28 October 2008

Kisah tentang Penggali Kubur

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS

 

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu  'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin  wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

 

Rasulullah SAW bersabda, “Wahai umatku, jangan berpikir bahwa kuburan hanya sebuah lubang di dalam tanah, seperti yang lain.  Tidak demikian.  Beberapa di antaranya adalah taman surga dan yang lainnya adalah lubang neraka, penuh dengan api yang menyala.” 

Rasul-rasul mempunyai kekuatan tertentu, jiwa mereka terhubung dengan surga, mereka dapat melihat dan mendengar apa yang tidak bisa dilihat dan didengar oleh orang biasa.  Mereka juga bisa mengetahui apa yang tidak bisa diketahui oleh orang-orang biasa.  Oleh sebab itu mereka dapat memberi tahu kita mengenai kehidupan dalam kubur.

Kisah ini terjadi lebih dari seratus tahun yang lalu, diceritakan kepada saya oleh seorang yang terpelajar di masa Konstantinopel.  Seorang pelajar ilmu Syariah datang mengunjungi sebuah makam dekat sekolahnya.  Ia bertemu dengan seorang penggali kubur dan bertanya berapa lama ia telah menjalani profesinya.  Ia menjawab, “60 tahun!”  Lalu ia bertanya kepadanya, “Hal-hal aneh apa yang telah kau lihat selama ini?”  Orang itu berkata bahwa ia telah menyaksikan dua kejadian yang aneh.  “Suatu hari Aku sedang menantikan sekelompok orang yang menyuruhku untuk menggali sebuah lubang yang bagus untuk seorang tokoh yang meninggal pada hari itu.  Aku berpikir kuburan itu harus sempurna, karena mungkin akan diperuntukkan bagi seorang jenderal, mungkin Jenderal Pasha.  Aku menggali sebuah lubang yang baik, sehingga agaknya engkau dengan mudah dapat memasukkan dua orang ke dalamnya, kemudian Aku beristirahat.  Aku mulai mendengar suara mendesis dan Aku keheranan, suara apa itu?  Aku menengok ke dalam lubang dan melihat lubang itu dipenuhi ular, juga kalajengking dan laba-laba hitam serta tarantula.  Aku berpikir mungkin Aku telah menggali lubang di atas sarang mereka, lalu Aku menggali lubang lain di sebelah pojok dari kompleks makam ini.  Ketika Aku tengah beristirahat, Aku mendengar suara desis yang sama dan dengan segera Aku menengok ke dalam lubang, dan Aku melihat lubang itu juga dipenuhi ular dan kalajengking.  Dengan cepat Aku menggali lubang ketiga, tetapi tetap saja dipenuhi ular.  Sebelum Aku mulai menggali lubang yang lain, rombongan telah datang, lengkap dengan Marching Band dan diiringi dengan orang yang membawa rangkaian bunga.  Peti mati di letakkan di samping lubang.  Orang-orang melihat ke dalam lubang dan berkata kepadaku bahwa itu adalah lubang yang bagus.  Tak seorang pun yang melihat atau mendengar apa yang telah kulihat dan kudengar.  Mereka memintaku untuk menurunkan jenazah, pada awalnya Aku sangat takut, tetapi ternyata ular itu menjauhi kakiku.  Ketika jenazah sudah ditinggalkan dengan segera ular itu kembali mengelilinginya dan mulai merenggut kain kafan dari tubuhnya. 

Mengenai kejadian kedua, seseorang bertanya kepadaku apakah Aku mau memberi sedekah dengan menggali kuburan bagi sebuah keluarga yang miskin dan tidak mempunyai saudara yang lain.  Aku berkata ya, demi Allah SWT, semoga Allah SWT mengampuni Aku.  Aku lalu menggalinya dan sementara menunggu, Aku mencium wangi seperti wewangian yang sangat harum sehingga Aku tidak bisa menggambarkan keindahannya.  Aku melihat ke dalamnya, lubang itu dipenuhi melati dan putik bunga mawar bagaikan kupu-kupu yang mengelilingi makam.  Aku lalu masuk dan berbaring di sana.  Keempat orang datang membawa orang miskin itu dan memanggilku, ‘Di mana kamu?’ ‘Aku di sini sedang beristirahat.’  Tak seorang pun yang melihat.  Dengan cepat kami semua meletakkan tubuhnya di dalam makam dan bunga-bunga itu memenuhi tubuhnya.  Aku menciumnya.”

Ini adalah bukti dari Hadis Rasulullah SAW, kalian jangan diperdaya dengan penampilan luar.  Derajat seseorang di hadapan Tuhan adalah berdasarkan hatinya.  Kalian harus lebih memperhatikan hatimu daripada tubuhmu.

 

No comments: