09 May 2009

Pernikahan dan Shuhba

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani QS

22 Januari 2005 


A‘udzu billahi  min asy-syaythan ir-rajiim

Bismillahi 'r-rahmani 'r-rahiim

wash-shalaatu was salaamu ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihi ajma’iin

Malam ini adalah Sabtu malam, pukul 5.30 sore, hari ke-3 ‘Ied al-Adha dan kita tengah menyaksikan pernikahan sepasang pengantin: Sarah P. dan Aladdin Bob S. Dia (Aladdin) agak gugup. Saya tak tahu apakah dia (Sarah P.) juga gugup? Apakah kau gugup juga?  Sedikit. Dan kamu, terlalu banyak? [Tidak apa-apa]

Insya Allah, kita berharap bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baik dan anak-anak tidak akan mengganggu jalannya upacara pernikahan ini.

Sebagimana Allah SWT telah berfirman,

Wa ankihuul ayaamaa minkum wash-shaalihiina min ‘ibaadikum wa imaa-ikum in yakuunuu fuqaraa-a yughnihimullaahu min fadhlihii wallaahu waasi`un ‘aliim.

Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian  di antara kamu, dan orang-orang yang layak (bernikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.  Jika mereka miskin Allah SWT akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah SWT Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. [24:32] 

Allah SWT berfirman, “Nikahkanlah di antara kalian. Dan menikah adalah Sunnat an-Nabi dan jalan hidup Nabi SAW.” Nikahkanlah mereka sekalipun mereka masih miskin. Jangan mencari seseorang yang kaya untuk dinikahi, dari kedua belah pihak, tetapi, selama karakter mereka, akhlaq dan tingkah laku mereka baik, maka itulah yang sebenarnya diperlukan.

Ash-shaalihiina min ‘ibadikum.

Ash-shaalihiin: ini berarti kesalihan dan keluhuran budi adalah penting. Bukan kecantikan dan uang. Karena kecantikan dan uang suatu hari akan pergi. Yang tampan suatu hari tiada lagi akan memiliki gigi dan gusi, sedangkan wanita yang cantik pun akan menjadi [Hadirin perempuan: lebih cantik!]

Saya kira T. (seorang jama’ah wanita) merasa dirinya lebih cantik, dan ia kini tengah mencari seorang suami. Jika kau sedang mencari, Dr. N itu sudah siap untuk menikah, dan K. memiliki hak sebagai pengacara atas namanya.

Kaum wanita menjadi lebih cantik melalui tingkah laku dan karakter mereka.

Begitu banyak orang kini melakukan operasi plastik.  Itu adalah suatu tanda bahwa kecantikan [fisik] hanyalah sementara.

Nabi SAW menganjurkan bahwa jika seseorang miskin namun memiliki akhlaq yang mulia, adalah lebih baik baginya untuk menikah, karena kemuliaan akhlaq itulah yang sebenarnya mereka butuhkan.

Dan Nabi SAW bersabda, “Pernikahan adalah Sunnah-ku,” Pernikahan adalah jalan dari semua Nabi, untuk menikah, dan juga Sunnah dari Nabi kita SAW. “Siapa yang tak suka menikah tidaklah berada pada jalanku.”

Alhamdulillah mereka berada pada jalan yang diinginkan Nabi SAW bagi Ummah.

Kini, kita akan menyelenggarakan pernikahan ini menurut Mazhab Hanafi.

Dia (pihak perempuan) dapat menjadi wakiil (wali, penerj.) bagi dirinya sendiri, dia sudah cukup tua dan pernah menikah sebelumnya.

Ambil dua orang saksi.  Abdul Wahid dan Farouq.

Aladdin melamar untuk menikahimu, wahai Sarah P. di dunia ini dan di akhirat nanti. Apakah kau menerima? [Ya].

Apakah kalian menyaksikan? [Ya.]

Aladdin Bob S. Apakah kau menerima Sarah P. menjadi istrimu di dunia ini dan di akhirat? [Ya.]

Apakah kalian menyaksikan? [Ya!]

Taruh tanganmu di tangan kanannya (dari pihak laki-laki).  Ucapkan, “Zawajtukii nafsii ‘ala sidaaqin muttafaqin ‘alayh.”

Kau pandanglah dirinya (ke pihak perempuan) dan ucapkan, “qabaltu zawaajukii ‘ala sidaaqin muttafiqin ‘alayh.”

Kau mengatakan, “Aku menikah atas mahar yang telah disetujui.”

Dan kau mengatakan, “Aku terima lamaran pernikahanmu atas mahar yang telah disetujui.”

Kita menerima berdasar atas Mazhab Abu Hanifah dan Sunnah Nabi SAW.

Bismillah… Doa dalam bahasa Arab.

Semoga Allah SWT mengumpulkan kalbu-kalbu mereka bersama, sebagaimana Ia mengumpulkan kalbu Adam AS dengan kalbu Sayyida Hawa RA [Eve] dan sebagaimana Ia mengumpulkan kalbu-kalbu Sayyidina Muhammad SAW dan Sayyida Khadijat al-Kubra RA dan sebagaimana Ia mengumpulkan kalbu Sayyidina Ali RA, KW dengan kalbu Sayyida Fatima az-Zahra AS.

No comments: