29 October 2008

Jangan Memandang Orang yang Berdosa sebagai Binatang

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS

 

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu  'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin  wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

 

Kita selalu memerlukan pertolongan Awliya.  Mereka adalah khalifah Allah SWT di muka bumi.  Mereka mempunyai kekuatan untuk menolong umat manusia.  Grandsyekh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani QS berbicara mengenai pengetahuan yang sangat berguna bagi kita.  Pengetahuan itu datang melalui dua jalur.  Pertama dengan cara mendengar dari luar dan menggunakannya untuk mengarahkan seseorang ke jalan tertentu.  Tetapi beberapa pengetahuan berasal dari hati dan ini lebih kuat dalam mendorong seseorang meraih sasarannya.  Dengan kata lain, jika perintah berasal dari luar, ego tidak akan memperhatikannya, tetapi berasal dari dirimu sendiri, dia mempunyai efek yang lebih besar.  Ego tidak suka diperintah, tetapi jika berasal dari hati, kalian melihatnya sebagai terhormat.  Kalian bisa saja mendengar begitu banyak pelajaran, tetapi kalian menunggu perintah itu untuk datang dari dirimu sendiri.  Kebenaran dan Bimbingan Ilahi ada bersama jalan yang kedua.  Awliya bisa berbicara, tetapi mereka juga mengirimkan inspirasi ke dalam hati.  Lalu orang berpikir mengenai pengetahuan yang datang, "Aku memikirkan hal ini."  Semakin banyak kita dimurnikan gelombang hikmah Ilahi dapat ditangkap oleh telinga hati kita.  Rasulullah SAW bersabda bahwa jika seseorang dapat menjaga kemurnian hatinya dan beribadah dengan tulus selama 40 hari, maka dia akan dapat menangkap hikmah Ilahi dalam hatinya dan bisa berbicara dengan penuh hikmah.  Hikmah adalah inti dari pengetahuan. 

Grandsyekh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani QS berkata, mungkin untuk seorang hamba,  Allah SWT mengjarkan dia, atau Rasulullah SAW mengajarkan dia, atau mursyidnya mengajarkan dia dengan inspirasi.  Bagi seorang dokter sangat penting memiliki inspirasi untuk membuat diagnosis.  Semakin banyak seorang dokter mempunyai hati yang bersih, dia akan mudah memahami suatu penyakit dan menyarankan pengobatannya.  Ini jika mereka berada di luar  cinta terhadap uang, hanya berpikir untuk menolong orang dan untuk meringankan penderitaan, maka Allah SWT akan menghilangkan sekat dari hati mereka dan mereka akan berhasil.  Dengan menolong orang, Allah SWT akan menolongmu.  Mata harus berada di luar kecintaan terhadap uang, jika mereka memberi, ambil, jika tidak, jangan meminta.  Tetapi orang yang paling bersifat materialistik adalah dokter.  Yang paling disenangi Allah SWT adalah orang yang menolong orang lain.  Itu adalah kehormatan bagi setiap orang.  Setiap hari kita harus berniat untuk menolong orang lain, jangan menolong dirimu sendiri, maka Allah SWT akan menolongmu dan pertolongan-Nya sudah cukup.  Jika semua orang di dunia berkumpul untuk menolongmu, mereka tidak bisa melakukan seperti apa yang dilakukan-Nya.  Dia memberi kesenangan, keamanan dan kebahagiaan.  Kalian tidak bisa membelinya, itu hanya untuk orang-orang yang tulus.  Ini adalah realitas.  Suatu ketika seorang Wali melihat orang yang mabuk sedang terbaring di atas tanah dengan menyebut “Allah SWT, Allah SWT, Allah SWT.”  Beliau mengambil sapu tangan  dan mulai membersihkan mulutnya.  “Wahai Tuhanku, Aku memohon ampun atas nama orang ini.”  Beliau pergi ke suatu ruangan dan mendengar Suara Ilahi yang tertuju kepadanya, “Wahai hamba-Ku, engkau membersihkan mulutnya demi Aku dan Aku membersihkan hatinya untukmu.”  Kemudian beliau mendengar seseorang berdoa di luar dan menangis memohon ampun.  “Siapa kamu?” “Apa yang kamu lakukan?” “Aku adalah orang yang mulutnya engkau bersihkan.” Meningkatnya keimanannya berarti rahmat meningkat dalam hati, jangan memandang orang yang berdosa seperti binatang.  Itu hanyalah pandangan luar dari orang-orang yang terpelajar.  Para Awliya melihat dengan rahmat. “Perantaraanku adalah untuk para pendosa yang besar,” sabda Rasulullah SAW.

No comments: