25 March 2009

Penciptaan Nur Muhammad SAW


http://nurmuhammad.com/NurNabi/creationlightofmuhammad.htm

(alih bahasa: Eyang Sutono)

 

Suatu hari Sayyidina Ali, karam Allahu wajhahu, misan dan menantu Nabi Suci SAW bertanya, “Wahai Muhammad SAW, kedua orang tuaku akan menjadi jaminanku, mohon ceritakanlah padaku apa yang diciptakan Allah SWT sebelum semua makhluk diciptakan?”


Berikut ini adalah jawaban beliau yang indah:


Sesungguhnya, sebelum Rabb-mu menciptakan yang lainnya, Dia menciptakan Nur Nabimu 


Dari Nur-Nya, dan Nur itu diistirahatkan haithu masyaAllah, di mana Allah SWT menghendakinya untuk beristirahat. Dan pada waktu itu tidak ada hal lainnya yang hadir – tidak ada Lawhul Mahfuzh, tidak ada Qalam, Surga maupun Neraka, tidak ada Malaikat Muqarrabin (Angelic Host), tidak ada langit maupun bumi; tiada matahari, tiada rembulan, tiada bintang, tiada jin, manusia ataupun malaikat – belum ada apa-apa yang diciptakan, kecuali Nur ini.


Kemudian Allah SWT, Subhanallah, dengan Iradat-Nya, Dia menghendaki adanya ciptaan. Dia kemudian membagi Nur ini menjadi empat bagian. Dari bagian pertama  Dia menciptakan Qalam, dari bagian kedua Lawhul Mahfuzh, dari bagian ketiga Arsy.


Kini telah diketahui bahwa ketika Allah SWT menciptakan Lawhul Mahfuzh dan Qalam, pada Qalam itu terdapat seratus simpul, jarak antara kedua simpul adalah sejauh dua tahun perjalanan. Allah SWT kemudian memerintahkan Qalam untuk menulis, dan Qalam bertanya, “Ya Allah, apa yang harus kutulis?” Allah SWT berkata, “Tulislah: laa ilaha illAllah 70.000 tahun, dan Muhammadan Rasulullah 70.000 tahun.” Terhadap hal itu Qalam berseru, “Oh, sungguh sebuah nama yang indah dan agung - Muhammad SAW- bahwa dia disebut bersama Asma-Mu yang Suci, yaa Allah.”


Allah SWT kemudian berkata, “Wahai Qalam, jagalah kelakuanmu! Nama ini adalah nama Kekasih-Ku, dari Nurnya Aku menciptakan Arsy, Qalam dan Lawhul Mahfuzh; jadi engkau juga diciptakan dari Nur-nya. Jika bukan karena dia, Aku tidak akan menciptakan apapun.” 



Ketika Allah SWT telah mengucapkan kalimat tersebut, Qalam itu terbelah dua karena takutnya terhadap Allah SWT, dan tempat dari mana ucapannya tadi keluar menjadi tertutup/terhalangi dan hingga kini ujungnya tetap terbelah dua dan tersumbat, sehingga dia tidak lagi menulis, sebagai tanda dari rahasia ilahiah yang agung.  Oleh sebab itu, jangan sampai ada satu orang pun yang gagal dalam memuliakan dan menghormati Nabi Suci SAW, atau menjadi lalai dalam mengikuti suri teladan beliau yang baik, atau membangkang dan meninggalkan kebiasaan mulia yang diajarkannya kepada kita. (Inilah rahasia lam alif)


Dan ketika Musa berkata kepada muridnya, "Aku tidak akan berhenti sebelum aku sampai pada pertemuan dua sungai atau aku akan berjalan terus hingga bertahun-tahun." 

[Al-Kahfi, 18:60] 


Kemudian Allah SWT memerintahkan Qalam untuk menulis. “Apa yang harus aku tulis, Ya Allah?”  tanya Qalam. Kemudian Rabbal `Alamin berkata, “Tulislah semua yang akan terjadi sampai Hari Pengadilan!” Qalam berkata, “Ya Allah, dari mana aku harus memulai?” Allah SWT berfirman, “Kamu harus memulai dengan kata-kata ini, Bismillah al-Rahmaan al-Rahiim.” Dengan rasa hormat dan takut yang sempurna, kemudian Qalam bersiap untuk menulis kata-kata itu pada Lawhul Mahfuzh, dan dia menyelesaikan tulisan itu dalam waktu 700 tahun.


Ketika Qalam telah menulis kata-kata itu, Allah SWT berbicara dan berkata, “Engkau telah memakan waktu 700 tahun untuk menulis tiga Nama-Ku; Nama Keagungan-Ku, Kasih Sayang-Ku dan Empati-Ku. Tiga kata-kata yang penuh berkah ini Aku buat sebagai hadiah bagi umat Kekasih-Ku Muhammad SAW.”


Dengan Keagungan-Ku, Aku berjanji bahwa bilamana hamba mana pun dari umat ini menyebutkan kata ‘Bismillaah’ dengan niat yang murni, Aku akan menulis 700 tahun pahala yang tak terhitung untuknya, dan 700 tahun dosa akan Ku hapuskan.”


Kemudian bagian keempat dari Nur itu, Aku bagi lagi menjadi empat bagian:


Dari bagian yang pertama Aku ciptakan Malaikat Penyangga Arsy (hamalat al-`Arsy);

Dari bagian kedua Aku telah ciptakan Kursi, majelis Ilahiah (Langit atas yang menyangga Singgasana Ilahiah, `Arsy);

Dari bagian ketiga Aku ciptakan seluruh malaikat langit lainnya;

Dan bagian keempat Aku bagi lagi menjadi empat bagian: 


dari bagian pertama, Aku membuat semua langit; 

dari bagian kedua, Aku membuat bumi-bumi; 

dari bagian ketiga, Aku membuat Jin dan api. 

Bagian keempatnya Aku bagi lagi menjadi empat bagian: 


dari bagian pertama, Aku membuat cahaya yang menyoroti muka kaum beriman; 

dari bagian kedua Aku membuat cahaya di dalam hati mereka, merendamnya dengan ilmu ilahiah; 

dari bagian ketiga, Ku-ciptakan cahaya bagi lidah mereka yang adalah cahaya Tawhid (Hu Allahu Ahad); 

dan dari bagian keempat, Aku membuat berbagai cahaya dari ruh Muhammad SAW.


Ruh yang cantik ini diciptakan 360.000 tahun sebelum penciptaan dunia ini.

Ruh itu dibentuk dengan sangat cantik dan dibuat dari bahan yang tak terbandingkan.

Kepalanya dibuat dari petunjuk, lehernya dibuat dari kerendahan hati.

Matanya dari kesederhanaan dan kejujuran, dahinya dari kedekatan (kepada Allah SWT).

Mulutnya dari kesabaran, lidahnya dari kesungguhan.

Pipinya dari cinta dan kehati-hatian,

Perutnya dari tirakat terhadap makanan dan hal-hal keduniaan.

Kaki dan lututnya dari mengikuti jalan lurus.

Hatinya yang mulia dipenuhi dengan rahman.


Ruh yang penuh kemuliaan ini diajari dengan rahmat  dan dilengkapi dengan adab semua kekuatan yang indah. Kepadanya  diberikan risalah-Nya dan kualitas kenabiannya dipasang.


Kemudian Mahkota Kedekatan Ilahiah dipasangkan pada kepalanya yang penuh berkah, masyhur dan tinggi di atas semua lainnya, didekorasi dengan Rida Ilahiah dan diberi nama Habibullah (Kekasih Allah SWT) yang murni dan suci.

 

Dua belas Hijab 

Allah SWT menghiasi Nur Muhammad SAW 

{Basmalah=786, 7+8+6=21, 12 adalah bayangan cermin dari 21, 12 Bulan, 12 Rabiul Awal, 12 suku, 12 menunjukkan Penuntasan}


Sesudah itu Allah SWT menciptakan dua belas hijab.

Pertama adalah Hijab Kekuatan di mana Ruh Nabi SAW bermukim (tinggal) selama 12.000 tahun, membaca Subhana rabbi al-’ala (Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi).

Kedua adalah Hijab Kebesaran di mana dia ditutupi selama 11.000 tahun, mengucapkan, Subhanal ’Alim ul-Hakim (Maha Suci Rabb-ku, Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana).

Dia dipingit selama 10.000 tahun dalam Hijab Kebaikan, mengucapkan Subhana man huwa da’im, la yaqta (Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Abadi, Yang Tidak Berakhir).

Hijab keempat adalah Hijab Rahmat, di situ ruh mulia itu tinggal selama 9.000 tahun, memuja Allah SWT dengan mengucapkan, Subhana-rafi’-al-`ala (Maha Suci Rabb-ku Yang Ditinggikan, Maha Tinggi).

Hijab kelima adalah Hijab Nikmat, dan di situ ruh tinggal selama 8.000 tahun, mengagungkan Allah SWT dengan mengucapkan, Subhana man huwa qa’imun la yanam. (Maha Suci Rabb-ku Yang Selalu Ada, Yang Tidak Tidur).

Hijab keenam adalah Hijab Kemurahan; di mana dia tinggal selama 7.000 tahun, memuja, Subhana-man huwal-ghaniyu la yafqaru (Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Kaya, Yang Tidak Pernah Menjadi Miskin).

Kemudian diikuti hijab ketujuh, Hijab Kedudukan. Di sini ruh yang tercerahkan itu tinggal selama 6.000 tahun, memuja Allah SWT dengan mengucapkan, Subhana man huwal Khaliq-an-Nur (Maha Suci Rabb-ku Maha Pencipta, Sang Cahaya).

Berikutnya, Dia menyelimutinya dengan hijab kedelapan, Hijab Petunjuk di mana dia tinggal selama 5.000 tahun, memuja Allah SWT dan berkata, Subhana man lam yazil wa la yazal. (Maha Suci Rabb-ku Yang Keberadaan-Nya Tak Pernah Berhenti, Yang Tidak Musnah).

Kemudian diikuti hijab kesembilan, yaitu Hijab Kenabian di mana dia tinggal selama 4.000 tahun, mengagungkan Allah SWT dengan mengucapkan, Subhana man taqarrab bil-qudrati wal-baqa. (Maha Suci Rabb-ku yang Mengajak Dekat dengan Maha Kuat dan Maha Langgeng).

Kemudian datang Hijab Keunggulan, hijab kesepuluh di mana ruh yang tercerahkan ini tinggal selama  3.000 tahun, membaca puji-pujian untuk Pencipta dari Semua Sebab, mengucapkan, Subhana dzil-’arsyi ‘amma yasifun. (Maha Suci Rabb-ku Pemilik Singgasana  Di atas Semua Karakter Yang Dilekatkan Kepada-Nya).

Hijab kesebelas adalah Hijab Cahaya. Di sana dia tinggal selama 2.000 tahun, berdo`a, Subhana dzil-Mulk wal-Malakut. (Maha Suci Rabb-ku Maha Raja semua Kerajaan Langit dan Bumi).

Hijab kedua belas adalah Hijab Perantaraan (Syafa’at), dan di sana dia tinggal selama 1.000 tahun, mengucapkan, Subhana-rabbi al-’azhim (Maha Suci Rabb-ku, Maha  Anggun).

 

Penciptaan AHMAD SAW Tercinta

Setelah itu Allah SWT menciptakan sebuah pohon yang dikenal sebagai Pohon Kepastian.


Pohon ini memiliki empat cabang. Dia menempatkan ruh yang diberkahi tadi  pada salah satu cabang, dan dia terus menerus memuja Allah SWT selama 40.000 tahun, mengucapkan, Allahu dzul-Jalaali wal-Ikram. (Allah SWT, Pemilik Keperkasaan dan Kebaikan).


Setelah dia memuja-Nya dengan cara demikian itu, dengan pepujian yang banyak dan beragam, Allah SWT menciptakan sebuah cermin, dan Dia meletakannya sedemikian hingga menghadap ruh Habibullah {Rahasia Nomor 11}, dan memerintahkan ruh tersebut untuk memandangi cermin itu.


Ruh itu melihat ke dalam cermin dan melihat dirinya terpantul sebagai pemilik bentuk yang paling cantik, indah dan sempurna.


Dia kemudian membaca lima kali, Syukran lillahi ta’ala (terima kasih kepada Allah SWT, Maha Tinggi Dia), dan tersungkur dalam posisi sujud di hadapan Rabb-nya. Dia tetap bersujud seperti itu selama 100 tahun, mengucapkan Subhanal-aliyyul-azhim, wa la yajhalu. (Maha Suci Rabb-ku Maha Tinggi, Maha Anggun, Yang Tidak Mengabaikan Apapun); Subhanal-halim alladzi la yu’ajjalu. (Maha Suci Rabb-ku Maha Toleran, Yang Tidak Tergesa-gesa); Subhanal-jawad alladzi la yabkhalu. (Maha Suci Rabb-ku Maha Pemurah Yang Tidak Pelit).


Karena itulah Penyebab (adanya) makhluk mewajibkan umat Muhammad SAW untuk melakukan sujud (sajda) lima kali dalam sehari – lima shalat - dalam kurun waktu siang hingga malam.  Ini adalah sebuah hadiah kehormatan bagi umat Muhammad SAW.

 

Dari Nur Muhammad SAW

Berikutnya Allah SWT menciptakan sebuah lampu jamrud hijau dari Cahaya,

dan dilekatkan pada pohon tadi, melalui seuntai rantai cahaya.


Kemudian Dia menempatkan ruh Muhammad SAW di dalam lampu itu dan memerintahkannya untuk memuja Dia dengan Nama Paling Indah (Asma al-Husna).


Perintah itu dilakukannya, dan dia mulai membaca setiap satu dari Nama itu selama 1.000 tahun. Ketika dia sampai kepada Nama ar-Rahman (Maha Kasih), pandangan ar-Rahman jatuh kepadanya dan ruh itu mulai berkeringat karena kerendahan hatinya.


Tetesan keringat jatuh dari dirinya, setiap tetes beraroma mawar berubah menjadi ruh seorang nabi menjadi nabi dan rasul.


Mereka semua berkumpul di sekitar lampu di pohon itu, dan Allah Azza wa Jalla berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “Lihatlah! Ini sejumlah besar nabi yang Aku ciptakan dari tetesan keringatmu yang menyerupai mutiara.”


Mematuhi perintah itu, dia memandangi mereka, dan ketika cahaya mata itu menyentuh/menyinari objek tersebut, maka ruh para nabi itu sekonyong-konyong tenggelam dalam Nur Muhammad SAW, dan mereka berteriak, “Ya Allah, siapa yang menyelimuti kami dengan cahaya?”


Allah SWT menjawab mereka, “Ini adalah Cahaya dari Muhammad SAW Kekasih-Ku, dan jika kalian akan beriman kepadanya dan menegaskan risalah kenabiannya, Aku akan menghadiahkan kepada kalian kehormatan berupa kenabian.”


Dengan itu, semua ruh para nabi itu menyatakan iman mereka kepada kenabiannya, dan Allah SWT berkata, “Aku menjadi saksi terhadap pengakuanmu ini,” dan mereka semua setuju. Sebagaimana disebutkan di dalam al Quran yang Suci:


Dan ketika Allah SWT bersepakat dengan para nabi itu : Bahwa Aku telah memberi kamu Kitab dan Kebijakan; kemudian akan datang kepadamu seorang Rasul yang menegaskan kembali apa-apa yang telah apa padamu–kamu akan beriman kepadanya dan kamu akan membantunya; apa kamu setuju? Dia berkata. Dan apakah kamu menerima beban-Ku kepadamu dengan syarat seperti itu. Mereka berkata, ‘Benar kami setuju.’ Allah SWT berkata, ‘Bersaksilah demikian, dan Aku akan bersama kamu di antara para saksi.’ 

[Ali Imran, 3:81]


Kemudian ruh yang murni dan suci itu kembali melanjutkan bacaan Asma ul-Husna lagi.


Ketika dia sampai kepada Nama al-Qahhar, kepalanya mulai berkeringat  sekali lagi karena intensitas dari al- Qahhar itu, dan dari butiran keringat itu Allah SWT menciptakan  ruh para malaikat yang diberkati.


Dari keringat pada mukanya, Allah SWT menciptakan Singgasana dan Hadirat Ilahiah, Kitab Induk dan Qalam, matahari, rembulan dan bintang -bintang.


Dari keringat di dadanya, Dia menciptakan para ulama, para syuhada dan para mutaqin.


Dari keringat pada punggungnya dibuatlah Bayt-al-Ma’mur (rumah surgawi), Kabatullah (Ka’bah), dan Bayt-al-Muqaddas (Haram Jerusalem), dan Rawdha-i-Mutahharah (kuburan Nabi Suci SAW di Madinah), begitu juga semua mesjid di dunia ini.


Dari keringat pada alisnya dibuat semua ruh kaum beriman, dan dari keringat punggung bagian bawahnya (sulbi, coccyx) dibuatlah semua ruh kaum tak-beriman, pemuja api dan pemuja patung.


Dari keringat di kakinya dibuatlah semua tanah dari timur ke barat, dan apa-apa yang berada di dalamnya. Dari setiap tetes keringat itulah ruh orang beriman atau tak-beriman dibuatnya. Itulah sebabnya Nabi Suci SAW disebut juga sebagai “Abu Arwah”, Ayah para Ruh. Semua ruh ini berkumpul mengelilingi ruh Muhammad  SAW, berputar mengelilinginya dengan puji-pujian dan pengagungan selama 1.000 tahun; kemudian Allah  SWT memerintahkan ruh-ruh itu untuk memandang ruh Muhammad  SAW.  Ruh-ruh tersebut mematuhinya.

 

Siapa Memandang kepada Ruh Muhammad SAW

Nah, di antara mereka yang pandangannya jatuh pada kepalanya ditakdirkan menjadi raja dan kepala negara di dunia ini. Mereka yang memandang pada dahinya menjadi pemimpin yang adil. Mereka yang memandang matanya akan menjadi hafiz Kalimat Allah SWT (yaitu seorang yang memegangnya ke dalam ingatannya). Mereka yang memandang alisnya akan menjadi pelukis dan artis. Mereka yang memandang telinganya akan menjadi orang yang menerima peringatan dan nasihat. Mereka yang melihat pipinya yang penuh berkah menjadi pelaksana karya yang bagus dan pantas. Mereka yang melihat mukanya menjadi hakim dan pembuat wewangian, dan mereka yang melihat bibirnya yang penuh berkah menjadi menteri.


Barang siapa melihat mulutnya akan menjadi orang yang banyak berpuasa. Barangsiapa yang melihat giginya akan menjadi kelihatan bagus/cantik, dan siapa yang melihat lidahnya akan menjadi utusan/duta raja-raja. Barang siapa melihat tenggorokannya yang penuh berkah akan menjadi khatib dan mu’adzin (yang mengumandangkan adzan). Barang siapa memandang janggutnya akan menjadi pejuang di jalan Allah SWT. Barang siapa memandang lengan atasnya akan menjadi seorang pemanah atau pengemudi kapal laut, dan barang siapa melihat lehernya akan menjadi usahawan dan pedagang.


Siapa yang melihat tangan kananya akan menjadi seorang pemimpin, dan siapa yang melihat tangan kirinya akan menjadi seorang pembagi (yang menguasai timbangan dan mengukur catu kebutuhan hidup). Siapa yang melihat telapak tangannya menjadi seorang yang gemar memberi; siapa yang melihat belakang tangannya akan menjadi kolektor. Siapa yang melihat bagian dalam dari tangan kanannya menjadi seorang pelukis; siapa yang melihat ujung jari tangan kanannya akan menjadi seorang kaligrafer, dan siapa yang melihat ujung jari tangan kirinya akan menjadi seorang pandai besi.


Siapa yang melihat dadanya yang penuh berkah akan menjadi seorang terpelajar, meninggalkan keduniaan (zuhud) dan berilmu. Siapa yang melihat punggungnya akan menjadi seorang yang rendah hati dan patuh pada hukum syariat. Siapa yang melihat sisi badanya yang penuh berkah akan menjadi seorang pejuang. Siapa yang melihat perutnya akan menjadi orang yang puas, dan siapa yang melihat lutut kanannya akan menjadi orang yang melaksanakan ruku dan sujud. Siapa yang melihat kakinya yang penuh berkah akan menjadi seorang pemburu, dan siapa yang melihat telapak kakinya menjadi orang yang suka bepergian. Siapa yang melihat bayangannya akan mejadi penyanyi dan pemain saz (lute). Semua yang memandang tetapi tidak melihat apa-apa akan menjadi kaum tak-beriman, pemuja api dan pemuja patung. Mereka yang tidak memandang sama sekali akan menjadi orang akan menyatakan bahwa dirinya adalah tuhan, seperti Namrud, Fir’aun dan sejenisnya.


Kini semua ruh itu diatur dalam empat baris.

Di baris pertama berdiri ruh para nabi dan rasul;

Di baris kedua ditempatkan ruh para orang suci, para sahabat Allah SWT;

Di baris ketiga berdiri ruh kaum beriman, laki-laki dan perempuan;

Di baris keempat berdiri ruh kaum tak-beriman.

Semua ruh ini tetap berada dalam dunia ruh di Hadirat Allah SWT sampai waktu mereka tiba untuk dikirim ke dunia fisik.

Tidak seorang pun tahu kecuali Allah SWT yang tahu berapa selang waktu dari waktu diciptakannya ruh penuh berkah Nabi Muhammad SAW sampai diturunkannya dia dari dunia ruh ke bentuk fisiknya itu.


Diceritakan bahwa Nabi Suci Muhammad SAW bertanya kepada Malaikat Jibril AS, “Berapa lama sejak engkau diciptakan?”

Malaikat itu menjawab, “Ya Rasulullah, aku tidak mengetahui jumlah tahunnya, yang aku tahu bahwa setiap 70.000 tahun seberkas cahaya gilang gemilang menyorot keluar dari belakang kubah Singgasana Ilahiah; sejak waktu saya diciptakan cahaya ini muncul 12.000 kali.”

 “Apakah engkau tahu apakah cahaya itu?” tanya Muhammad SAW.

 “Tidak, aku tidak tahu,” malaikat itu berkata. “Itu adalah Nur ruhku dalam dunia ruh,” jawab Nabi Suci SAW. Pertimbangkanlah kemudian, berapa besar jumlah itu, jika 70.000 dikalikan 12.000!


Diambil dari buku Muhammad: The Messenger of Islam, 

dalam Bahasa Turki Utsmani, oleh Hajah Amina Adil


15 March 2009

Mempertahankan Diri dari Kejahatan/Energi Negatif

Mawlana Syekh Hisyam Kabbani QS

http://www.nurmuhammad.com/Meditation/EnergyHealing/Protectingagainstevilness.htm


Dalam busana-Nya, adalah Busana Kekuatan

Fana dalam diri syekh adalah satu-satunya jalan agar Kekuatan Rasulullah SAW menghiasi diri kalian.

La hawla wa laa quwwata illa billaahil `aliyyil azhiim (100 kali setiap hari). 


Pertahanan Diri

Ketika kita menghadapi sesuatu atau energi yang tidak menyenangkan… Perlindungan dalam Tarekat Naqsybandi yang telah diotorisasi (diberi ijazah) yang pertama dan terpenting adalah bahwa setan tidak dapat melihat wajah Sultan al-Awliya.  Jadi, dengan berbesar hati, pasanglah gambar atau fotonya di atas tempat tidur, ruang keluarga, ruang makan, pintu masuk, di mobil. 

Kekuatan dari daruud atau selawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah dapat membakar setan, karena Nabi Muhammad SAW berjanji bahwa segala pujian dan selawat terhadap beliau, beliau akan hadir untuk membalas salam kita (cahaya Nabi Muhammad SAW akan membakar setan). 

Doa:

Bismillaahil-ladzii laa yadurru ma ismihi {Habib-Allaah} syay-un fil ardhi wa laa fis-samaa wa huwa samii`ul `aliim (3 kali). 

Dengan Nama Allah SWT, yang dengan namanya {Habib-Allah, Kekasih-Allah}, tidak ada sesuatu pun yang disakiti!  Tidak di bumi dan tidak pula di langit dan Dia Maha Melihat lagi Maha Mengetahui. 

Membuat Api Kesulitan menjadi dingin dan membuatnya menjadi Api Kecintaan Allah SWT. 

Qulnaa yaa naaru kuunii bardan wa salaaman `alaa Ibraahiim 

Kami berfirman, “Wahai api, jadilah dingin, dan jadilah (sebagai jalan) keselamatan bagi Ibrahim AS.” [21:69] 

Untuk melepaskan diri dari stres atau kemarahan, bacalah doa itu 33 kali sehari.  Sebagai tambahan, ketika berwudu bacalah doa tersebut dan bayangkan bahwa cahaya wudu menghilangkan karakter yang meledak-ledak.  Kemarahan adalah jalan bagi setan untuk masuk ke dalam diri kalian. 

Pastikan Anda memakai Ta`wiiz

Ini adalah simbol spiritual yang sangat penting, yang menunjukkan bahwa seseorang terhubung dengan Kerajaan Ilahiah.  Para pengikut  Sultan al-Awliya Syekh Nazim al-Haqqani QS harus bangga menampilkan ta`wiiz ini atau yang serupa dengannya.  Kenakan pada diri Anda, anggota-anggota keluarga; pasang pada barang-barang pribadi Anda, di rumah, di sudut kanan setiap jendela. 

 

Para malaikat memberikan ini untuk perlindungan Nabi SAW pada saat kelahiran, untuk anak-anak dan orang dewasa.  

Malaikat-malaikat surgawi datang mengelilingi Ibu Nabi SAW, Amina RA sehingga beliau berada di tengah dan terlindung dari tatapan jin, dan tidak ada sesuatu yang buruk menimpa dirinya.  Salah satu malaikat berbicara kepadanya, “Wahai Amina RA, aku membawa kabar gembira bagimu dari anak laki-laki yang diberkati yang kau kandung, karena anak ini akan menjadi nabi terakhir bagi seluruh nabi, menjadi pangeran bagi mereka semua dan pemimpin bagi umatnya.  Allah SWT bersaksi terhadap hal ini, sejak awal hingga akhir.  Ketika engkau telah melahirkan anak ini, bacakanlah doa (di bawah ini) sebagai perlindungan baginya. 

1.     Bismillahi astarika rabbak, wa awwadzuka bil-wahid

2.     Min syarri kullu hasidin wa qaimin wa qaid

3.     Wa kullu khalqin zaid

4.     wa an il-fasadi jahilin wa kullu khalafin fasid

5.     min nafizhin au abithin wa kullu jinnin marid

6.     yakhudzu bil-murasidin bi-t-turuq-il-muwarid.

7.     La yadurrahu wa la yatunahu fi yaqazhatin wa la manam wa la fi zhani wa la fi maqam

8.     Sajis-al-layali wa awakhar-al-ayyam Yad-allahi fauqa aydihim wa hijab-allahi fauqa adiyatihim.

 

1.       Dengan Nama Allah SWT, Aku memohon Tuhanmu untuk perlindungan-Nya dan aku menempatkan kamu dalam pemeliharaan Allah al-Wahid

2.       dari kejahatan para pendengki, yang berdiri maupun duduk

3.       dan dari makhluk-makhluk lainnya

4.       dan dari kejahatan orang-orang yang fasad dan dari setiap konsekuensi kejahatannya

5.       dari orang-orang yang jahil atau para pengganggu, dan dari setiap gangguan jin

6.       yang mengambil keuntungan dari setiap akses (masuk) yang mudah dilalui

7.       bahwa mereka tidak boleh mendekat dengan sesuatu yang menyakitkan ketika dia sedang terjaga atau tertidur, dalam keadaan apapun dan di mana pun

8.       Tangan Allah SWT berada di atas mereka, dan Perlindungan Allah SWT berada di atas perilaku buruk mereka.

 

Bila dibutuhkan doa lebih banyak, bacalah doa berikut: 

A`udzu bi-wajhi-llahil-karim wa bi-kalimati-llahi-t-tammat-allati la yujawizuhunna barrun wa la fajir, min syarri ma yanzilu min-as-samai wa ma yaruju fiha wa min syarri ma yakhruju minha wa min fitan-il-layli wa-n-nahari wa min tawariq-il-layli wa-n-nahari illa tariqan yatruku bi-khayrin, ya Rahman!

 

Aku berlindung dalam Alam Ilahi Yang sangat baik dari Tuhanku, Allah SWT dan dalam kesempurnaan Kalam Ilahi, yang baik orang-orang baik maupun para pelanggar dapat melanggarnya, dari kejahatan yang turun dari langit; dan dari kesengsaraan malam dan siang hari, dan dari semua bencana di malam dan siang hari, kecuali bagi mereka yang membawa manfaat, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah! 

 

Ketika doa ini dibacakan, api dari setan Ifrit akan padam.  Oleh sebab itu doa ini dapat digunakan untuk mengurangi pengaruh setani.

 

Untuk meminta dukungan dari makhluk gaib, bacalah:

1.  Madad yaa rijaal-Allah a`iinuuna bi-`awnillaah wa kun `awnan lanaa billaah `asa nahda bi-fadlillaah. (3 kali)

Tolong, wahai Rijaal Allah.  Tolonglah kami dengan pertolongan Allah SWT, dan jadilah penolong bagi kami.  Barangkali kami akan sangat beruntung menerima Kebaikan Allah SWT. 

 

2.       Madad Ya Sayyidi, Ya Shahib, Ya Shiddiq, Ya Rasul, Ya Allah. (5 kali)

Tolong, wahai guru kami, wahai sahabat, wahai orang yang dapat dipercaya, wahai utusan Allah SWT, wahai Allah SWT

 

Ketika menaiki suatu kendaraan,

misalnya: pesawat, kereta api atau mobil, bacalah:

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Dzalika taqdiirul Aziizil Aliim [36:38]

Demikianlah ketetapan dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

 

Ketika Memasuki suatu Tempat atau Rumah:

Untuk meningkatkan perlindungan, rezeki dan sebagai penghormatan terhadap makhluk gaib, bacalah:

 

Assalaamu `Alayka  Ya Rasul Allah, wa Salaamu `Alayka Ya Ibadullahi Shalihiin wa ghayibiin.  

Salam sejahtera bagimu, wahai Utusan Allah SWT, dan salam sejahtera bagimu wahai hamba-hamba yang saleh dan (makhluk) gaib.

 

Kemudian dibaca Surat al-Ikhlash 1 kali:

Qul huwa Allahu ahadun Allahu as-Shamadu lam yalid walam yulud walam yakun lahu kufuwan ahad


 

Pembersihan secara umum dari energi negatif bagi suatu ruangan tertentu. 

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Inna hu min Sulayman wa inna hu Bismillaahir rahmaanir rahiim [27:30]

 

Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman AS dan sesungguhnya: “Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”

 

(Memohon Dukungan dari Raja Surgawi terhadap kesulitan-kesulitan duniawi.)


 

Perlakuan terhadap air:

  • Agar tidak merokok atau ketagihan rokok, baca 40 kali surat al-Fatiha.
  • Di mulut wadah air, (kendi, botol, dll) baca 7 kali al-Fatiha, 7 kali Surat al-Ikhlash, 7 kali Surat al-Falaq, 7 kali Surat an-Nas setiap hari dan diminum selama 40 hari, untuk menghilangkan segala energi buruk dalam tubuh. 

 

Adab Sebelum Tidur:

  • Wudu
  • Salat wudu
  • Baca Surat al-Ikhlash, Falaq, Nas, lalu gosok seluruh bagian tubuh dengan cahaya dari pembacaan surat-surat tersebut. 
  • Tidur dengan mengenakan penutup kepala (peci), posisi miring ke kanan, atau terlentang dan jangan miring ke kiri atau tengkurap. 
  • Tempatkan siwak atau garam di dekat tempat tidur.
  •  

Memahami Ruqya (Talisman/Penyembuhan) 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA: 

Beberapa sahabat Nabi SAW melewati beberapa orang yang tinggal di suatu tempat yang mempunyai sumber air.  Salah seorang di antara mereka telah disengat seekor kalajengking.  Lalu seseorang di antara mereka yang berada dekat air mendatangi para sahabat dan berkata, “Adakah di antara kalian yang dapat melakukan ruqya, karena di dekat mata air ada seseorang yang tersengat kalajengking.”  Kemudian salah seorang sahabat pergi mendekatinya dan membacakan surat al-Fatiha dengan imbalan seekor kambing.  Pasien itu sembuh dan sahabat itu membawa kambingnya kepada sahabat yang lain yang tampaknya tidak suka dengan hal itu dan mengatakan, “Engkau telah mengambil keuntungan dari kitab Allah SWT.”  Kemudian ketika mereka sampai di Madinah, mereka berkata, “Ya Rasulullah SAW, orang ini telah mengambil keuntungan dengan membaca kitab Allah SWT.”  Rasulullah SAW menjawab, “Kalian sangat berhak mengambil keuntungan atas ruqya yang kalian lakukan dengan membaca kitab Allah SWT.” [sahih Bukhari].


Ilm Haqq, Ilmu tentang Kebenaran 

Dalam muraqabah terhadap seorang Syekh,

Bernapas dengan berzikir, “Hu Allah Hu.”

Bayangkan cahaya mengelilingi kalian,

Bayangkan sebuah perisai energi melindungi kalian, dan lambat laun menghilangkan keburukan. 

Menghancurkan kejahatan dalam diri kalian: 

1.           Mengakui kejahatan diri kita sendiri

Kita menghasilkan energi setani, itu membentuk suatu perisai atau selubung di sekeliling tubuh kita.  Itu adalah akibat dari apa yang telah kita lakukan sebagai umat manusia.

·        Banyak di antara kita yang telah membangun perisai setani di sekeliling kita sejak masa kanak-kanak dan itu yang disebut an-nafs al-madzmuumah, nafsu kekanak-kanakan.

·        Energi setani ini tumbuh lewat tindakan-tindakan kita yang kekanak-kanakan.

·        Dalam diri kita tumbuh segala jenis arogansi, kebanggaan, membuat kita berdusta, curang dan melupakan Nabi SAW dan melupakan Allah SWT, melupakan awliya.

·        Ini menjadi suatu perisai negatif di sekeliling kita. 

2.           Memerlukan bantuan orang-orang yang lebih soleh daripada diri kita

Bay’at adalah seperti kateter bagi hati.  Syekh memberi kalian hubungan sehingga pengobatan spiritual dapat diberikan dengan dosis yang spesifik dalam kehidupan seseorang. 

Jadi ketika kalian mengaku bahwa kalian kehilangan keimanan, kehilangan kepercayaan diri, dan tidak sanggup melakukan muraqabah, tidak berwudu…  Ya, akuilah dan mereka akan membuat suatu tabung untuk kalian, melalui tabung itu energi baik akan masuk ke perisai tersebut -- perisai yang kalian buat melalui setan dan ego.  Para awliya menempatkan sebuah tabung kecil berisi energi positif yang berasal dari matahari, untuk menembus perisai tadi dan lambat laun menghancurkan energi buruk yang berada di sekeliling tubuh kalian.  

Kami telah menciptakan kamu sempurna, tanpa ada polusi, bersih.  Ingatkah kamu akan hal itu?  

Lalu katakan pada-Ku tentang benih yang kalian tabur di tanah.  Jika kalian ingin meletakkan perisai itu dan menjaganya, kalian tidak akan melihat apa pun melalui hati kalian.  Kalian akan mempunyai hati yang gelap. 

3.           Tetapi bila kalian membiarkan perisai itu dihancurkan oleh energi positif, itu melalui suatu saluran dari langit…

Setiap orang mempunyai sebuah saluran.  Setiap manusia mempunyai saluran masing-masing yang Allah SWT berikan kepadanya.  Saluran yang kalian miliki adalah hanya untuk kalian sendiri, bukan untuk orang lain.  Satu-satunya orang yang dapat membimbing kalian menuju saluran kalian adalah dokter spiritual kalian, yang dapat meletakkan ‘mesin dialisis’ melalui tabung itu setiap tiga hari.  Atau dokter-dokter yang meletakkan serum setiap beberapa jam, mereka menempatkan serum, mereka tidak memukul kalian, mereka menjaga agar kalian selalu terhubung. 

4.           Dokter itu adalah pembimbing kalian, dia harus meletakkan tabung untuk kalian

Jika dokter tidak berada di sana, maka kalian sendiri tidak bisa memecahkan lubang dalam perisai energi kegelapan itu.  Dokter harus menemukan titik lemah dan melakukan pengeboran melalui titik itu untuk meletakkan tabung tersebut.  Lalu dokter meletakkan serum di dalam tabung tersebut.  Setelah beberapa hari, si pasien dapat berdiri, tersembuhkan.  {tabung itu adalah bay’at terhadap sang guru} 

5.           Awliya Allah membuka tabung tersebut sehingga kalian mendapatkan energi, yang merupakan energi surgawi

Bagaimana kita bisa mendapatkan energi surgawi ini?

Saya katakan bahwa satu-satunya jalan agar kalian dapat menerima energi itu adalah melalui muraqabah, meditasi.  Kalian harus menjadikan diri kalian sebagai sebuah kaca pembesar.  Jika kalian meletakkan selembar kertas di bawah matahari, dia tidak terbakar.  Bila kalian meletakkan sebuah kaca pembesar di atas kertas itu, barulah kertas itu terbakar.  

Energi yang kalian dapatkan melalui muraqabah akan membakar atau menghancurkan perisai energi negatif yang dibangun setan di sekeliling kalian. 

6.           Jadi muraqabah/meditasi bagaikan sebuah kaca pembesar, dia mengintensifkan energi baik untuk melapisi energi buruk dan menghancurkannya.

Awliya mempunyai energi positif yang luar biasa melalui kecintaan mereka terhadap Nabi SAW.  Ketika kalian berhubungan dengannya, melalui muraqabah, kalian dapat mengakses energi positif mereka untuk membakar perisai energi negatif kalian. 

Jika cinta yang dimiliki awliya terhadap Nabi SAW dikeluarkan, maka dia akan membakar.  Ketika cinta itu datang, mereka tidak dapat mengontrol diri mereka sendiri, air mata pun mengalir.  Mereka tidak dapat mengontrol dirinya. 

7.           Penyatuan dengan Syekh kalian (fusi), mengikat kembali kepada asal kalian.  Kalian x Syekh= Syekh, 1 x 0 =0

Awliya berada dalam hadirat Nabi SAW dalam jangka waktu yang lama, baik di dunia maupun di akhirat.  Mereka ingin berjumpa dengannya, melihatnya, dan berbicara dengannya secara langsung, tanpa ada sekat. 

Wahai orang-orang yang beriman, cinta untuk Nabi SAW itu tidak terlukiskan!  Energi semacam itu dapat membakar energi-energi yang lain, dapat mengalahkan setiap energi yang lain.  Dia dapat membuat air mata terurai.  Cukup satu dari tetesan air mata itu dapat memadamkan api.  

Energi dalam hadirat Sayyidina Muhammad SAW adalah sangat kuat.  Untuk membuat muraqabah dengan Nabi SAW tanpa sekat adalah tak terlukiskan.  Ketika kalian datang pada hadiratnya, beliau menghiasi kalian dengan energi spiritual yang indah yang Allah SWT berikan kepadanya.  Energi itu dapat menembus semua energi yang kotor.  

 

Nasma (Aura) dan Meditasi 

Dalam terminologi spiritual, tubuh non-fisik disebut nasma.  Nasma hadir dalam setiap tubuh fisik sebagai suatu uap yang sulit dipisahkan atau suatu hembusan energi sebagai hasil dari reaksi kimia dalam tubuh.  

Nasma berada dalam diri manusia seperti halnya air mawar yang berada pada bunga mawar, atau seperti api dalam batu bara yang membara.  Menjadi superior dengan koneksinya terhadap sumber energi ilahiah, dia dapat merasakan tanpa perlu menggunakan lidah, dapat melihat tanpa perlu menggunakan mata, dan dapat mendengar tanpa perlu menggunakan telinga.  

Dengan menggunakan nasma, HSP (High Sensory Perception, Persepsi Sensorik Cepat), menjadi tersedia bagi para penyembuh spiritual.  Nasma memperoleh makanannya dari energi esoterik yang dilepaskan ketika kita bekerja, berpikir, atau tengah membentuk suatu keyakinan atau niat.  Nasma dalam tubuh manusia dapat meninggalkan tubuh fisiknya kapan saja, melalui daya penggerak universal. 

Ketika aliran energi spiritual terganggu atau tidak tercukupi, kesehatan pasien akan terpengaruh, menyebabkan nyeri, sakit, distress dan seterusnya.  Ini adalah sinyal bahwa kita perlu menyeimbangkan energi kita. 

Penyembuhan spiritual tidak sepenuhnya merupakan suatu proses yang misterius, pada kenyataannya sangat langsung, sekalipun hanya seringkali agak kompleks.  Teknik penyembuhan spiritual melibatkan medan energi yang ada di sekeliling tubuh kita.  Setiap orang memiliki medan energi atau aura yang mengelilingi dan menembus masuk tubuh fisik.  Medan ini dengan erat hubungannya dengan kesehatan manusia.  

Dalam kebudayaan yang berbeda, energi dikenal dengan nama yang berbeda.  Istilah “energi” juga dikenal dengan: 

Ki dalam bahasa Jepang

Chi dalam bahasa Cina

Prana dalam bahasa India

Qudra dalam bahasa Arab 

Energi adalah napas kehidupan yang ditransmisikan kepada kita dari Yang Wujud, Yang Maha Kuasa dan Kekal yang menciptakan manusia dan seluruh makhluk. 

Energi mengatur pola-pola pikiran dan emosi kita, merupakan sumber bagi daya hidup kita dan merupakan faktor animasi dalam setiap makhluk hidup.  Dia mengalami sirkulasi dalam tubuh kita dan dapat dimanfaatkan bagi penyembuhan.  

Dia merupakan sumber bagi seluruh pergerakan di alam semesta.  Ketika tubuh manusia kehilangan napas kehidupannya, energi aslinya (atau energi kehidupannya) pergi meninggalkannya, membuat tubuh dapat terurai. 

Tubuh kembali ke asalnya, yaitu tanah; sementara roh kembali ke asalnya, yaitu energi spiritual.

Energi ini tidak pernah hilang dan tetap eksis dengan rahasia asal-muasalnya yang tidak dapat dipahami oleh sains dan ilmu kedokteran moderen.      

Energi spiritual yang tidak diketahui inilah yang berada di balik kehidupan setiap tetes darah makhluk hidup, gerakan di balik setiap sel hidup, dan daya gerak konstelasi dan galaksi.