19 June 2009

Bagaimana Kita Melindungi Anak-Anak Kita?

Shuhba  Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS

 

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin  

Banyak di antara saudara saudari kita yang mengkhawatirkan anak-anaknya dan mereka bertanya kepada saya, “Apa yang bisa kami lakukan?”  Saya melihat bahwa orang tua membiarkan anak-anaknya tinggal di rumah dan mereka memberi pendidikan di rumah, karena mereka takut bahwa masyarakat akan menyakiti mereka sehingga mereka bisa kehilangan anak-anaknya.  Jadi apa yang bisa kita lakukan?  Mereka berpikir jika mereka menjaga agar anak-anak tetap berada di rumah, dan jika mereka tidak mempunyai TV di rumah mereka dan jika mereka memberinya pendidikan yang keras, itu akan lebih baik.  

Orang yang telah dewasa mengetahui apa yang berlangsung dalam kehidupan ini dan mereka mempunyai perlindungan.  Mereka dapat melindungi diri mereka agar tidak terpengaruh dengan masyarakat dan kebodohan serta aktivitas yang buruk.  Saya melihat masyarakat Dar-ul-Salam di New Mexico, di mana hanya ada 2 atau 3 keluarga yang hidup bersama anak-anaknya.  Padahal itu dibangun untuk menampung ratusan bahkan ribuan Muslim dan untuk hidup dalam kehidupan yang Islami.  Ini bukan suatu ide yang baik.  Lebih baik kalian membawa keluarga kalian untuk keluar dari negeri ini dan pergi ke tempat yang lebih aman, jika kalian takut anak-anak kalian akan kehilangan Imannya.  Bawa seluruh anggota keluarga ke tempat yang lebih baik di mana masyarakatnya tidak seperti di barat.  Atau jika kalian ingin tinggal di sini dan kalian ingin mencoba melindungi anak-anak dengan mencegah mereka melihat TV, video, sinema, teater, majalah dan koran, maka kalian hanya akan bisa melakukannya untuk waktu yang singkat saja, sampai anak-anak mencapai usia dewasa.  Atau paling tidak sampai mereka berusia 9 atau 10 tahun.  Setelah itu sangat sulit bahkan hampir mustahil untuk mencegah mereka.  

Jadi, seperti kisah yang disebutkan dalam al-Qur’an bahwa Allah SWT menguji tentara Saul dan berkata kepada mereka, “Kalian akan mencapai sungai dan hanya diizinkan untuk minum seteguk air.”  Hanya sedikit orang yang dapat mengontrol diri mereka dan dapat mematuhi Perintah Ilahi yang Suci.  Jadi mereka menceburkan diri mereka ke dalam sungai itu untuk minum dan minum… dan mereka tidak pernah puas!  Mereka yang hanya mengambil seteguk air merasa puas.  

Sekarang, kembali ke generasi muda yang sedang tumbuh, jika kalian berusah mencegah mereka, 100% kalian tidak akan bisa melakukannya.  Jadi berikanlah mereka sedikit dan katakan, “Cukup!”  lalu tinggalkan mereka sesuai dengan kehendak Allah SWT.  Jika kalian mencegah 100% tidak akan ada hasilnya, kalian justru akan mendapat hasil yang sebaliknya. Seperti ketika kita menggunakan vaksin untuk mencegah penyakit, kita masukkan racun yang sama ke dalam darah dan itu akan mempersiapkan daya tahan tubuh.  Kadang-kadang kita akan menderita sakit yang ringan setelah vaksinasi, yang kemudian akan sembuh dan tubuh akan siap terhadap serangan berikutnya.  

Bahkan dengan video dan TV banyak sekali racunnya, tetapi kita tidak harus melarangnya secara total, hasilnya malah sebaliknya.  Jika kalian merasa senang untuk membuka satu jendela, bukan pintu, maka lakukanlah.  Anak-anak kalian dapat melihat lewat jendela itu dan ikut merasa senang, dan mungkin dengan Kehendak Tuhan, mereka akan merasa jenuh.  Seperti halnya orang-orang yang jenuh dengan menonton TV dan video.  Hikmah Ilahi yang membuat orang merasa jenuh.  Karena jika seseorang memakan makanan yang istimewa setiap hari, dia akan merasa jenuh.  Jadi kalian melihat bahwa Allah SWT memberi kita begitu banyak kenikmatan yang dapat kita manfaatkan.  Kita tidak hanya memperoleh jerami, seperti binatang, atau gandum, atau barley atau rumput…tidak, tetapi segalanya!  Sehingga hamba Allah tidak akan merasa jenuh.  Kalian dapat melakukannya seperti yang terjadi selama Perang Teluk, orang-orang duduk sejak pagi hingga petang menonton CNN.  Hari kedua mereka berkata, “Apa itu CNN?” dan pada hari ketiga mereka merasa jenuh dan tidak ingin lagi mendengar soal itu.  Dan CNN yang kita lihat tidak hanya dalam bahasa Inggris, mereka membuat terjemahannya ke dalam bahasa Turki yang kadang-kadang bagian awalnya hilang, kadang pula bagian akhirnya yang hilang.  Sungguh terjemahan yang aneh.  Tak seorang pun yang memahaminya.  Bukannya mengatakan bahwa Amerika dibombamdir, mereka malah mengatakan bahwa Irak yang dibombardir… Sungguh suatu terjemahan yang bodoh.  

Jadi biarkan jendela itu terbuka.  Karena jika kalian membuat situasi yang istimewa untuk anak-anak, mereka akan bertanya, “Mengapa?  Apa alasannya sehingga kami tidak boleh pergi ke sekolah?  Kami juga ingin mendapat teman…”  Dan setelah beberapa lama mereka akan melarikan diri dan mulai berbohong sehingga akan lebih buruk keadaannya.  Jadi, jika kalian ingin mengajarkan mereka di rumah, itu boleh saja, tetapi jika kalian dapat mengontrol mereka ketika mereka pergi ke sekolah, maka itu lebih baik.  

Itu adalah sesuatu yang merupakan karakteristik ego kita, yaitu sibuk dengan segala sesuatu dengan cepat lalu kembali dengan perasaan jenuh.  Jika kalian menerapkan disiplin yang ketat mereka akan mencoba melompatinya.  Buatlah sesederhana mungkin dan itu akan lebih mudah bagi kalian dan bagi anak-anak kalian.  Jika kalian tidak merasa puas dengan situasi yang terjadi, maka bawalah anak-anak kalian ke tempat yang lebih baik di mana akan lebih mudah.  Di sini sangat sulit untuk menjaga agar mereka selalu bersama kalian.  Ketika mereka tumbuh, mereka akan melarikan diri dan sangat sulit bagi kalian untuk menemukan mereka.  

Karena banyak sekali pusat-pusat setani yang mengincar generasi muda, baik lak-laki maupun perempuan.  Banyak sekali Setan yang memburu mereka.  Jadi berusahalah untuk membuat mereka percaya akan keberadaan Allah SWT sampai mereka menginjak usia yang cukup untuk melakukan wudu mereka, lalu katakanlah, “Ya Tuhanku, Aku telah melakukan apa yang bisa kuperbuat, sekarang Aku memohon kepadamu untuk melindungi mereka.  Aku telah menyerahkan mereka kepada-Mu.”  Dan kami berharap mereka akan mendapat perlindungan.  

Wa min Allah at taufiq

No comments: