06 November 2008

Bagaimana Seorang Mukmin Berperilaku terhadap Keluarganya

Shuhba  Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS

 

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

Siapapun yang percaya kepada Atribut Mutlak Tuhannya akan menjadi orang yang dicintai di masyarakat, khususnya di lingkungan keluarganya. 

Kita mengatakan bahwa seseorang mukmin, orang yang beriman harus bersama keluarganya minimal seperti seekor kucing.  Setiap orang menyukai kucing, setiap orang mengelusnya.  Tetapi sekarang adalah masa yang aneh.  Kita lihat bahwa mukmin, ketika mereka pergi di antara keluarganya, membuat mereka terlihat lebih seperti landak.

Oleb sebab itu, seorang mukmin paling tidak musti seperti kucing:  setiap orang dapat menyukainya.  Bagaimana mungkin seorang mukmin bertindak seperti landak di lingkungan keluarganya?  Itu bukanlah Iman yang sesungguhnya bagi seorang mukmin sejati, atau nasrani sejati, atau yahudi sejati.  Orang yang beriman tidak pernah menyakiti hati orang lain. 

Oleh sebab itu, istrimu bahagia denganmu? Ya, karena Imanmu memberi keakraban kepada seluruh anggota keluargamu.  Ketika kamu berada bersama mereka, mereka merasa bahagia, dan ketika kamu jauh dari mereka, mereka akan menanyakanmu, “Di mana ayah kita?”  “Di mana suamiku?”  Ini sangat penting, dan kita berdoa untuk semua orang agar bisa seperti itu dengan Imannya.  

No comments: