03 November 2008

37 Pendeta yang Masuk Islam

Shuhba  Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS

 

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

 

Suatu hari saya berjalan bersama Grandsyekh (Abdullah Fa`iz ad-Daghestani QS) di suatu pasar.  Seorang pendeta tua mendatangi Grandsyekh, mengucapkan, “Assalamu`alaykum” dan menyalami tangan beliau.  Grandsyekh bertanya pada saya, “Wahai Nazim Effendi QS, tahukah engkau siapa orang itu?”  Saya menjawab, “Jika engkau katakan siapa dia, barulah saya tahu; kalau tidak… saya harus mengatakan kalau dilihat dari penampilannya orang itu adalah seorang pendeta Nasrani.”  Grandsyekh berkata, “Dia adalah salah satu dari 37 pendeta yang diperintahkan untuk menerima Islam dan dia menerimanya.”

Grandsyekh mempunyai kekuatan untuk menjadi jalan bagi terjadinya pertukaran (agama) itu.  Karena Rasulullah SAW yang memerintahkannya, maka Grandsyekh harus mencari cara untuk melaksanakannya.  Rasulullah SAW meminta Grandsyekh untuk mencari 37 pendeta di Damaskus dan membuat mereka masuk Islam, tanpa perlu meninggalkan penampilan luar dan profesi mereka.  Perubahan itu hanya akan menimbulkan fitnah.  Mereka hanya diminta untuk melaksanakan salat ketika dalam keadaan sendirian di ruangan mereka.     Sekarang (tahun 1981—ketika shuhba ini disampaikan), 30 di antara mereka masih hidup; dan 7 orang lainnya telah meninggal.  Di masa Imam Mahdi AS, dalam waktu singkat begitu banyak umat Kristen yang akan masuk Islam secara terang-terangan.  Sekarang kalian hanya menyaksikan tanda awalnya saja, saya bahkan bisa menghitungnya dengan jemari tangan saya.  Itu tidak masalah, karena kita mencari kualitas, bukan kuantitas.

No comments: