02 February 2009

Mengapa Orang Tidak Merasa Bahagia?

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS
Lefke, Siprus: 2 Mei 2002

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin



Allah SWT senang melihat hamba-hamba-Nya bergembira dan bersyukur, tidak merasa tertekan, tetapi masruran, ferhane, puas dengan orang-orang. Mengapa orang-orang tidak bahagia?

Kita diciptakan sebagai manusia, bukan sebagai binatang, tetapi orang-orang tidak senang dengan Tuhannya. Berpikirlah mengenai orang yang berada di rumah sakit, yang hanya bernapas dan makan melalui selang… Orang tidak mengambil pelajaran dari apa yang terjadi di Palestina. Berpikirlah tentang Sayyidina Yusuf AS yang dijebloskan ke dalam penjara secara tidak adil, tetapi akhirnya keluar dan menjadi raja. Berpikirlah terhadap semua nikmat Allah SWT yang kalian terima dan bersyukurlah kepada-Nya. Orang-orang Yahudi selama 40 tahun berada di padang pasir sebagai hukuman terhadap kekufuran mereka. Mereka bergerak berputar… Rasa syukur akan meningkatkan nikmat Allah SWT. Masalah dalam belajar adalah bahwa orang lupa kapan otak bekerja dengan baterai. Tetapi jika seorang hamba melayani Tuhannya selama 40 hari dengan ketulusan, maka Allah SWT akan memberikan hikmah melalui ucapannya. Di mana pengetahuan Abu Bakar RA, yang hanya meneruskan 30-40 hadis? Beliau meneruskannya dari hati untuk didengar. Dalam Islam tidak ada istilah “Doktor Syariah”. Itu adalah gelar dari bangsa Yahudi, yang ada hanyalah ulama.

No comments: