatan. Jika segala sesuatu berlanjut seperti saat ini berlangsung, maka semua akan musnah saat Bayram ('Iedul Fitri)... Ya Allah, kami beriman kepada-Mu dan pada Kekuatan-Mu, terimalah kami sebagai hamba-hamba-Mu, berilah kami busana pengabdian... Semua sudah berakhir, tunggu dan lihatlah apa yang akan terjadi setelah Ramadan! Semoga Allah SWT mengampuni kita. Faatiha.

No comments: